Bagaimana perbandingan antara Puri Bali dengan Villa Inti Persada Pamulang, mengenai jarak saya sudah cukup tahu karena saat ini saya tinggal di Parung Bogor. But bagaimana mengenai harga, kondisi bangunan, lingkungan, serta aspek” lainnya, bagus mana ya??? Apabila ada di antara teman” yang ingin menjual rumah di Villa Inti Persada Pamulang, mhon diinfomasikan ke saya di: sukmahadi_depkeu@yahoo.com. Thanks for All Attention
Via email
- Komentar
- Reblog
-
Berlangganan
Langganan
Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
Bicararumah.com 
Juni 26, 2007 pukul 4:31 am
Klo menurut aku lebih prefer Puri Bali, dari segi lingkungan & bangunan VIP kalah jauh, aku sendiri udah survei langsung ke lokasi. Dan Sekarang aku ambil di Puri Bali yg tipe 46.. Aspek lain yg tidak kalah adalah pengaturan taman yg artisitik berbau Bali… pokoknya bagus deh… coba aja liat langsung ke lokasi. Dari harga juga gak jauh beda lah. Memang dari segi jarak Puri Bali agak jauh -+ sekitar 5 km, tapi klo untuk kenyamanan yah Puri Bali tempatnya (bukan promosi ya…)
Juni 26, 2007 pukul 5:41 am
mampir aja mas…jadi bisa dibandingin sendiri…aku juga mabil dipuri bali tipe 46 staun lalu…
Juni 27, 2007 pukul 3:29 am
Kebetulan aku juga ambil di Puri Bali, lingkungan dan bangunannya bagus, suasana bali……
Juni 28, 2007 pukul 2:20 pm
wah…
kebetulan surveynya brenti cuma sampe di vila inti persada ( 1 km dr prempatan pamulang-pondok cabe) :), dan kebetulan cocok sama selera pertimbangan mungkin masalah transportasi, keamanan (cluster), kedekatan dgn fasilitas umum ( 100 meter dr rumah ) dan dr rumah ke jalan raya cuma sekitar 200 meter, jadi ga repot klo sewaktu2 kendaraan ngadat bisa olahraga alias jalan kaki kedepan :), dan kualitas bangunan yg di cluster juga bagus kok…apalagi yg didepannya ada taman…waaaahhh…top markotop dah :), monggoooo…
Juni 28, 2007 pukul 2:25 pm
mas priandoyo…
saya baru ngambil di VIP type 36/81, yg didalam cluster harga plus minus 160 jt sudah berikut surat2…inden 4 bulan jadi…monggo mas ntar tetanggaan ma saya…hihihi ( emang sapa luh…)
Juli 2, 2007 pukul 6:35 am
Oh iya sekedar nambahin aja, update dari pihak developer Puri Bali. Kelak akan ada mobil antar jemput ke depan komplek sampai jalan raya, terkait dengan lokasi jalan raya ke komplek rumah yg lumayan jauh terutama yg agak di belakang2 kayak saya. Udah gitu nanti akan dibangun Masjid juga, tapi klo kolam renang, emang udah ada disebarng pintu masuk komplek. tapi bukan include fasilitas. Yah lumayan lah….., angkot juga cuma sekali klo mo ke Lebak Bulus, naik aja 106..Ok silahkan yang mo tetanggaan ama saya. mumpung lagi ada penawaran type baru Cluster Tabanan. setipe ama Cluster saya Banjar Bedugul. Sekali lagi bukan promosi ya sekedar info aja…..
Juli 2, 2007 pukul 7:01 am
Saya dengar informasi di villa inti persada kasus pencurian sanagat tinggi sekali….ada informasi terkait …mohon japri saya..
Trims
Juli 2, 2007 pukul 2:28 pm
saking penasaran dgn puri bali akhirnya coba lihat kesana, pertama masuk…emang bagus masuk gerbang dengan suasana taman khas bali dikiri ada tanaman padi, kolam, taman yg mesti aku akuin memang bagus terlebih sempat terpana dengan sungai kecil buatan (apa asli yah engga tahu deh tapi bagus baget) lingkungan yg nyaman dan asri terbayang suasana 5-10 tahun lagi kala pohon pada rindang taaaaaapi…well biasa melayu yg diliat bagusnya dulu habis itu baru keliatan celah2 kekurangannya:
1. hunian dengan design sebagus dan semahal itu sayang dinding pemisah rumahnya cuma 1 dinding antar rumah sekarang aku masih tinggal dikontrakan yg juga dengan dinding pemisah hanya 1, tetangga nyalain kran air saja kedengeran, apalagi jika suara tv yg cukup kenceng, brisik banget
2. rangka atap aku lihat juga masih menggunakan kayu yah? sedangkan kebanyakan rumah-rumah baru seperti di vila inti persada sudah menggunakan rangka baja ringan untuk yang type cluster
3. begitu keluar gerbang puri bali belok kanan saya liat muka jalan kok lebih rendah dr muka air got disisi kanan jalan? apa kalau hujan deres engga tergenang air tuh jalan masuk ke dalam gerbang?
mengenai vila inti:
kesan lingkungan secara umum biasa2 saja malah kelihatannya developernya sudah lama mengembangkan vila inti persada,tidak ada yg istimewa yang agak bagus hanya pada cluster yg baru dikembangkan dengan mengusung konsep minimalis itu juga baru dibangun beberapa unit rumah
kekurangannya:
1. fasilitas lingkungan yg agak tidak terawat terkesan asal ada fasilitas
2. jalan lingkungan yg memang dibuat bagus hanya yg kedalam cluster karena memang sedang dipasarkan sedangkan untuk hunian yg lama kondisi jalan sudah tidak bagus lagi
just share aja loh
Juli 3, 2007 pukul 4:44 am
Sekedar menanggapi apa yg sudah diutarakan oleh Mas Soni, untuk point pertama memang benar dinding pemisah antar satu rumah dengan yg lainnya cuma 1 dinding (tapi ini untuk tipe 27 & 38), Klo yg tipe 46 ke atas dinding pembatas udah 2 alias masing-masing satu dinding.
Untuk point yg kedua, ttg rangka atap dr baja, menurut saya klo untuk ukuran rumah kecil kurang begitu perlu ya, kecuali untuk bangunan gedung perkantoran itu memang sangat cocok, terlebih masalah keawetan juga saya sendiri belum tahu, karena memang penggunaan baja saat2 ini masih baru yaa.
Kemudian untuk yg got depan pintu gerbang, itu kata developer sih gak masalah, karena emang itu aliran airnya cuma kecil kok, pas hujan kmrn2 juga gak ada masalah.
Thanks yaa
Juli 4, 2007 pukul 6:31 am
8 bulan lalu saya survey di tiga lokasi VIP / Puri bali / telaga golf . untuk VIP ketika masuk , kesan kawasan yang kurang rapi muncul dipandangan mata , soalnya mungkin saat itu sedang banyak banyaknya truk material yang lalu lalang . saya coba lihat ke kawasan hunian yang sudah jadi , tidak ada istimewanya alias biasa , bahkan saya sempat masuk juga ke salah satu rumah yang mau dijual pemiliknya feelingnya gak sreg ditambah area terbuka yang bergandengan dengan sawah dan kebun sepertinya tidak confident keamanannya , gak tahu kalau yang sekarang sudah pakai sistem cluster, tapi menurut saya developernya seolah melupakan kawasan lama dan cuma fokus ke jualannya yang baru.
Survey berikutnya ,Telaga golf juga dilihat terutama dikawasan great britain , karena saat itu baru launching . Sebelumnya sempat juga masuk kekawasan espanola dan belandanya. kawasan ini bagus landscapenya , open area hampir 50 % dari bangunannya , juga tersedia tempat wisata air . dari segi bangunan dan design telaga golf memang baik tapi untuk tempat hunian saya sudah cek ke teman teman yang duluan ambil kesannya dingin , antar tetangga tidak saling kenal dan urusan keamanan 100% di serahkan ke pihak keamanan. buat saya yang out going person , kesan dingin ini jadi pertimbangan untuk tidak ambil Telaga golf.
Terakhir Puri bali , jalannya masuk melewati jalan umum dulu sejauh 200 meter tapi begitu masuk kawasannya , suasana resort memang terasa dan landscapenya boleh dibilang baik. dari segi bangunan Ok punya , Wika sebagai developer punya reputasi yang baik. Dari lingkungan , saya optimis suasana kekeluargaan antar tetangga bakal baik karena tata ruang yang tidak terlalu eksklusive. Sayangnya arsitek yang mendesign kurang baik dalam membagi bagi bentuk kavling, bentuknya ada yang aneh dan jalan depan ditipe kecilnya (27-38) agak sempit sehingga diujung jalan susah buat mutar kendaraanyang terlanjur masuk.
Ijtihad terakhir saya dalam memilih rumah adalah duduk disalah satu depan rumah secara random selama setengah jam . kalau terasa sejuk dan damai , itulah yang saya pilih . Akhirnya rasa itu adanya di Puri Bali .
Saya ambil tipe 67 di jalan utama paling depan/ boulevard , progressnya selesai Agustus ini , waktu itu harganya 270 Juta , 4 bulan kemudian calon tetangga sebelah beli tipe yang sama , harganya 335 juta . jadi dalam tempo segitu singkat perbedaannya 65 juta.
Salam kenal para calon tetangga.
NB: waktu banjir besar february lalu , saya langsung ke Puri bali untuk cek lingkungan , ternyata baik jalan depan maupun kawasan didalam aman dari banjir , 100%.
Juli 4, 2007 pukul 5:04 pm
Jadi bingung mau beli yang mana secara semuanya belum terjangkau, hiks.
Terlepas dari Puri Bali dan Vila Inti setau saya rangka baja itu bagus karena tahan rayap dan tidak mudah terbakar makanya kebanyakan developer saat ini sudah menggunakan rangka baja apalagi biasanya kualitas kayu untuk rangka atap tidaklah sebagus untuk kusen,cmiiw.
Btw Pak Sarief sudah berapa lama kerja di Puri Bali? updatenya ok juga.
Juli 5, 2007 pukul 1:53 am
Sabar mas dicky, rejeki datangnya kadang gak disangka sangka. Saya bantu doa biar rejekinya nambah …amien ( cuma bantu doa aja ya ) . Saya melihat penggunaan rangka baja dari developer bukan karena mereka concern dengan kualitas bangunan tapi karena harga kayu yang gila gilaan, Rangka baja emang lebih baik tapi mesti dilihat juga bajanya yang seperti apa, kalau keluaran blue scope atau brand lainnya mungkin jaminan mutu tapi kalau cuma produk ikut ikutan , wajib waspada.
Yang perlu diwaspadai dalam membeli rumah adalah marketingnya. sering untuk ngejar omzet mereka menjual rumah dengan menutupi kekurangannya , memanfaatkan kesibukan konsumen yang percaya dan tidak mengecek informasi kelain sumber. Saya dalam beberapa hal tidak mempercayai marketing di Puri Bali karena sering menutupi fakta dan tidak detils menguasai produk yang dijualnya, terutama pengetahuan mengenai dokumen kelengkapan persyaratan pembelian yang mencla mencle dan detail layout.saya termasuk yang kecewa dengan bentuk kavling rumah saya karena ini diketahui beda dari yang ditawarkan awalnya , cuma selembar gambar denah kavling sudah diminta bolak balik gak dikasih alasannya sabtu minggu kantornya tutup, itupun baru diterima tiga bulan setelah perjanjian jual beli , sudah terlanjur tanda tangan , diakui dalam hal ini saya kecolongan saking sibuknya. beberapa kali saya melihat konsumen berdebat soal kelengkapan yang tadinya dibilang Ok tau tau masih belum lengkap , padahal dokumen itu harus didapat dari Bandung . gak sekalian ngasih taunya gitu looh…, walau dikecewakan marketingnya saya cukup terhibur karena memang produknya secara makro dan mikro saya cek sendiri bagus dan informasi didapat dari teman yang sudah ngambil duluan . Sayang memang produk sebagus ini ditangani oleh team marketing yang tidak solid , tidak cakap dan tidak bisa dipercaya walau ada satu dua yang kinerja dan integritasnya baik.
anyway , buy the house not the promise. Waspadalah…
Juli 9, 2007 pukul 6:43 am
Saya juga termasuk org yg sangar hati2x dalam memilih rumah, namun dari beberapa pilihan akhir nya saya memutuskan untuk mengambil di Puri Bali(cluster Tabanan), karena beberapa alasan :
1. lingkungan yang kelihatan nya asri
2. Mudah2x an akan terbentuk sosialisasi yang baik antar tetangga
3. System keamanan yg saya lihat cukup baik, disamping memang perlu kerja sama juga dari seluruh penghuni.
4. Kredibilitas dari Wika sendiri, yg memang punya cukup pengalaman dalam hal ini.
Selamat bergabung di Puri Bali, semoga kita semua bisa menjadi tetangga yang baik.
Juli 12, 2007 pukul 1:13 am
kebanyakan komentar orang dalam developer sendiri,hati hati calon pembeli jangan tertipu promosi terselubung kayak begini,murahan!
mas anjar hal hal seperti ini bikin jadi kontra produktif
Juli 12, 2007 pukul 5:40 am
Wah mas denmas nama kita disini sama yah…salam kenal mas
salam,
Denmas
Juli 12, 2007 pukul 8:32 am
Mo ikutan saran nih,
Saya tinggal di kawasan Parung ‘n punya temen asli Bojongsari rumahnya di atas perumahan Puri Bali (PB). Menurut informasi yg dia berikan kawasan PB dulunya daerah resapan air, PB menimbun daerah tersebut menjadi perumahan. Sekarang memang tidak banjir karena daerah sekitarnya masih rimbun dan tempat resapan air masih tersedia tapi yg jadi masalah adalah next time karena tidak ada lagi daerah yg lebih rendah disekitar PB. Kecuali PB membuat kanal-kanal seperti yang dilakukan BSD dan Bintaro Jaya. Pembandingnya adalah Bali View (BV) dulu tidak banjir, tapi kalo sekarang setiap musim hujan di jamin banjir.
Thank’s
Anazz
Juli 12, 2007 pukul 12:12 pm
waduh bgm nih kalo banjir..udah terlanjur beli disana 🙂 yah pasrah aja kali yah…
saya ditinggal dilebak bulus (deket bali view) ampir 25 tahun tapi selama ini belum pernah dengar baliview or cirendeu banjir..bukannya posisinya tinggi yah…temen2 yang tinggal disitu (bukit cirendeu dan sekitarnya juga nggak kebanjiran kemaren)..mungkin ada yg bisa sharing..
puri bali juga begitu wlwpun memng dibawah tapi secara geografis masih lebih tinggi dibandingkan sekitarnya..coba aja bandingkan ama telaga golf sawangan yang lebih dibawah…
btw saya asli bukan dari developer loh….pertimbangan dulu beli dipuri bali karena saya pernah tinggal dibalikpapan dan jakarta, wika cukup bagus koq dalam mengembangkan perumahan di kedua kota ini..lebih terkonseplah..
sekedar catatan negatif buat yg mau beli dipuri bali mungkin faktor minusnya ialah:
1.Jauh bo dari mana2…27km ke kantor saya digatsu…
2.Listrik belum masuk juga 🙂 udah lama juga kayanya..8bulan kali yah…
3. Ada peternakan ayam deket blok c1…(jauh sih dari blok saya)
4. Lampu jalannya nggak keren bgt…
5. Ndak ada fasilitas olahraga apapun..
sisi bagusnya menurut saya :
1.Perumahannya lebih terkonsep dengan matang..bandingkan aja dengan perumahan yg selevel harganya
2.quality control bangunannya cukup baik jadi antara rumah contoh dan yg kita terima relatif tidak ada perbedaan
3. pembangunan proyek wlwpun lambat tapi terkonsep cukup baik
ya akhirnya saya emg percaya ama wika aja, sebagai BUMN besar, terlalu beresiko kalau wika mempertaruhkan nama baiknya untuk proyek yang tidak berkualitas…
tapi tentunya masing2 orang punya preferensi dalam memlilih rumah…yg penting kita mendapatkan seluruh informasi penting mengenai perumahan tersebut…
Juli 13, 2007 pukul 2:05 am
Soal banjir , susah memang untuk prediksi beberapa tahun lagi bakal seperti apa atau gimana . kalau ada perubahan disekitarnya mungkin saja Puri bali atau bahkan sawangan golf juga bisa banjir , cuma Tuhan yang tahu .
Saya setuju memang di proyek Puri Bali ini sering banyak promosi yang datangnya dari pihak developer sendiri , karena setahu saya dideretan depan puri bali banyak staff dari Wika sendiri yang membeli untuk kemudian dijual lagi ( disinilah permainannya), ini sahih karena informasi didapat dari para Security yang bertugas disana. sampai minggu lalu , rumah yang diserah terimakan january lalu juga masih belum dihuni karena pemiliknya cuma mau memanfaatkan sebagai sarana investasi. Syah saja apabila staff wika sendiri yang beli , tidak ada larangan tapi perlu disadari komentar pembeli murni dan pembeli dengan niat investasi pasti berbeda. Mirip mirip menggoreng saham gitulah …
intinya , lihat sendiri kelokasi , cari tahu lewat masyarakat sekitar seperti bung anazz , tanya teman yang sudah ambil (Non Wika ) dan dicerna kebenaran informasi dengan analisa langsung , tutup kuping aja kalau marketing bicara prospek , karena tidak mungkin ada yang jelek dari pihak penjual. Saya sendiri selain dari teman yang sudah ambil juga tanya ke masyarakat dikampung sebelah depan , malah disarankan beli.he..he rambut sama hitam tapi pikiranny alain lain .
setuju komentar bung ade , masih ada beberapa kelemahan di Puri Bali memang terutama kandang ayamnya yang katanya mau ditutup tapi gak jadi jadi , buat saja matriknya untuk hitung hitungan kelebihan dan kekurangan dibanding perumahan lain .
Kalau 10 tahun lagi banjir , mudah mudahan saya sudah ada rejeki pindah ke Pondok Indah …..amiiiiin
Juli 16, 2007 pukul 5:36 am
Ikutan nimbrung lagi ah, saya murni pembeli bukan dari developer. Kebetulan saya salah satu calon penghuni Puri Bali di cluster Banjar Bedugul PB. Kemarin baru aja ngecek rumah msh dlm tahap finishing terakhir, krn di Akhir bulan ini akan serah terima kunci, sejak saya inden(akad kredit) dari bulan January 2007.
Memang sih sejak dari tahap pembangunan pertama (pondasi) sampai sekarang hampir selesai, saya selalu pantau dan ngecek bagaimana kualitas bangunannya. Sempat 2 bulan lalu saya komplain banyak, ya masalah plafon, pemasangan batu alam, pintu depan, list jendela sampai dinding tembok yang kurang siku atau apapun yg saya lihat.
Akhirnya komplainku dikerjain juga, saya bersyukur, brarti WIKA emang bener2 menjaga mutu & kualitas bangunan.
Karena saya berpatokan, saya sbg konsumen TIDAK AKAN MAU tanda tangan berita acara srh trm kunci rmh, kalo bener2 belum sesuai dgn apa yg kita mau (dlm arti komplain blm selesai di kerjakan). Berulang kali hal ini aku sampaikan sm developer.
Jadi pesen aja buat temen2 yg ambil rumah dimana aja, klo ada waktu sesekali ngecek progress pembangunannya, awasi & klo mo komplain, kompalin aja, kita rewelin aja developernya, toh itu kan rumah yang akan kita huni yg kita beli dengan uang bukan batu..
Kebetulan pas di lokasi saya juga sempet kenalan sm penghuni yg baru 2 minggu nempatin, dia pun mengalami hal yg sama dulu banyak komplain yg di utarakan.
Ada satu kelemahan lagi masalah air yang agak keruh, tdk sesuai dengan yg diomongin developer (yg ktnya bersih dan dlm-nya smp 20 m, pdhl mungkin cm krg dr 10 m).
Karena air mrp kebutuhan pokok, seharusnya developer lebih memperhatikan hal ini. memang sih kita nantinya bisa ngebor sendiri lebih dlm, tapi kan butuh biaya lagi.
Kemudian masalah bak sampah, Bak sampah dibikin jejer msg2 antar 2 rumah dengan tutup dari semcm seng agak tebal. Belum juga dipakai tutupnya sudah pada hancur & rusak.
Yang terpenting kita sbg pembeli musti lebih cermat dalam hal apapun, entah pd waktu akad kredit ataupun janji2 yg ditawarin developer diawal (spek bangunan sesuai nggak, kpn janji serah terima kunci, dsb).
Sekedar share juga, bagi para pembeli PB yg merasa dirugikan atau dikecewakan developer, klo emang gak ditanggapi ama developer, langsung aja komplain sama Manager-nya WIKA Realty (Bp. Ugik Sugiyanto) dirumahnya, kebetulan dia sdh menghuni rumah barunya (dpt jatah) di PB Blok C9 No. 7 yg ada Carpot-nya.
WIKA memang sdh punya nama malah sdh pny sertifikat Quality Management UKAS, nah hal ini juga sbg senjata kita sbg pembeli, klo pihak developer nanti wan prestasi nggak bisa pegang ini dgn baik ya kita laporin aja, klo perlu kita blow up ke public.
Karena yg saya tau suatu Company yg sudah bersertifikat QM(UKAS), harus bener2 bisa menjaga reputasi kualitas, karena itu mrp IMAGE.
(lebih detailnya tanya ke Mas Anjar deh…sebagai org Audit he..he..he..)
Yah itulah lika-liku orang beli rumah……
thanks
Juli 16, 2007 pukul 6:52 am
setelah baca semua testimoni teman2 di atas, saya kok jadi ragu ya dengan PB, coz baru hari minggu kemarin saya ngasih booking fee. Emang dari pihak pengembang memberi janji yang baik2: air yang layak minum (di uji lab dulu), dan perumahan tsb ga akan banjir. Spesifikasi rumah sesuai dengan rumah contoh. saat ini saya tinggal di vila inti persada. saya tertarik dengan PB karena lingkungannya masih terlihat asri (dikelilingi kebun2, yang katanya punya Probosutedjo dan Bob Tutupoli).
April 15, 2010 pukul 6:26 am
maaf sekedar menanggapi mas gallant aja…saya hampir setahun di PB…type 38/74…yah sesuai argo aja he he he…kalo soal air memang paling bagus sih kalo boz boleh cek lagi cuma di Banjar Penelokan (Blok G)…tapi bila boz bukan ambil blok G sih ga masalah, soalnya Listrik dgn Jalananya sudah hampir setahun fasilitas yg dua itu belum terRealisasi….tapi semenjak temen2 diBlok G Rapat Warga MENDESAK serta mengundang dan memFAX Komplainan kami…ada sedikitnya perubahan, listrik walaupun masih diSubsidi dr Blok E… tapi sudah mulai ada perhatiannya…gitu aja infonya..(ps:kalo nanti di PB jgn komplen ke marketing Boz langsung aja fax ke menejemennya….
Juli 16, 2007 pukul 8:58 am
mas gallant,
saya setuju dengan pendapat mas rafi..seluruh perumahan pasti ada point negatif dan positifnya..tinggal perumahan mana yg paling sesuai dengan preferensi kita…
dipuri bali pengalaman saya minimal pihak wika cukup bertanggung jawab koq..dalam arti komplain kita ditanggapi dengan serius..beberapa kali saya komplain ttg pembangunan rumah saya direspon dengan baik koq..(tentunya kita sebagai pembeli juga nggak boleh pasif…)..dan karena proyeknya dioutsourcing ke pihak III, ceklist proyek pt wika juga lumayan ketat…selain itu manajer proyeknya kan tinggal disitu juga…kalo ada apa2 kita “bertamu” aja kerumahnya..he..he..
but of course…the decision is yours..
Juli 23, 2007 pukul 3:51 am
oke mas ade, terima kasih atas masukannya.
Agustus 4, 2007 pukul 6:13 am
Mas pri…
Saya baru tahu ada forum ini, salam kenal ya….
Saya dengar ada perumahan lain juga di dekat PURI BALI namanya TAMAN MELATI SAWANGAN, kira kira kalau dibandingkan nilai positif dan negatifnya seperti apa ya ?
terima ksih sebelumnya.
Agustus 16, 2007 pukul 5:02 am
Sorry…………. mw nanya neh, kebetulan saya baru masuk website ini karena lg nyari rumah 🙂
Puri Bali tuch dimana yach??
Kira2 masih ada yg kosong gak yach??
Mw nanya sekalian nanya, ada yg tw perintis Town house Cirendeu ?? deket apa yach??
Agustus 23, 2007 pukul 2:55 am
Mas Joko Triyono …….
Kalau menurut saya sisi negatifnya TAMAN MELATI SAWANGAN adalah Gerbang dari depan Telaga Golf belum dibuka disamping itu Manajer Pemasarannya kurang mempromosikan keunggulan kompetitif TAMAN MELATI SAWANGAN dibandingkan PURI BALI, kurang proaktif progresif ! …. padahal sudah punya aparat intelijen yang selalu memata matai kompetitornya haaaaa…. haaaa…
Agustus 23, 2007 pukul 4:21 am
tuk Lit:
Puri Bali ada di Jl. Raya Parung – Ciputat tepatnya seberang Kolam Renang Sawangan..
Perintis Town House Cirendeu klo gak salah di Jl Cirendeu Indah Raya..
Agustus 23, 2007 pukul 11:20 am
Permisi.. ikut nimbrung..
kebetulan lagi ada omongan soal vila inti persada jadi saya tertarik, soalnya saya tinggal di vila inti udah sejak 1995 jadi sdh lumayan pengalamannya..
menurut saya pengembang vila inti yang sekarang terlalu fokus pada kelebihan lokasi dan prestise vila inti persada yang sebelumnya tanpa memperdulikan kualitas bangunan dan lingkungan.
dulu saat saya masuk thn 1995, jalan di vila inti licin bak muka ayu ashari dan lebar bagai kapal tengker, keamanannya pakai pintu otomatis dan kartu magnetik segala seperti tempat simpan server aja, soal bangunan lumayan.. tembok antar rumah 2 lapis, daun pintu dari kayu bukan dari tripleks, desainnya country jadi nggak ada pagar sehingga terkesan luas.., fasilitas kolam renang, basket, tenis.. gratisssss dll.
tapi sekarang, cek sendiri aja.. gak pantes disebut real estate karena… yaaa pokoknya nggak pantes dech.
Februari 5, 2010 pukul 8:05 am
Boleh ikutan nimbrung nih,
Kebetulan saya juga lagi pengin cari-cari rumah disekitar sawangan, pondok cabe, ciputat atau cinere, tapi yang belum saya dapatkan infonya adalah kisaran harga, gimana kira-kira apa teman-teman ada yang tahu, harga rumah baru seperti vila inti persada, puri bali, vila melati, atau sawangan residence, dll, kisaran berapa ya? Soalnya keterbatasan dana nih, jadi harus matang perhitungannya. TK atas infonya
Agustus 29, 2007 pukul 2:13 am
aku lg mo survey harga neeh…btw ada yang tau gak harga rumah type 36 di PB n VIP berapaan? thx ya…
Agustus 29, 2007 pukul 4:51 pm
Oom Gun, anda tinggal di VIP sebelah mana? Blok berapa? Apa yg dekat kolam renang itu (dekat rumah pak RW)
Agustus 29, 2007 pukul 4:54 pm
Oom dee,
kalu VIP sekarang mahalnya minta ampun (kalau dibandingkan dengan kualitas bangunannya. Apalagi yg blok-blok di bagian belakang, type 36 dan 45. Hampir semua penghuni merehab rumah sebelum menempatinya. VIP menjadi mahal karena adanya issu jalan toll JORR tahap 2 yang menghbungkan Bandara dengan Jagorawi.
Agustus 29, 2007 pukul 4:55 pm
Mas Gallant,
omong-2 pindah juga ke PB nich. Selamat dech dengan rumah barunya
Agustus 30, 2007 pukul 8:14 am
Pak Joko,
Taman melati sawangan:
– marketingnya kurang proaktif dan assertif (masa setelah terima booking fee dan DP trus dibiarin aja, eeh dikritik sewot),
– kurang aman (banyak maling, dan preman kampung). sekuritinya banyak penduduk sekitar, jadi mungkin kurang bisa berbuat banyak juga.
– kurang cepat menanggapi komplain konsumen,
– bangunan baru ditempati 5 bl (asumsi sebelum serah terima kunci sudah difinal QC) sudah bocor parah banget,jadi gak bebas banjir neh, banjir lokal dalem rumah)
– kualitas material tak begitu bagus (daun pintu & jendela banyak yang stuck, cat lis jendela ngelentek2, dinding retak2), pompa rusak,
– team marketing kalo diprotes bilangnya: yah ini kan rumah untuk kalangan menengah ke…..(ambil liat kaki) you know lah (maksudnyee???). don’t expect too much deh frens,.
September 1, 2007 pukul 3:41 pm
Kebetulan aja saya baru booking di Taman Melati Sawangan (TM), apa bener semua marketing TM seperti itu, aku dapet marketing yg lumayan proactive tuh. hmm…kalo masalah bangunan saya belum tau ya karena masih inden sampe akhir Nov.
Mungkin Mba’ Dian belinya yg ready stock ya…, mmg kerugian kita beli ready stock ya hampir2 sama, genteng bocor, cat ngeletex wah macem2 deh…
Rencananya sih aku mau check tiap Minggu pembangunannya – kaya mandor deh. daripada gigit jari pas udah jadi malah banjir local hahhahaaa :-))
September 3, 2007 pukul 6:22 am
Ready stock sama inden kan harganya sama. Kita sebagai konsumen yang udah disuruh bayar ya harusnya dapat barang yang sesuai kualitas yang sama. Lagian udah janji bahwa akan dicek dan diperbaiki sebelum ditempati. Rangka atapnya juga silahkan dicek kualitasnya yang yahud punya itu :D. Jangan sampai deh kaya saya, lagi tidur kelonan sama anak sy (5 bl) tiba2 di jidatnya ada air netes2 dari atap (curhat colongan), parnooo deeeh.
Selamat jadi tetanggaan ya, hati-hati kalau lagi pindahan jangan mau kalau dipungli satpam waktu ngangkut barang (believe it or not saya “dipalak” mereka hampir sejuta, setelah dilaporin ke manajemennya janjinya mau dibalikin tapi sampai sekarang cuman omong kosong), jangan mau kalau dipaksa pakai jasa preman kampung yang suka maksa dan ngerampok dengan dalih bantuin ngangkutin barang (lawan aja, toh kita nggak salah), hati-hati naruh barang di depan rumah (ex: jemuran, motor, etc) karena sangat rawan sekali kehilangan (padahal rumah baru ada sedikit, dan ada sekuriti yang jagain, apalagi entar kalo rumah udah banyak, makin nggak kejaga deh). Selamat menjadi bagian komunitas penghuni perumahan kelas menengah ke… kaki (hallo Mr. marketing manager, long time no see). Emang susah jadi orang miskin (a.k.a menengah ke bawah).Cuapeee deeh..
September 8, 2007 pukul 10:31 am
pertama sekali maap ya mas Anjar/ Pri, kalo posting masalah TM di forum VIP sama Puri Bali > tapi menurut aku semua rumah yg baru dibangun itu akan kelihatan “borok” nya pas kita akan tempati. Misalkan :
– Atap > bisa kita lihat bocor apa gaknya pas ujan : tapi setahu saya…pihak developer akan segera membetulkannya kalo kita lapor.
– Dinding > mungkin ini kelemahan dari TM > dia punya pembatas dinding hanya 1 utk type 27,30 and 36. Dan saya melihat dengan mata saya sendiri rumah yg akan dibangun misalkan di sebelah yg sudah jadi itu hanya nempel tanpa adanya kolom2 besi buat cor…. wah bisa retax2 tuh untung punya saya gak :-p and mungkin juga mba dian dapetnya yg bagian ini kali yeee 😦
– kramik standard
– pintu juga
—–
ya kalo mau sesuai dgn kriteria kita, kita pun harus mengeluarkan uang lebih – resiko deh. emang 50+50
September 10, 2007 pukul 3:38 am
Berhubung bicara Taman Sari puribali , Syukur Alhamdulillah , pesanan saya akhirnya jadi juga , Taman Ayun. Walau belum mau ditinggalin dalam waktu dekat tapi lumayan untuk istirahat weekend dari pada bayar resort sehari 500 ribu. Suasananya sudah bali banget , cahaya remang remang ( sengaja atau memang lampu jalannya yang belum kepasang ?) menambah suasana magis khas Bali.
Secara umum kwalitasnya Ok , siap huni ,kokoh dan komplain yang kita minta hanya minor minor aja. Untuk complaint bangunan , paling baik ke pegawai yang laki laki saja , karena kalau ke yang cewe’nya cuma dicatat saja gak di action cepat. Anak saya sudah ribut ingin cepat pindah karena naksir dengan suasananya cuma sayangnya bagi yang berminat sekarang ini , harga dan lokasi yang ditawarkan lebih jauh dan lebih tinggi dari 8 bulan lalu.
Walau beda namanya Tipis Taman Sari dengan Taman Melati namun ternyata dua tempat ini beda kualitas.
Tapi kapan ya, taman sari puribali jalan depannya dilebarin ? sering nearmiss ditikungan jalan kampung yang 200 meter itu loh!
September 10, 2007 pukul 6:00 am
Iya nih mas Anjar, jadi melebar dari topik semula mohon dimaafkan.
Kata mas/ mbak eq:
1. “menurut aku semua rumah yg baru dibangun itu akan kelihatan “borok” nya pas kita akan tempati”.
Jadi, sadar nih kalau bikin sesuatu yang penuh borok dan nggak layak untuk dipakai? Kalau dari awal bikinnya bener pastinya nggak ada itu namanya borok. Bikin sesuatu kalau cuma asal jadinya sampah doang.
2. “Atap > bisa kita lihat bocor apa gaknya pas ujan : tapi setahu saya…pihak developer akan segera membetulkannya kalo kita lapor.”
Oh yaaah???? yakin neeh bukan orang dalem/ penyusup lagi?? Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu… kekeke. Saya aja kalau komplain sesuatu nggak pake ngotot, jangan harap ditanggapi sama petugas Taman Melati. Paling janji2 doang! Aneh ya, masa pendapat mayoritas existing penghuni kalau lagi kumpul-kumpul warga kok berkebalikan dengan anda(eq) yah?? Aneh banget nih komentar mas/mbak eq, mungkin karena dia belum pernah (hehehehe) menghuni Taman Melati kali ya.
Kayanya warga Taman Melati musti bikin official site nih, biar ketahuan keadaan yang valid spt apa dan menghindari opini yang menyesatkan (calon) konsumen.
Usul aahh ke pak RT, sekalian biar nggak mengganggu forumnya mas Anjar (sekali lagi maaf ya, Mas)
@P Ary: setuju, Taman Melati memang cukup mengecewakan, jauh dari janji2 ke calon konsumen sebelum membeli..
September 10, 2007 pukul 6:35 am
Setuju juga nich mas /mbak eq keluar aja dari forum , gak banyak membantu malah menjerumuskan……
September 10, 2007 pukul 5:18 pm
uppss…sorry nih, ok I’m out np with me. Yah sekarang Tuhan aja menciptakan manusia berbeda2 – itu manusia ciptaan Dia pun gak ada yg sempurna – Apalagi yg hanya ciptaan Manusia …ya itu aja sih komentar terakhir ku..ihiiik..ihiiik… wassalam.
September 11, 2007 pukul 4:39 am
Hue..he..hee…rame , termasuk topik taman melatinya juga digeser dong bikin thread baru jangan numpang di PB dan VIP… No hard feeling.
Untuk calon penghuni PB , bikin milis deh !, biar lebih kuat melawan Developer sebesar WIKA, terutama mewujudkan adanya sarana ibadah didalam area perumahan secepatnya…cheers
September 12, 2007 pukul 6:10 am
Sorry niy ikut nimbrung ttg taman melati, saya termasuk salah satu penghuni taman melati +/- 7 bulan, tapi find2x aja tuh, gak sesusah mbak dian.
Pernah di rumah saya rembes pas hujan, lsg sys telp ke pihak developer malam, pagi harinya lsg diperbaiki sampai selesai.
Trus mengenai pemalakan/ uang preman, waktu saya pindah koq gak ada ya???
Malah dr pihak mkt-nya menawarkan bantuan untuk membantu (walaupun yg membantu org lain utusan mkt-nya).
Maaf, mbak dian masih tinggal di tm?? kenapa gak di over kredit aja?? temen 2x kantor sy banyak yg mau tuhhh (kebetulan temen saya dah tinggal di tm ada 3 orang).
Sorry bukan merperkeruh keadaan just sharing 😀
September 12, 2007 pukul 6:43 am
iya, aku jg dah punya rmh di tm setahun yg lalu, (tp dr sekarang blum aku tempatin).
Klo aku sih dapat mkt-nya welcome bgt orangnya namanya mbak dessy, dia selalu follow up and kasih tau kita klo ada sesuatu.. Trus gak pernah bocor (alhamdullillah).
Klo cat ngeletek memang ada sdkt, tp gak sberapa laya…
btw mbak dian di blok brp???
September 12, 2007 pukul 7:05 pm
2 minggu lalu sempet ngeliat ke Puri Bali ,
tempatnya asik sih, mirip masa-masa dulu kos di Denpasar,
arsitektur lingkungannya ‘open’ jadi lebih bersosialisasi,
beda jauh ama Telaga Golf Sawangan yg ‘cozy’ tapi ‘cold’.
Jalannya juga kecil2 jadi mobil susah ngebut :p
Tapi abis dihitung2 jaraknya ke tempat kerja di Serpong kejauhan, jadinya milih ke Villa Selecta aja yg lebih deket BSD, walao fasilitas minus tapi ke masjid n jalan raya gak jauh.
Puri Bali n VIP mungkin lebih cocok buat yg kerjanya arah ke Depok / Jakarta Selatan / jalur KRL ya . Gak tau kalo nanti JORR nya udah jadi.
September 13, 2007 pukul 3:29 am
Setuju banget ama yg di utarain Ary, perumahan sekelas PURI BALI yang katanya nanti ada sekitar 1000 rumah di komplek itu, sudah semestinya memiliki sarana ibadah, katanya sih akan dibangun MASJID, yaa kita tunggu saja, semoga selain masjid yang cukup gede “semoga” juga dibangun sarana lainnya spt sarana Olah Raga, lapangan futsal misalnya, kyk yg di Taman Pesona Bali, gitu he..he..he..
September 13, 2007 pukul 3:30 am
Pak Rully, saya di CA 06 for clear, in case ada orang yang cuma beraninya ngaku2 doang tinggal di taman melati. Silahkan datang ke rumah saya itu orang yang mau nawar untuk beli. Monggo. Saya berani nantang nih. Soalnya kalau teman sekantor saya sih pada ogah nawar.
-Untuk masalah respons developer yang selamban siput: apakah pak Rully tidak pernah ikut atau nanya2 hasil pertemuan warga taman melati? Saya baru tinggal disana selama +/- 7 bl juga, dan pertemuan warga yang pertama kali suami saya ikuti sejak tinggal disana adalah membahas hal itu! (Yes, tebakan anda benar: bahwa developer sangat lambaat sekali menanggapi keluhan warga, jadi bukan cuma saya seorang yang harus menikmati cucuran air hujan di dlm rumah serta pompa air bobrok yang bikin tagihan listrik setinggi langit, dan harus adu argumentasi agar rumahnya segera ditangani). Makanya cerita anda sangat hebat sekali ya. Mungkin anda adalah orang yang diistimewakan oleh developer taman melati deh.
kalau pertemuan warga yang baru2 ini dilaksanakan (kemungkinan anda gak dateng juga kan??), itu membahas bobroknya sistem keamanan di perumahan tsb. Hati2 dengan jemuran (tiang dan bajunya kali ya) anda -jika benar2 tinggal disana-, karena dalam semalam 6 jemuran hilang pada saat yang bersamaan, bahkan ada yang dari rumahnya juga sudah dipagar rapat (Hey, tidak ada pesulap/ mentalist/ whatsoever yang tinggal disana kaaan??). AJAIB!! Security, where are u??
– Pemalakan?Mungkin pak Rully gak bawa barang banyak/ berharga (maaf ya, secara kita penghuni kan dikatain orang menengah ke bawah :), joking yee). Karena saya pindahan 3 tahap, 2 yang pertama ngangkut harta karun saya (berkardus2 buku + 1 televisi) memang aman, tapi saat bawa barang2 yang cukup berharga (tahap terakhir) dan saat beli material untuk renovasi gubuk saya tsb, saya memang benar2 dipalak, ada banyak saksinya. Foto-foto dokumentasi kerusakan barang, bahkan pelakunya (yang saya ambil sembunyi2 pun juga ada). Saya tidak menjelek2kan siapapun (untungnya apa buat saya, toh saya bukan developer/pegawai developer lain). Cuma berkaitan dengan pengalaman yang memang membuat saya sangat trauma ini, saya bertekad menunjukkan bagaimana pengalaman saya selama di sana jika ada yang tanya (ternyata ada yang nanya tuh). Memang nggak semuanya buruk -terutama pas proses mau beli-lunas booking fee-DP- lancaar banget, marketingnya juga sangat proaktif ngejar2 kapan mbayar ini itu. Tapi setelah itu berbagai masalah yang banyak saya rasakan hingga bener2 ilfil.
Saya udah mulai males bahas Taman Melati di thread Mas Anjar ini, ngganggu yang lain banget (ini kan topik sisipan). Lagipula mulai banyak penyusup-penyusup dengan cerita-cerita “AJAIB” mengenai kondisi taman melati. Jika ada pertanyaan tentang Taman Melati yang ingin dijawab jujur oleh penghuni asli beralamat seperti tsb diatas, silakan datang atau email ke dian_che@yahoo.com saja.
Terima kasih dan mohon maaf kepada pemilik blog terutama.
September 25, 2007 pukul 3:15 pm
mba dian,
maju terus perjuangkan apa yg memang jadi hak kita, bila perlu “hajar” di media masa, masalah penyusup mah udah biasa karena kepentingan jualannya mba :), forum ini sebenernya bagus buat untuk pembeli / calon pembeli tapi sayang dikotori oleh oknum2 penyusup yg menyesatkan :), saya juga baru ngambil rumah di vila inti ( cluster ) dan sedang dalam progres finishing paling lambat bulan depan kayaknya kelar :), klo bermasalah saya pun akan complain dan pasang badan, we’ll c…
September 28, 2007 pukul 1:47 am
[…] Cibubur Country (13 comments). Terbaik di Tangerang, BSD City vs Bintaro Jaya (12 comments). Perbandingan di Pamulang Tangerang, Puri Bali vs Villa Inti Persada (46 comments). Terbaik di Cipondoh Tangerang (9 comments). Terbaik di Cikeas Bogor (20 comments). Terbaik di […]
Oktober 4, 2007 pukul 2:57 am
Saya udah ambil rumah 45/155 di VIP dan mau pindah habis lebaran ini. Sengaja cari yg standar krn bisa dpt tanah lebih luas, kurang sreg tinggal di cluster. Skrg sih udah ditambah kamar jadi 3 KT, dapur luar, gudang. Kalau kerapihan kerjaan memang terlihat kurang, tapi kualitas tembok & kayu cukup baik, dan tidak pernah bocor/tampias meski hujan deras. Tinggi rumah 1,5 mtr dari jalan, jadi biasanya lebih bersih krn debu tidak mudah masuk. Tembok sangat keras pas dipaku (semen cukup). Ya ntar pintu triplek kan tinggal ganti kayu yg cocok. Saya berusaha menyukai VIP karena ke kantor sktr 45 menit, ke jalan raya dekat, dan fasilitas olahraga. Sekolah bagus tapi merakyat juga dekat. Itu saja pengalaman saya
Oktober 22, 2007 pukul 4:11 am
Buat para anggota milis dan juga para penghuni Taman Sari Puri Bali, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H, Minal Aidin Wal Faidzin (maaf lahir & batin)
Insya Allah abis lebaran ini kami sekeluarga sudah menempati Blok C9 TSPB.
Oktober 24, 2007 pukul 10:36 am
Puri bali bagus banget bener2 suasana pedesaan saking bener2 pedesaan sampai bau ayam karena memang ada KANDANG AYAM didekat pengelola……tolong ditindak lanjuti karena sangat meresahkan warga, JANGAN SAMPAI PB TIDAK LAKU GARA2 KANDANG AYAM KEPARAT!!!!!!!!!!!!!!! CUMA SATU KEKURANGAN NYA AYAMMMMMMMMM
Oktober 26, 2007 pukul 1:55 am
Wah saya baru tahu ada milis yang membahas VIP da PB dan diskusinya sangat menarik.
Kebetulan saya baru pindah ke VIP ke cluster Regent (Salam kenal buat warga VIP), dan saya juga pernah survey ke PB, menurut saya pribadi PB lebih menarik baik dari bangunan maupun dari sisi landscapenya.
Kemaren pas mau beli saya lihat Spesifikasi rumah di VIP sudah cukup bagus (rumah saya atapnya masih menggunakan rangka kayu sekarang baja ringan) meski masih lebih bagus PB. Tetapi dengan berlalunya waktu ketidak sempurnaan pembangunan rumah semakin nampak, dari atap hingga pipa plumbing ada yang bocor.
Akan tetapi seluruh ketidak sempurnaan itu akan luntur karena pasangan kita memang lebih nyaman membeli rumah di VIP dibandingkan di PB (terlebih karena lokasinya bersebelahan dengan rumah Orang Tua).
Yang patut di waspadai di VIP adalah MALING/RAMPOK. semenjak saya pindah saya sudah mendengar warga yang kehilangan MIO dan terakhir Rabu dinihari (24/10/07) salah satu warga kerampokan hingga total 150 juta amblas (www.poskota.co.id).
Pointnya adalah untuk pemilihan rumah mana yang akan dibeli, selain keinginan pribadi, kita juga harus memikirkan keinginan pasangan dan (mungkin) anak kita juga.
Oktober 27, 2007 pukul 6:03 pm
maap numpang tanya bagi para penghuni Puri Bali, ini yang tembusnya ke Ciputat bukan ya? Sudah 2-3 minggu ini keluarga lagi nyari perumahan di Bogor/Depok.
Well, kita berangkat dari TamanSari Persada Bogor jam 4 sore – komplek perumahannnya sih adem, cuma jalan masuk ke dalam agak jauh, jadi harus naek ojek, dan masih agak menyatu dengan perumahan penduduk (bukannya berpikiran jelek menghakimi orang lain sih, tapi melihat catatan sejarah ‘bicara-rumah’, biasanya hubungan penduduk sekitar dan perumahan cenderungnya gak baik ya? (seperti di bintaro yang sampe ada premanismenya segala, jadi serem aja)
Nah, kembali ke PB, waktu kita tanya-tanya di Persada Bogor, marketingnya bilang kalo PB masih baru dan kemungkinan lebih murah (jadi langsung semangat 45 deh dengar kata terakhir itu).
Berbekal peta yang dikasih dari pihak Developer kita berpikiran seharusnya gak jauh-jauh amat dari Carefour Depok, ternyata? muter-muter selama 4 jam tetep gak ketemu, ketemunya malah TAMAN SARI PESONA BALI (bukan PURI BALI)
Lantaran sudah jam 8, gerbangnya udah ditutup jadi gak bisa ambil brosur.
BTW, ada yang bisa info berapa harga rumah sekarang di Pesona Bali? kira-kira 45/90 bisa dapat dibawah 200 juta gak ya? (150-200 lah)
Vila Inti Persada malah gak ketemu (udah sore sih, jadi mungkin gak kliatan plangnya – sepanjang perjalanan kita ketemu Rivaria Sawangan, Sawangan Permai, Telaga Golf (yang ada patung gede di depannya, sama Marcopolo) tapi VIP atau PB malah gak ketemu….mungkin emang gak jodoh kali ye XD
Oktober 28, 2007 pukul 2:14 pm
wuahahaha.. halo mr.didi,
sounds like from next door …
and ambience nya ya memang betul
chicken alias ayam alias pitik…
ga tau tu kenapa kok bisa2nya WIKA kelewat itu kandang ayam pas survey lokasi ya?
tetep asik dan damai hidup di PB anyway, dengan tetangga2 seperti mr.didi, lebih penting ketimbang ayamnya..
unbelieveable, pertama kali tiba langsung disambut gathering antar warga , pesta kebun, tuker2an makanan… langka bener…
( tapi tetep aja WIKA jangan lupa lho, awas avian influenza..)
dear nacht, kalo dari depok, buntuti aja angkot 03 jurusan depok ke parung, sampai di pertigaan sawangan-parung belok kanan kearah ciputat, 100 m dari pertigaan, kami ada di kiri jalan..
see you ..
( Sukseskan Pesta Demokrasi pemilihan RT, RW dan ketua paguyuban warga Tamansari Puri Bali, tanggal 3 November 2007 )
Oktober 29, 2007 pukul 6:15 am
dgr2 VIP buruk ya keamanannya, apa tdk ada solusi dr VIP mengenai hal ini, krn saya rencana mo ambil rmh di VIP.. (krn posisi rmh yg saya inginkan letaknya bersebelahan dgn tembok tinggi, katanya sih d blik tembok ada saluran besar (got) yg membatasi dgn lingk. kampung)
Oktober 29, 2007 pukul 8:01 am
Para tetangga di PB , habis burger berapa waktu tuker tuker makanan malam minggu kemarin? , kayaknya satu tampah dibawa MC semua ..he..he. Kandang ayamnya nanti materialnya bisa buat nambah sawung kecil diblok C.
Kemungkinan absen nih pemilihan ketua RT nanti , karena ada undangan nikah staff kantor di kemayoran dijam dan hari yang sama, titip suara aja ya!.
salam kesegaran tanpa bau ayam.
Regards
AN
Oktober 29, 2007 pukul 9:44 am
mas rudy, thanks atas ancer2nya, berhubung saya agak buta arah, numpang nanya lagi dong – pertigaan yang dimaksud ini sebelum atau sesudah Hamparan ‘Tanah Kosong – dilarang masuk’ yang luasssss sekali itu bukan? (kita kejebak macet ada kali 1 jam lebih dengan pemandangan tanah kosong lapangan rumput di malam hari, BT banget tuh)
kalo ngikutin jalur tanah kosong, emang ketemu pertigaan (sumber macetna), nah sekitar 100 MT disana emang ada perumahan TAMAN SARI cuma namanya PESONA (Bukan PURI lho) BALI, bener yang ini bukan ya perumahannya?
Oktober 29, 2007 pukul 12:25 pm
mas nacht..kayanya udah salah arah agak jauh deh..taman sari pesona bali or bali view beda ama taman sari puri bali (yang pasti bali view jauh kelasnya lebih tinggi dan mahal harganya (start from 500jt mungkin yah) meski sama2 wika)..hamparan tanah kosong itu kalo nggak saya salah duga lapangan terbang pondok cabe yg emg kurang jelas kalo malem..
hmmm gimana yah jelasin arahnya..yang pasti puri bali (bukan pesona bali yah) deket ama lapangan golf sawangan or deket dengan perumahan telaga golf sawangan..seharusnya kalo dari persada bogor ketemu ama puri bali dulu baru pesona bali…paling gampang seharusnya nanya aja sawangan golf (orang pasti tau)
tipe 45 kayanya sekrg udah diatas 200jt, kalo yg 38 ada yg dibawah 200jt..
waduh kayanyanya komunitas warga puribali udh mulai terbentuk nih…btw saya insya Allah akan resmi jadi warga puri bali next month…nekat jg nih meski jauh bgt dari kantor digatsu..tp drpd ngontrak terus…capee deh..
btw udah ada milis utuk warga puribali belum yah??ayo dong dibikin…biar jadi sarana komunikasi utk kita semua…saya agak gaptek jadi nggak ngerti juga bikin milis…
Oktober 30, 2007 pukul 2:30 am
Sebagai langkah awal , saya buatkan milis sebagai wadah bagi penghuni dan calon penghuni puri bali sebagai berikut.
website :http://groups.yahoo.com/group/paguyuban_puribali_depok/
Untuk Joint silahkan kirim email kosong ke
paguyuban_puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
semoga berguna , thanks
Ary
Oktober 30, 2007 pukul 3:21 pm
Wah…udah banyak juga nih penghuni PB rupanya, terakhir ke sana waktu akad kredit baru 5 rumah yang sudah ditempati.
Ketinggalan pesta kebun deh nih…:)
November 3, 2007 pukul 4:44 am
mari pak Noey, silakan pindahan…
pak nacht, memang betul yang dibilang pak tukul, anda melewati lapangan terbang pondok cabe, kena macet, dan ketemunya adalah Tamansari Pesona Bali, ( versi mahalnya )
Sebagai pedoman mudah, bapak bisa tanya arah menuju Sawangan Golf ( bukan Telaga Golf Sawangan lho ). Nah, kami ada di seberang Sawangan Golf.
bagi warga jangan lupa gunakan hak pilihnya. selanjutnya ada agenda untuk musyawarah masalah kemasyarakatan, mengenai keluhan warga, harapan warga, kegiatan warga, sistem dan aturan kemasyarakatan. Bersatu kita teguh..
November 3, 2007 pukul 4:55 am
makasih pak Ary
sudah dibuatkan milist
saya ud subscribe
..
mari warga kita subscribe, biar komunikasi lancar… arisannya virtual hehehehe
November 5, 2007 pukul 3:24 am
Thanks juga Pak Rudy , kalau kumpul kumpul disawung kecil atau gede , atau disawung pak sena tolong dishare mengenai milis ini , biar tambah rame dan banyak diskusinya .
joint :
Paguyuban_puribali_depok-subscripe@yahoogroups.com
Thanks
November 5, 2007 pukul 5:28 am
thanks all buat petunjuk arahnya, rencananya akhir pekan ini hunt lagi ke Depok, moga-moga kali ini ketemu Puri Bali nya,
ngomong2 waktu banjir awal tahun kemarin, Depok juga kena sebagian ya, daerah mana yah? (akhir-akhir ini liat iklan rumah, ada yang jual rumah murah di depok 100 an juta – jadi khawatir kena tipu nih 🙂
November 5, 2007 pukul 9:26 am
hayo2 kita tame2 semua pindah ke paguyuban puri bali depok @ yahoogroups.com aja.
terbuka untuk penghuni, calon penghuni dan yang baru survey2 sebelum menentukan pilihan..
yang ini kan warung nya pak Anjar..
…makasih ya pak Anjar…
FYI, melalui voting ketat, Paguyuban Warga Tamansari Puri Bali sudah terbentuk , dengan ketua paguyuban pak Sena, wakilnya Pak Adi, dan ketua RW Pak Arman.
Selamat kepada Bapak-bapak Pengurus, semoga lingkungan kita jadi tempat yang nyaman.
buat WIKA, ayam ayam ayam ayam….awwas flu burruungg..
November 5, 2007 pukul 5:26 pm
salam kenal nih…
aku baru mau hunting ke PB sabtu kemarin tp gak ketemu. kayaknya menarik siy di PB kalau baca artikel dan perdebatan kalian. jadi pengen ngeliat langsung suasana di PB. secara saya kerja di rempoa ciputat, kayaknya siy lumayan juga jaraknya. karena saya baru nih, ada yang punya informasi gak yah….apakah di PB rumahnya itu inden atau tidak yah??….. karena saya mau yang bisa dalam 1 atau 2 bulan bisa langsung di tempati
November 6, 2007 pukul 3:25 am
Salam kenal untuk warga PB,
Saya mungkin akan jadi warga PB sekitar january tahun depan. Saya ambil Banjar Taman Ayun B7/14 tipe 51/150 m2. Setelah saya hitung2 sesuai dengan ukuran yg didenah ternyata total luasnya sama persis dengan tipe 46 yg ada di banjar bedugul, cuma di taman ayun di sekat dengan dinding buat dapur. Menurut bapak2 yg sudah menempati disana boleh dong kasih masukan buat saya.
Untuk yg hal lain, rumah saya sudah dibangun dimana progessnya sampai saat ini dinding sudah diplester kasar dan halus sementara atap dan genting belum dipasang. Kekecewaan saya pada wika kenapa dia tidak mengontrol kontraktornya. Info dari temen2 saya, dinding bila akan diplester kasar dan halus atapnya termasuk gentengnya harus dipasang biar dindingnya tidak kena hujan dan panas. Efek dari hal tersebut diatas dindingnya sudah pada timbul retak2 serabut. Saya sudah complain ke marketignya dan akan menindaklanjuti ke bagian project. Kira bapak2 yang sudah tinggal disana PB, ada sekasus dengan saya diatas?
Di PB keemanannya gimana, terjaminkah.
Salam
Goen
November 6, 2007 pukul 4:10 am
Mungkin agak gak nyambung dengan topik yang ada, tapi yang mau saya tanya ttg perumahan vila dago pamulang. Saya sdh punya tabungan tanah di VD cluster parangtritis 180m2. Harganya sdh naik 2x lipat sejak saya beli tahun 2005. rencananya ingin cari pinjaman untuk dibangun. Tapi sebelum saya memutuskan membangun, saya mungkin bisa tanya atau minta pendapat karena suami saya yang kerja di daerah Pdk Indah suka mengeluh jauh dan macet. kasihan juga, apalagi anak saya SD nya mungkin nanti mau dsk cirendeu/BSD (belum pasti – alternatif lain ada sekolah cukup bagus dalam kompleks). akses jalan ke pdk indah sekarang biasanya lwt Pdk Cabe kmd lwt ciputat tapi spjg lapangan terbang sering macet, kalo lewat ciputat lagi macet2nya karena ada pembangunan flyover, atau ada alternatif lain yang agak mutar dan jauh dan harus bayar tol dua kali yaitu tol sekitar 15 menit. Mengingat ada pembangunan flyover Ciputat, gosipnya akan ada pintu tol di bukit modern dan pengembangan Banten Selatan (yg kantornya ke arah tol BSD), apakah sebaiknya saya tetap menetap di Pamulang. Saya kurang tau juga dampak dari flyover dan tol di Pdk Cabe? Apalagi nanti ada Pamulang square yang mgk akan menambah kemacetan. terus juga ada busway di pasar jumat. Sejauh ini saya mengontrak di tempat yang sama. Tidak banjir dan suasana tetangganya lumayan. Paling di VD Parangtritis skrg pembangunan rumahnya sdh belang-belang krn pengembangnya tdk konsisten, juga preman pemalak yang beraksi kalo kita membangun rumah/renovasi. Mohon saran. Thx
November 6, 2007 pukul 4:51 am
ko gak bisa subscripe ke mailing list puri bali
November 6, 2007 pukul 6:14 am
Please recheck email sending nya mas goen , alamatkan ke paguyuban_puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
mungkin ada kesalahan alamt kirimannya ( perhatikan tanda tanda underscore atau minusnya ) . Distatus member , gak ada yang pending soalnya , berarti tidak masuk ke yahoogroupsnya. kalau tidak berhasil juga , kirim email japri ke aryadi17@yahoo.com untuk diinvite.
biar diskusinya berlanjut , dari pada numpang ke blognya mas anjar mending gabung saja dialamat diatas.
makasih mas anjar..
Thanks
November 6, 2007 pukul 8:50 am
ok. thanks mas ary atas infonya.
November 6, 2007 pukul 11:32 am
puri bali mo ngadain touring sepeda motor loh sabtu tanggal 10 November 2007 jadi gak yah mas rud…………. hua…hua….
mas rud gimana jadi gak hunting ikan hias lautnya di sumenep… he…. he…..
perhatian bagi warga puri bali … jangan pernah beli tanaman hias dengan abang2 yang lewat, masa saya pasang tanaman kecil mirip kembang krokot aja sampe 650rb memang sih nawarinnya murah Rp.400/ikat tapi pas udah jadi dibuat rapat2 dan akhirnya minta 750rb …….F*#k mau gimana lagi nasi dah jadi bubur…
gue sumpahin si abang ketiban pohon antorium yang tinggi nya setinggi tiang listrik wika…. hua…hua…hua…..
November 7, 2007 pukul 6:14 am
Barusan dikabarin sama teman yg lumayan aktif di bidang property, katanya kawasan PB tuh rawan banjir… duh jadi tambah binun nih…. kalau banjir gitu, apa iya nanti harganya bisa naik? lagipula melihat kawasan PB yg memang lebih rendah dari sekitarnya (jln masuk aja menurun ke arah kantor pemasaran), bisa bisa jadi kantong air spt cipinang indah…:( sekali banjir nggak nanggung nanggung bo… 2 meter….
udah itu kalau malam melewati pondok cabe, buset, gelap banget…. lebih serem dari kuburan… hi hi hi… ngeri takut ada yg ikut…. seremmmm….
belum jelas fasilitas spt lapangan tenis, mesjid dll akan dibangun di mana… bingung Oh bingung….:(
November 7, 2007 pukul 7:53 am
T H ,
Beli rumah gak usah pakai bingung , ditenangi pikirannya , dicheck recheck , tanya sana sini , berdoa sama gusti Allah, tentukan mana pilihannya lalu pergi kebank kalau duitnya kurang untuk minta kredit.
Jika terlalu lama tunggu tunggu harga makin gak terjangkau , waktu cari rumah september tahun lalu harga masih OK OK aja , makin kesini disemua tempat harga merambat tak terjangkau .
Kalau minta pendapat orang orang yang bergerak didunia properti pasti akan bias, coba tanya kondisi mobil kita ke tukang penjual mobil , pasti dia bilang waah ..nih mobil kondisinya dah payah pak , bu…saya bayar segini ya karena banyak yang harus saya betulin, waktu dia ngejual lagi walau tanpa dibetulin dia akan bilang , ini mobil paling segeer yang pernah saya jual . Be wise , Daerah yang mereka market akan dideclare bebas banjir sedang yang lainnya sebagai kompetitor pasti disinyalir rawan banjir.
Kawasan sawangan yang banjir itu biasanya yang dilewati sungai pesanggrahan atau sungai utama lainnya seperti jalan masuk sawangan permai (bukan dalam perumahannya ) , Bukit sawangan indah , sebagian daerah mampang depok, jalan masuk ke Rivaria ( bukan perumahannya ) . Puri Bali banjir apa gak wallahualam bissawab , yang pasti manurut saya kali didepan PB itu adalah jalur irigasi persawahan. Kontur yang menurun atau lainnya bukan berarti akan banjir atau rawan banjir tergantung mekanisme tata alir dari fluida tersebut kemana.
, bisa dilihat Depok Maharaja yang berada tepat dilembah bawah sungai banjir tahun 2002 dan february kemarin aman aman saja .
Bingung itu biasanya awal dari petaka , maka tetapkan hati pilihan dilaburi doa . semoga dapat lokasi yang baik. ikuti petunjuk hati , kalau Puri bali menurut feeling rawan banjir , pilihlah tempat lain yang lebih menenangkan hati.
Semoga membantu.
November 8, 2007 pukul 6:19 am
Salam kenal semua buat para penghuni Puri Bali,
Saya Sarief Ma’murudin, biasa dipanggil Sarief
menempati Blok C9/5, baru pindahan 10 hari lalu.
mumpung msh Syawal, kami menghaturkan Minal Aidin Wal Faidzin buat semua anggota milis & penghuni2 Puri Bali.
Tak lupa juga kami ucapkan selamat menajalankan amanah, bagi para pengurus Paguyuban yg tlh terpilih
Viva Pak Sena, Arman dan Adi,
Semoga komplek kita, Puri Bali semakin maju & penuh kekeluargaan
November 8, 2007 pukul 7:02 am
to TH wah puri bali banjir????
ga banget deh buat saya kareana saya adalah orang pertama yang tinggal di puri bali,,,, waktu bulan februari banjir besar lalu hujan ga berenti dari subuh sampe jam 9 pagi dan bersamaan waktu tersebut saya tidak kerja maklum barang saya baru smua makanya saya tungguin Alhamdulillah ga banjir……….. cuma satu jeleknya ayammmmmmmmmmmmmm
sok come and join us
November 8, 2007 pukul 9:24 am
Mas didi makasih commentnya…. wah kayaknya ayam chick chick emang jadi masalah yah di PB, huehehe…. kalau merebak wabah flu burung ngeri juga yah… bisa bisa blenger bau sate ayam pas pemusnahan…
Soal banjir, denger2 sih kawasan antara pamulang dgn PB rawan banjir, kalau perumahan PBnya sendiri memang belum ada berita kebanjiran..
Pihak Wika sendiri blm bisa konfirmasi bagaimana nanti pengurusan HGB ke SHM dari rumah rumah di PB, itu juga jadi tambah keraguan…
Terus kelihatannya semua fasos/ fasum spt sarana jogging track, lapangan tenis dan masjid akan ditumpuk di sekitar blok D yg secara lokasi sempit banget… (dan tidak disediakan tempat parkir sama sekali) apa nggak jadi terlalu rame di sekitar blok D n blok C9 nantinya? Padahal kalau melihat master plannya, masih ada lahan kosong di blok A yg bisa dibuat fasos n fasum lebih terintegrasi (sekalian pertokoan) jadi nggak buat ramai lingkungan sekitar…
Pengen sih join tp masih nunggu bbrp kepastian….
November 8, 2007 pukul 11:22 am
Oh iya……
pgn ksh input to Pak Sena ataupun Pak Arman, sbg mediasi ke pihak WIKA,
bener kata TH, selain ttg ayaaammm, yg perlu kita perjelas adalah kapan status HGB bisa ditingkatin mjd SHM, karena ini hal yg sgt urgent…untuk masa depan kita nanti.
Jgn sampai kasus spt Meruya menimpa kita.
Lebih baik kita prepare sblmnya…
krn yg saya tahu status HGB-nya smp th 2030, nah abis itu kita kan gak tau….
Mari kita sama2 berjuang, biar aad kepastian…..
THX
November 9, 2007 pukul 2:20 am
wah bener tuh, kita harus teken WIKA supaya status SHGB jd SHM menjadi lebih jelas. Kalo bisa ada surat perjanjiannya antara kita dan WIKA. soalnya dari pihak marketing cuma bilang setelah dua tahun baru bisa ditingkat menjadi SHM. Kita gak mau ini cuma OMDO aja dari pihak marketing. Ok, semoga PB tidak seperti kasus warga Meruya.
November 9, 2007 pukul 5:59 am
Kalau ada yang bisa membantu (dari pengalaman wkt mencari cari rumah dulu sblm menetap di PB), saya ingin tanyakan dari sisi jarak tempuh lebih jauh mana sebetulnya PB ke Gatsu/ Sudirman dibandingkan dari Cibubur ke Gatsu/ Sudirman dan BSD/ Bintaro sektor IX ke Gatsu/ Sudirman.
Mungkin ada juga yg bisa share info apakah WIKA akan membangun semacam ruko di PB? kalau ada, rencananya di blok mana yah?
Terima kasih
November 9, 2007 pukul 6:40 am
Buat TH,
dari sisi jarak tempuh -+ 30 km (dr PB ke ktr saya Tendean – Mampang), Gatsu kan dkt mampang…yaa lebih2 dikit lah
dari sisi waktu -+ (45 menit – 1 jam) pake spd mtr,
klo pake mobil yaa 2 jam kali yaa.
Ttg ruko kyknya masih lama deh…mgkin nunggu semua cluster
sdh settle dulu kali yaa..
THX
November 9, 2007 pukul 8:54 am
Buat mas sarief, terima kasih banyak atas infonya…
mungkin ada yang tau jarak dari BSD ke Gatsu atau Cibubur ke Gatsu?
November 9, 2007 pukul 9:44 am
status HGB dapat ditingkatkan sebelum SHGB jadi. Bicarakan dengan notaris.
Klo SHGB sudah jadi dan dijaminkan di bank sebagai jaminan kredit, status baru bisa ditingkatkan setelah lepas dari jaminan (kredit lunas).
Cara lainnya, tunggu sampai masa SHGB habis, perbaharui dengan peningkatan status jadi HM (bukan perpanjang).
November 10, 2007 pukul 5:03 pm
buat mas TH,
…kebetulan saya berkantor digatsu dan ngambil rumah dipuri bali ..
kalo alasan pilih puribali, secara jarak sih ampir sama aja dgn cibubur or bsd..bedanya di cibubur or bsd udah ada tol dan fasilitasnya lengkap..sdgkan disawangan tol baru rencana aja dan prasaran..
lalu kenapa saya pilih puribali..salah satu alasannya karena saya seorang bikers..bila melihat teman2 dicibubur jarang banget yang naek motor..sedangkan dibsd saya pernah coba naek motor jalurnya lebih ribet…padahal saya udh tergantung bgt dgn motor..jadi yah pilih puri bali..kalo dicibubur saya liat temen2 rata2 pada berangkat jam 05.30 krn kalo terlambat dikit aja udah parah bgt jalannya dan kalo pulang pilih malem skalian biar ngak macet..sedangkan dgn motor dari puribali or kantor bisa lebih flexibel..tapi yah semua tergantung ama prioritas kita masing2..
thx
November 12, 2007 pukul 3:49 am
betul bgt tuh apa yg ditarain “acn”,
secara aku juga bikers….jadi yaa fine2 aja, beda klo yg pakai mobil…mungkin perlu lebih dipertimbangkan lagi.
Konsekuensinya ya mesti brgkt lebih pagi….., krn gak ada akses tol, dr Puri Bali.
Tol Depok- Antasari- Sawangan masih dlm tahap pembebasan tanah….yaa mudah2an th 2009-2010 udah jadi, seiring akunya bisa nabung tuk beli BOIL…..
jadi bisa lewat tol deh…Amien…
thx
November 12, 2007 pukul 3:50 am
Oh iya “acn” met kenal yaa kita sesama warga Puri Bali, udah ikutan milis paguyuban Puri Bali belum?
thx
November 13, 2007 pukul 10:43 am
http://www.geocities.com/puribalisawangan
check this out!!!!!
buat teman2 yang sudah menempati/belum/akan. coba kasih saran buat paguyuban puri bali yang InsyaAllah bisa disampaikan disini……. mau pasang iklan juga boleh….. he.. hub c1/34
November 14, 2007 pukul 9:37 am
salam kenal semua, saya tinggal di PB sejak juli lalu. tetanggan sama pak didi, pak arman, pak adi, dan lainnya. kesimpilan saya ttg PB : oke semuanya kecuali masalah ayam itu. tapi saya yakin pasti nanti apartemen ayam itu pindah, walau entah kapan. so , tenang aja.
salam.
November 22, 2007 pukul 12:44 pm
http://www.paguyuban.4t.com
chek this out leave your comment
free 4 puri bali member & you
November 23, 2007 pukul 6:44 am
pertama salam kenal buat semua, saya kebetulan salah satu pembaca di website ini. saya juga pernah punya pengalaman dalam pertama kali membeli rumah. pertama kali saya mengunjungi perumahan yang di sawangan namanya tamanmelati, saya sangat kecewa dengan marketingnya yang saya lihat mereka menonjolkan produknya mereka dengan menjatuhkan produk lain ( Puri Bali ). mereka bilang ke saya katannya puri bali bangunannya jelek dan banjir, setelah saya datang langsung dan pada saat itu hujan sangat lebat dan ternyata perkataan mereka tidak terbukti. disana saya ketemu dengan marketingnya (PB). orang-orangnya sangat ramah dan berbeda dengan marketing tamanmelati yang suka menjatuhkan produk pesaingnya demi bisa menjual produk mereka sendiri, dan akirnya saya memutuskan untuk membeli di puri bali karena mereka menawarkan kondisi kawasan mereka sendiri tanpa menjelekkan pesaing disekitarnya.
November 26, 2007 pukul 2:03 am
Salam toek temen2x yg dah tinggal di PB atau yg akan tinggal. Apa yg sudah diutarakan ma temen2x yg sdh tinggal di PB, itu mmg apa adanya ttg mslh ayam, tempat ibadah, keamanan & lingkungan. Semua iu tdk akan lama lg akan ada pertemuan antara Wika & Pengurus Paguyuban, RW & RT. Kt akan mencari solusi terbaik utk WARGA PB.
Salam Kenal
November 26, 2007 pukul 3:39 am
Wah….Selamat berjuang Pak Sena…..
kami dari Blok C9 mendukungnya
Good Luck
Thanks
SM C9/5
November 27, 2007 pukul 10:11 am
saya tertarik dengan puri bali ada yang punya foto2 nya nggak ya???
November 28, 2007 pukul 8:36 am
Mas Aditya, kebeneran aku ada foto2nya… tapi hanya cluster Banjar taman Ayun. Kalo mas Aditya punya YM lebih enak. add aku aja: bunga_12120 nanti bisa aku share.
Buat temen2 yg lain, yang kebeneran udah beli di taman sari puri bali, mungkin kita bisa saling berkenalan ya… karena aku nggak punya kenalan disana. Trims ya.
November 28, 2007 pukul 9:56 am
met kenal mbak yulian, gabung saja dimilist kita paguyuban _puribali@yahoogroups.com
Aq di taman ayun blok 7 no 14.
Desember 3, 2007 pukul 3:17 pm
Salam kenal…
Saya termasuk orang sedang mencari rumah di sekitar sawanga. Beberapa hari yg lalu saya survey di Puri Bali (PB), Bukit Rivaria (BR) dan Telaga Jambu (TJ). Dari segi konsep PB lebih baik dan tertata rapi. Harga yang ditawarkan juga cukup menarik. Namun jalan aksesnya memang lebih lebih kecil dan jauh dibanding BR dan TJ.
Dilihat dari konsep dan pandangan secara umum, saya cenderung memilih PB, namun ada satu hal yang cukup menganggetkan. Yaitu bau yg ditimbulkan dari peternakan ayam disebelah PB yang sangat menyengat. Kebetulan waktu itu hujan baru reda jadi bau kotoran ikut menguap.
Mungkin dari temen2 ada yg punya informasi tentang keberadaan kandang ayam tersebut, apakah akan dipindahkan atau dibeli oleh developernya? Mohon bantuan informasinya, trimakasih
Desember 6, 2007 pukul 1:02 am
Sekedar informasi saja, ttg keberdaan kandang ayam. Sebetulnya pihak Wika sdh pendekatan kpd pemilik kandang ayam namun belum ada titik temu. Mungkin dlm waktu dekat ini kt Pengurus PB, Pengembang & Warga PB akan rapat yg slah satunya membahas mslh kandang ayam.
Tks
Desember 18, 2007 pukul 7:29 am
hmm..kandang ayam..??!!, seharusnya wika bisa menyingkapi masalah ini lebih di prioritaskan..mengingat sudah mengganggu lingkungan dan mungkin bisa dikategorikan meresahkan\merugikan warga sekitar..saya berharap masalah ini bisa teratasi secepatnya..!!!
Desember 19, 2007 pukul 1:53 pm
untuk para penghuni PB ..5aya dan keluarga mengucapkan 5elamat Idul Adha 1428….mohon maaf jarang ngumpul karena kerjaan 5aya dalam 2 bulan ini 5elalu 5ampai lebih tengah malam alia5 pagi…….In5ya Allah kalo ada pertemuan lagi 5aya bi5a hadir..
Desember 26, 2007 pukul 3:20 pm
http://www.paguyubanpuribali.tk
Desember 31, 2007 pukul 4:51 am
maaf yaa numpang nanya nih,
kalo purimas villa yang di cinagka gimana tuch?
aman gak?
Januari 2, 2008 pukul 6:57 am
Mengucapkan
Happy New Year 2008,
semoga kedepannya menjadi lebih baik daripada 2007 kemarin.
Amien…
Thx,
Sarief
Januari 13, 2008 pukul 6:51 am
Assalamualaikum wr. wb.
Salam kenal semuanya
Nama saya Muhammad yusup, panggilan Cupi…
Saya calon penghuni PB Blok D3/5
Sekarang masih tahap pembangunan…
Katanya akhir bulan ini udah jadi…
Mau tanya dong…
Ada yang punya kenalan orang renov gak ?
Yang Jujur dan kerjanya bagus….
Kalo ada please info ke cupidelarocha@yahoo.com
Terimakasih banyak sebelumnya
cupi
🙂
Januari 16, 2008 pukul 5:36 am
Hallow
Salam kenal buat semuanya, terima kasih atas pengalamannya mau berbagi tentang puri bali,
berbagi pengalaman aja saya senang dengan puri bali yang desain arsitekturnya unik, pertama kali saya melihat perumahannya langsung saya tertarik, mudah2an saya jadi menempatinya karena rumahnya pun masih dalam tahap pembangunan, jarak kekantor pun ng begitu jauh sekitar 1 jam dan cuman 2 kali naik angkot … ok salam kompak selalu untuk warga puri bali
Januari 16, 2008 pukul 5:47 am
saya berencana mengambil unit di VIP
masalah keamanan, dimana2 sama saja…tidak ada tempat yang aman lagi di dunia ini…
kita bertawakal saja kepada Allah, namun sebelumnya harus berusaha terlebih dahulu….tenang saja, nanti kalau saya sudah menempati rumah di VIP, saya akan bentuk paguyuban keamanan sektor kita, dan nanti akan saya push security perumahan untuk dapat lebih meningkatkan keamanan, bukan hanya yang di cluster saja yang di jaga…ok
PS:kl gak aman juga, terpaksa saya angkat parang seperti waktu di palembang, karena prinsipnya saya tidak suka ada pencurian & perampokan di sekitar saya
Januari 17, 2008 pukul 4:08 am
Wow…saya sempet surprised juga pas cari info mengenai Puri Bali di google, karena kangen bgt…dah lama gak nengokin rumah saya, eh…ternyata…sangat updated beritanya dari temen2. feel…so homy then, ternyata dah punya banyak tetangga neh, kayanya seh PB nice neighborhood bgt!, Moga2 bisa ada acara biar lebih hangat lagi suasanya.
berhubung saya tidak tahu mengenai proses pembangunannya…serta perbandingan dgn rumah2 yg lain…saya rasa PB itu sgt ramah lingkungan (one of the most important thing, knp saya pilih PB). tapi ada satu hal yg saya ingin tanyakan sama2 teman2…apakah mereka merawat taman di rumah kita walopun blm ditempati?.
Thanks atas jawabannya.
Salam,
Irma
Januari 17, 2008 pukul 7:08 am
Saya gak nyangka kalau ternyata Tamansari Puri Bali (TPB) jadi pembicaraan di banyak forum pencari rumah tinggal. Saya sudah sebulan lebih seminggu tinggal di TPB, di Banjar Taman Ayun. Ini rumah pertama milik sendiri, jadi saya sangat menikmati atas kelebihan dan kekurangannya.
Meski spek rumah memang tergolong lebih bagus di banding perumahan di kelasnya (ukuran kecil-sedang), tapi memang harus diakui banyak ini-itu yg musti dikomplian. developer kasih kesempatan untuk komplian dan memberikan perbaikan.
Saya pilih TPB terutama karena suasananya yang segar: di mana-mana taman. Oya, bahkan saya bisa minta tanaman hias dan pohon buah yg saya inginkan (mangga atau kelapa gading). Taman di rumah-rumah yang belum ditempatin sepertinya kalau gak dirawat sendiri oleh pemilik tidak dirawat penuh oleh developer, kecuali taman-taman yang masih baru. Lanscape yang berkelok-kelok dan menempatjkan taman serta bulevard di mana-mana menurut saya justru merupakan nilai plus, karena dengan begitu posisi “tusuk sate menurut fengshui” bisa dihindari.
Lokasinya memang cukup jauh dari tempat kerja saya di Mega Kuningan. Setiap hari saya naik motor dalam waktu rata-rata sejam bisa sampai di kantor. Untuk naik mobil saya bisa bayangkan betapa sengsaranya, karena mau lewat jalur Depok maupun, Ciputat, juga Pondok Cabe-Cirendeu, sama muacetnya.
Keamanan di komplek ini cukup terjamin. Maklum, petugasnya menjaga sampai 24 jam sehari. Kasihan juga penjaganya, dia harus bekerja melebihi aturan ketenagakerjaan. Penduduk sekitar sejauh yang saya ketahui juga ramah dan bisa menerima penghuni komplek. Oleh WIka banyak dari warga sekitar dipekerjakan dalam perawatan taman dan keamanan.
Soal kandang ayam, kasihan memang yang tinggal di Blok C. Tapi saya kira, itu persoalan yang harus dipertanyakan ke WIKA karena kandang ayam sudah ada lebih dulu di sana.
Salam kenal
Februari 1, 2008 pukul 6:03 am
ooops ada P’husni nih semalam Qta baru ketemuan di rumah u
pak. selamat datang di paguyuban puri bali
btw sekarang sudah bisa buat ktp/kk buat para penghuni karena sudah resmi terbentuk RT/RW yang secara simbolik sudah dilantik oleh Camat Sawangan dan lurah Curug… so get your Id andsupport Fight Againts Kandang Ayam……………
Februari 1, 2008 pukul 5:31 pm
Salam kenal untuk warga PB
Wahhh PB sudah rame sekali…. setiap nengok rumah pengen banget cepet pindah, suasanannya enak banget + tetangganya yang asik2… Pak Beni makasih makan siangnya, jadi gak enak.. BTW jd pengen cepet pindah, ops nunggu si kecil lahir dulu ah… mas didi pa kbr? wah masih tetep bau ayam ya, tetep semangat berjuang demi hilangnya kandang ayam hehehe… pak Sena walaupun baru ketemu sekali… selamat ya pak sudah jadi ketua paguyuban… thanks juga buat pak Moderator milist yang udah rela demi majunya PB salam kenal Pak…
keep contact….
Anto C 1/32
Februari 4, 2008 pukul 11:30 am
Salam Kenal untuk warga PB,
Saya penghuni cukup lama PB (sudah 6 bulan) tapi baru bergabung dgn milist ini,senangnya sekarang ini sebab kiri kanan saya sudah dihuni tetangga baru jadi tidak sepi dan gelap mengingat lampu jalan diblok saya masih minim sekali(Suasananya jadi remang2). Kira kira kapan ya pihak devloper akan memasangnya ?
Ema C6/9
Februari 21, 2008 pukul 6:01 am
Hallow …. salam kenal semuanya… seminggu yang lalu saya mengunjungi Puri Bali lagi karena kata developernya di Taman Ayun sudah hampir selesai bahkan sudah ada yang menempati dan alhamdulillah rata2 rumahnya tinggal finishing aja… Baca2 komentar Puri Bali sudah banyak yang nempati yach.. jadi pengen cepet2 pindah… Buat Pak Sena selamat yach pak sudah bersedia jadi ketua paguyuban
keep kontak selalu walaupun belum kenal hehehe…. btw saya ko ng pernah berhasil yach add di mailing listnya paguyuban puri bali padahal saya sudah coba berkali kali… bener yach ini alamat emailnya paguyuban_puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
Februari 22, 2008 pukul 7:41 am
Salam kenal juga utk bu yesti…………
Utk Warga di Cluster Taman Ayun kemungkinan akan ada kumpul2x awal Bln Maret ini dgn Pengurus Paguyuban, RW dan RT. Bagi warga Taman Ayun diharapkan kehadirannya baik yg sudah tinggal maupun yg akan tinggal. Undangan akan disebarkan minggu depan,
Utk website puribali : http://www.paguyubanpuribali.tk sedangkan mailing list coba aja masuk ke yahoogroups lalu paguyuban puri bali. selamat mencoba.
Tks
Februari 29, 2008 pukul 6:47 am
salam kenal
saya warga di blok c3/13 baru 3 bulan di PB,baru denger dr temen klo PB ada milist..kira2 nanti ada gak ya line telpon? trus saya jg mau usul klo nanti ada jaringan internet di Puri Bali…mohon petunjuk.
Maret 3, 2008 pukul 2:09 am
Sekilas Info……..
Utk telepon sebetulnya sdh bisa di pasang namun masih kepala 0251, sedangkan utk 021 pemasangannya Bisnis bukan Rumah Tangga. Jd km pengurus mencoba cari alternatif. Internet pernah ada wacana seperti itu namun kayaknya hrs kt rapatkan dulu.
Tks
Maret 5, 2008 pukul 2:36 am
ok mbak sena terima kasih atas informasinya nanti kalo ada rapat warga saya akan datang..
Maret 24, 2008 pukul 9:31 am
salam kenal warga PB
saya ambil di Taman Ayun B2/25, tapi belum ditempatin.
airnya blum bisa jernih krn dalemnya cuma kira2 8 mtr.
mohon infonya niy klo didalemin kira2 bisa gak yah airnya.
klo ada turing motor mau dong ikut..
tks infonya
jun B2/25
Maret 24, 2008 pukul 4:27 pm
mudah2an pekan depan akan ada pertemuan warga blok B alias taman ayun…
penasaran…?
Tunggu kabar selanjutnya ocreee
Maret 25, 2008 pukul 10:06 am
sebelum beli rumah di villa inti persada gw sempet survey jg ke puri bali, dulu harga selisih rumahnya memang sedikit mahal puri bali tapi akhirnya memutuskan beli di vila inti persada stlh byk pertimbangan.
jujur villa inti dari segi lingkungan memang jauh ya dr puri bali, tapi lumayan sport center ada dilingkungan villa inti (kalo di puri bali kalo gak salah dulu sempet berenang pintu masuk ke sport center diluar kawasan)
dan yg paling penting adalah jalur alternatif menuju dan dari villa inti persada sangat banyak jadi amat sangat membantu disaat macetnya jalanan pd cabe – cirendeu, kalo ke puri bali tetep harus mau gak mau berada dikemacetan jalanan itu.
intinya, yg paling penting untuk survey rumah dalam memilih rumah adalah cocokin uangnya sama kantong kita kali ya…. 🙂
Maret 31, 2008 pukul 4:14 am
asssalamualaikum wr wb
salam sejahtera semua
nama saya Adieb . tinggal di C3/14.saya senang sekali ternyata sudah pada ramai sekali di forum ini. mudah2an pb kita bisa maju dan banyak ikut kegiatan rt/rw.
saran saja., Untuk fasilitas forum atau informasi segala hal mengenai taman sari puri bali mungkin perlu diresmikan untuk launching website paguyuban sendiri secara resmi yang mempunyai menu2 website yang dapat mengakomodir segala kebutuhan paguyuban kita,agar bisa disosialisakan ke warga PB.
untuk pengembangan webnya sendiri , saya sebagai warga PB mau sukarela dalam pengembangan webnya.
makasih
April 4, 2008 pukul 12:12 pm
Mas dan Mbak,
Kuncinya bila anda mau beli rumah, datangi dahulu lokasinya dan lihat di software Peta Jakarta. Banyak perumahan yang mengaku-ngaku di suatu lokasi tenar pdhl dia nun jauh di belakang. Contoh: Mengaku Pd.Cabe Cirendeu (pdhl di Pamulang ke belakang), mengaku cinere (pdhl Limo, Meruyung dan Parung), mengaku cibubur (pdhl cimanggis, Gn.Putri, Sawangan). Lalu harga rumah batu bata 2X lipat rumah batako dimana rumah batako di kompleks luas 100-200an M2 pasti berharga di bawah 200jt. Jgn smp anda beli rumah kemahalan !
April 8, 2008 pukul 10:04 am
mohon informasinya, di Puri Bali dengan rencana 2 jalan tol, kira2 berapa kilo meter jaraknya? ada pintu tol dan keluar tol dimana? kok sampai sekrang berita jalan tol udah gak ada? jadi gak ya? kalo dari puri bali ke arah Tanjung Barat Pasar Minggu lewat arah mana yang cepat dengan mbl??? trims
April 10, 2008 pukul 5:30 am
Wa alaikum Salam Wr Wb
Boleh juga tuh pak Adieb….
btw acara pertemuannya warga PB kapan yach ??
oh iya pohon yang ditaman depan rumah itu katanya boleh milih yach ama developer …mau pohon kelapa atau mangga ??
April 21, 2008 pukul 5:31 pm
oh ya untuk dua jalan tol itu adalah pintu tol sawangan (ruas antasari – Depok ) dan pintu tol Cinangka dekat Vila Inti Persada) yaitu ruas tol Cinere – Serpong. Nah rencananya saya akan invest (udah kasih DP-nya) untuk Perumahan menengah keatas yaitu Grand Resident Pondok Cabe (lokasi diseberang Vila Inti Persada) dekat kampus AKPAR SAHID. Lokasi sangat strategis di Jl. Kemiri raya Pondok Cabe. Dekat rencana pintu tol Cinagka juga dekat dengan Universitas Terbuka, AKPER SAHID, Sekolah Kharisma Bangsa, dll. Lokasinya agak masuk kedalam namun ada dua akses bisa masuk dari depan Villa Inti tapi juga bisa dari depan UT/Sekolah Kharisma Bangsa. Harga lumayan tinggi krn siap huni termasuk pagar, model minimalis, lantai Granit, Jalan Lingkungan di cor dan hotmik selebar 12 meter, ada kolam renang, kloset Duduk, finishing pakai cat mowilex. Untuk Type 52/122 harganya 285 jt. Peratnyaan saya harga tersebut mahal tidak ya ? dan bagaimana status tanahnya. Apakah bebas banjir (dekat dengan perumahan Pelita) dan bagaimana sattaus tanahnya. Apakah kalau suatu pengembang menggunakan vasilitas Kredit misalnya Bank BTN, maka status tanahnya sudah 90% terjamin ? bagaimana lingkungan sosialnya (ada pagar lingkungan, penjagaan 24 jam, luas cuma 5 ha, rencana 250 unit rumah saja). Mohon yang tahu dapat share. tks
April 28, 2008 pukul 10:35 am
waduh ada yang nyasar tuh!!!!!
disini khusus membicarakan puri bali ma vip
jadi coba buat blog sendiri aja yah mas koko
April 30, 2008 pukul 4:09 am
Ass.Wr.Wb.
Sebelumnya saya memperkenalkan diri sebagai calon penghuni Puri Bali di Blok D1 NO.35 yang belum rampung2 pembangunannya sampai detik ini. Saya ingin berbagi pengalaman dengan rekan2 sekalian yang sudah menjadi penghuni PB maupun yang akan membeli rumah di PB.
Sudah lama memang saya tertarik untuk membeli di PB ini karena landscape yang bagus dan developer WikaRealty yang notabene BUMN khusus property. Rencana pembelian rumah Tipe 38 dan pengurusan dokumen KPR di PB sejak September 2007 dan akad kredit dilakukan akhir November 2007. Di akad kredit tsb dijanjikan oleh bagian marketing PB bahwa rumah tsb akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan (yang berarti sudah harus selesai di akhir bulan April 2008). Namun sampai akhir bulan April 2008 rumah tsb belum rampung dengan kondisi masih 50%.
Untuk pembangunan rumah2 di Blok D dilakukan oleh pihak ketiga (Sub-kontraktor) yang berbeda-beda. Ada PT. Mulyatama, JKS, Yofa,dll. Rumahku digarap oleh PT.Mulyatama sejak awal pembangunan sampai bulan Januari 2008, yang akhirnya kolaps karena kesulitan finansial. Yang akhirnya Mulyatama direject oleh Wika Realty dan katanya rumah tsb akan digarap langsung oleh Wika Realty. Namun sampai saat ini tidak ada kontraktor maupun pekerja yang mengerjakannya. Sedangkan rumah2 lain yang digarap oleh PT selain Mulyatama sudah hampir rampung dan bahkan sudah pasang carport dan penataan taman. Sejak Januari 2008 dan sampai saat ini saya sudah mengajukan komplain secara lisan dan tertulis ke Wika Realty Sawangan bagian marketing dan pembangunan namun belum ada tanggapan atas keterlambatan tsb.
Senin tgl 28 April 2008 kemarin saya membuat surat komplain yang saya fax-kan langsung ke Wika Realty Head Office JKT dan Wika Realty Sawangan namun mereka sama sekali belum menelponku untuk menanggapi surat komplain yang aku ajukan. Hal ini menunjukkan bahwa Wika Realty hanya berorientasi ke profit dan mengesampingkan kepuasan pelanggan yang sudah terlanjur kecewa dengan keterlambatan pembangunan rumah tsb.
Dari hasil pengamatan dan pengecekan yang saya lakukan ke Blok D tiap minggu, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa Wika Realty PB tidak terdapat Project Control Team yang bagus sehingga terjadi pemilihan/penunjukan sub-kontraktor yang kurang qualified dari segi teknikal, quality, budget, schedule & finansial sehingga sub-kontraktor tsb kolaps karena kesulitan keuangan untuk melanjutkan pembangunan rumah tsb. Pembayaran tagihan invoice dari sub-kontraktor yang sulit dibayarkan oleh Wika Realty PB walaupun progress fisik sudah mencapai target penagihan sehingga mengganggu finansial sub-kontraktor yang akan berimbas pada schedule dan quality pembangunan rumah pembeli. Terabaikannya keluhan customer/pembeli oleh Wika Realty (mungkin hanya dianggap angin lalu).
Keterlambatan pembangunan rumah serta hand over mungkin saja dianggap biasa oleh Wika Realty PB (spt tidak malu terlambat masuk sekolah, kantor, meeting, dll).
Dari kekecewaan diatas atas rasa keadilan saya meminta biaya penalti keterlambatan rumah tsb kepada Wika Realty PB sebesar biaya denda yang dikenakan kepada saya oleh pihak bank KPR bilamana kita terlambat membayar angsuran rumah.
Sebagai suatu gambaran bahwa suatu project pada umumnya harus memenuhi beberapa aspek penting yakni : on schedule, on budget, on quality, zero accident dan yang terpenting adalah customer satisfied. Bilamana dari beberapa aspek tsb terlewatkan maka developer tsb belum bisa menjadi leader andal dibidangnya.
Melalui forum ini saya meminta dukungan dan solusi dari rekan2 sekalian tentang masalah yang saya hadapi.
Terima kasih sebelumnya.
Untuk respon bisa melalui forum ini atau via japri ke irvan.herry@ppgm.aldaberta.com / irvanherrywinarko@yahoo.com
April 30, 2008 pukul 3:01 pm
wah menarik sekali komentar mas irvan
kebetulan saya juga di blok d..mas…
dan memang cukup lambat proses pengerjaannya…
saya pikir ini jd koreksi dan kritik membangun untuk pihak WIKA
sayang..kalau konsep puri bali cukup baik..punya additional value yg lebih dari perumahan2 lain…menjadi buruk gara2 internal management.
Mei 4, 2008 pukul 4:32 pm
wah…wah.. kebetulan nih lagi ada yg bahas PB, kami lagi kepincut buat ngambil di PB banjar amlapura yg sekarang lagi dipasarin di JCC, cuma masih ada sedikit pertanyaan nih:
1. masalah air gimana ya?, secara PB pake aer tanah, terus kalo mau dicek ke lab deket2 PB dimana ya? 🙂
2. lebar jalan yg didalem cluster dan boulevard itu rata2 berapa meter ya?
3. kontur tanah didalam PB itu berbukit apa gak ya? *makin ke belakang makin rendah/tinggi* secara banjar amlapura ini posisinya kan dibelakang..
thanks infonya ya..
Mei 5, 2008 pukul 3:01 am
salam kenal semua ma’af ikut nimbrung boleh yach..!
kebetulan saya jg baru mau ambil rumah di Villa Inti persada kayanya untuk rumah seukuran ini agak lumayan ,namun saya mo nanya kayanya ada samething wrong dech sama perum. ini dengar -2 perum ini akan kena sebagian oleh jalan tol bsd – cinere ! ada yang tau ga’yach mohon dong ! informasinya..! makasih yach…!
thank’s
salman
Mei 10, 2008 pukul 5:22 pm
Salam kenal semuanya, saya Pak Armi, calon penghuni Puri Bali. Saya ditawari dan akan membeli rumah di Banjar Taman Ayun. Tepatnya di Blok B2 Kav 10. Mohon informasi/ saran/ masukan dari rekan2 yg sudah menghuni di Puri Bali. Rumah tsb type 67/130. Sudah jadi. Kata markettingnya itu rumah yg tadinya sudah mau dibeli orang tapi tidak jadi karena KPR nya ditolak bang. Yg saya tanyakan, bagaimana lingkungan disana? Terutama di blok yg akan saya tempati. Airnya bersih gak? Kualitas bangunannya? Hubungan ketetanggaannya bagaimana ya? Soalnya saya liat rumah kiri kananya belum ada penghuninya (tapi sudah ada yg beli). Khawatirnya gak punya tetangga gitu kan gak asik. Lalu soal harga, saya ditawari 352juta? Kemahalan gak? Trus satu lagi… lokasi itu dekat/mendapat resiko dengan kandang ayam yg dibahas diatas itu gak?? Baunya atau apanya gitu… Mohon informasinya yg selengkapnya. Maklum, beli rumah kan bukan buat sebentar, tapi untuk jangka panjang dan tempat kita mendidik keluarga, jadi perlu informasi yg akurat. Terima kasih semuanya…
Mei 12, 2008 pukul 5:13 am
Request to join paguyuban_puribali_depok denied… wah kok gak di-approve ama moderator yah 😦
Mei 15, 2008 pukul 6:14 am
Salam kenal,
Pak irvan nanti masalahnya akan kt coba bantu ke pihak wika.
Utk Pak Za utk air coba diliat dulu kelokasi karena ada beberapa lokasi yg air kurang baik namun konsumen punya hak utk mendapatkan air sampai bersih. Kontur disini hampir rata2x sama.
Pak Armi coba ajak dtg n diskusi ke temen2x yg sudah tinggal disana nanti saya bantu.
Tks
Pengurus Paguyuban Puri Bali
Mei 21, 2008 pukul 5:17 am
VIP tidak kena proyek toll tersebut karena toll akan lewat jalur pipa gas (500 meter dari VIP). Menurut saya harga jual rumah di VIP 2 tahun kedepan akan mahal sekali karena sangat stategis di depan simpang susun toll (akan dibuat seperti simpang susun semanggi menurut info yang saya baca di KOMPAS) dan salah satu anak jalan akan masuk ke Bandara Internasional Pondok Cabe yang akan segera dibangun akhir tahun 2009 oleh AAA Investor Australia. Untuk Puri Bali prospek kedepan agak macet karena aktivitas terminal Depok pindah ke Bojongsari (info dari KOMPAS) dan untuk RSUD Depok sudah terlaksana ada dan sudah beroperasi di Jl. Muchtar Sawangan (dekat telaga GOLF). Kalau dekat dengan terminal Bus biasanya mengarah ke slum area (maaf “kumuh”). Mungkin jalan di depan Pujasari menjadi semrawut dan banyak preman jalanan. Semoga itu semua tidak terjadi kalau penataan ruang oleh Pemda dengan perencanaan matang.
Mei 21, 2008 pukul 10:14 am
hahahahahhaahhahha vip gak kena jalur tol boong tuh…..
karena kebetulan tetangga saya ada kerja di jasa marga dan ada yang kerja di dinas tata kota, sebagian vip ada yang kena jalur tol yaitu yang letaknya agak depan kalo gak salah type 46an kebetulan teman saya juga ada yang tinggal di vip… coba perhatikan kalo yang pernah ke vip dari jalan utama coba belok kanan saya lupa bloknya sampe sekarang blum juga di bangun dan menurut teman saya sendiri katanya suratnya blom jelas… jadi gak menutup kemungkinan itu akan dijadikan proyek tol dan di dinas tata kota pun sudah ada kok bahwa vip kena toll, puri bali akan kumuh tergantung dari bagaimana pengembangnya, kalo kita beranggapan dekat terminal itu jelek berarti pesona depok, pesona kayangan yang jelas2 dekat terminal jelek dan kumuh dong he…he…. silahkan anda yang menilai sendiri……. hidup puri bali pokoknya cuma satu deh kurangnya puri bali ayam that’s fuckin alll
Mei 22, 2008 pukul 6:16 am
terminal depok pindah ke bojong sari ? wah mantep dong ! itu jadi nilai tambah buat PB. kalo kumuh ya enggak lah. kan nggak langsung hadap hadapan, dan pasti udah ada rancangan supaya nggak kumuh. satu lagi nilai plusnya deket terminal : bisa punya side job untuk jadi timer angkot … ha.. ha.. ha..
Mei 23, 2008 pukul 10:09 am
Wahh hebat semua…..mungkin cuma aku yg pertimbangan beli rumah di VIP gara-gara angkot. Dari VIP naik angkot mudah kemana aja. Kantor gw ada di mampang cukup naik 106 dari depan komplek ke lebak bulus cuma 3 rb, sambung P-20 cuma 2rb, jadi transport ke kantor cuma 5rb.
Lingkungan kurang gw perhatiin krn selalu pulang malam. tapi akan lebih bagus kalo jalannya diaspal ulang atau diganti paving blok spy tidak debu. Selokannya juga udah dangkal perlu dinormalisasi. Sbg info gw tinggal di VIP A3-34
Salam kenal ya….
Mei 26, 2008 pukul 4:20 am
wah blog ini benar-benar bermanfaat dan nambah wawasan. Saya jadi tahu kalau VIP kena toll di sisi utara dan memang benar belum dibangun karena izin belum turun. Untung rumah saya di bagia selatan yaitu masuk jalan utama lalau belok kiri (depan kolam renang). Masalah Puri Bali banyak dapat pujian karena konsep perumahan hijaunya dan untuk hunian memang enak cuma harganya terlalu mahal untuk ukuran kantong saya dan kelamahan lain (mungkin juga merupakan kelebihan kali ya) tanah bentuknya tidak ada yg siku (krn jalan lingkungan dibuat melingkar) dan adanya aturan tidak boleh diubah bentuk dan tampilan depan rumahnya dg alasan sudah ada tema masing-masing (padahal manusia itu punya sifat dasar pingin tampil beda). Dikemudian hari ada kemungkinan perselihan seperti yang terjadi di Bali View antara pengembang dan penghuni yang pingin ganti tampilan depan krn sudah bosan akan terjadi juga. kalau sekarang sih musuhnya baru kandang ayam doang. he… he… he….
Mei 29, 2008 pukul 1:16 am
nanya donk…VIP kena tol itu tol dari mana kemana ya….?
Dulu ada rencana juga tol dari parung ke lebakbulus yg melintas taman harmoni. Update terakhir dan benar benar akan dibangun jalur tol yang mana???? krn banyak banget rencana jalan tol dan sering ganti ganti jalurnya…..?
Mudah mudahan sebagian VIP yg kena tol dibuat pintu masuk/keluar tol…jadi lebih mudah bepergian (bagi yg punya mobil).
Mei 29, 2008 pukul 4:32 am
menurut data yang saya dapat, untuk vip di buat jalur tol cinere – bsd yaitu jor 2
keluarnya yah deket2 vip itu.
kalo parung – lebak bulus sampe saat ini ga ada tuh yang ada parung tembus tol jagorawi menurut sumber yang saya dapatkan
Mei 29, 2008 pukul 8:41 am
KOMPAS, Rabu, 02 Aug 2006 Halaman: 27
Penulis: R Adhi Kusumaputra
Infrastruktur: TOL “KEPUNG” JABODETABEK
Oleh R Adhi Kusumaputra
Bagi warga yang tinggal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi (Bodetabek) yang akan ke Jakarta, kemacetan lalu lintas sudah
menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Berangkat pagi disergap
kemacetan. Pulang menjelang tengah malam pun jalan tetap padat.
Jakarta Outer Ring Road II diharapkan jadi solusi.
Berita akan dibangunnya jalan tol yang menghubungkan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Jakarta menjadi berita menarik. James, warga Villa Inti Persada Pamulang, Tangerang, misalnya, mengurungkan menjual rumahnya karena setelah melihat rencana peta Tol
Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km, ternyata salah satu simpang susun akan dibangun di titik Jalan Cinangka Raya-Jalan RE Martadinata.
Dalam benaknya, jika jalan tol rampung dan beroperasi, aksesnya ke kantor di Jakarta Pusat akan lebih cepat dan mudah. Selain itu, kehadiran tol di dekat rumahnya diyakini akan meningkatkan nilai jual rumahnya dua-tiga kali lipat.
Mereka yang bertahun-tahun tinggal di pinggiran Jakarta dan jalan akses menuju Jakarta selalu disergap kemacetan pasti sudah lelah dengan kondisi ini.
Kehadiran Jakarta Outer Ring Road (JORR) II atau Jalan Lingkar Luar Jakarta II memang sudah ditunggu. departemen Pekerjaan Umum berencana membangun proyek JORR II dengan tujuh ruas jalan tol.
Ruas Cinere-Cimanggis-Jagorawi sepanjang 14,7 km, Depok-Antasari (21,7 km), Cinere-Serpong (10,14 km), Serpong-Tangerang (11,19 km), Tangerang-Bandara Soekarno-Hatta (55,73 km), Jagorawi-Cibitung/Tol
Jakarta-Cikampek (25,21 km), dan Cikarang-Tanjung Priok (34 km). Tol ini akan menyambung menjadi satu sehingga memudahkan warga di pinggiran Jakarta untuk bepergian tanpa melintas dalam kota Jakarta lagi.
Dari jadwalnya, proyek JORR II dimulai tahun ini dengan
pembebasan lahan. Pembangunan konstruksi diharapkan selesai tahun 2009. Jadi, tiga tahun lagi sejak sekarang, direncanakan jalan lingkar luar Jakarta ini bakal beroperasi.
=================
Mei 29, 2008 pukul 9:49 am
Sudah hampir dua tahun berita dimuat…..tapi untuk VIP nampaknya belum ada tanda tanda dimulia. Untuk rutenya saya kira kurang membantu jika tujuannya adalah tengah kota jkt, krn lintasannya cinere-serpong. Kalo dari vip masuk tol keluar serpong terus ke jkt kan muter muter banget………
Skrg berita bagusnya ya flyover ciputat hampir jadi sehingga ke jkt bisa lebih cepet nantinya.
Mei 29, 2008 pukul 9:52 am
Artikel untuk wacana:
Tol Parung-Sawangan-Pasar Jumat
Parung-Sawangan-Pasar Jumat Masih Dikaji
DEPOK, KOMPAS–Pembangunan jalan tol Parung-Sawangan-Pasar Jumat sepanjang 18,4 kilometer yang diusulkan calon investor swasta PT Multi Eka Karma Jakarta ke Pemerintah Kota Depok, masih dikaji.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Ekonomi Bapeda Depok, Dadang Wihana, kepada Kompas, Selasa petang menjelaskan, paparan Direktur PT Multi Eka Karma Yusuf Effendi itu disampaikan di depan pejabat Bapeda, Dinas Tata Kota dan Bangunan, dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Depok. “Investor sudah ke Badan Pengatur Jalan Tol Departemen Pekerjaan Umum. Oleh PU, mereka diminta datang ke pemkot dan pemkab yang wilayahnya akan dilalui tol,” jelas Dadang.
“Kami masih mempelajari usulan investor swasta ini, dan mengkajinya dari aspek tata ruang, lingkungan, dan sosial, serta dampaknya bagi pembangunan Kota Depok,” katanya. Rencana tol ini pernah diusulkan tahun 1997, tapi karena terjadi krisis ekonomi, tersendat dan baru dilanjutkan tahun 2006 ini.
Lintasi empat wilayah
Tol Parung-Sawangan-Pasar Jumat ini rencananya melintasi empat wilayah yaitu Jakarta Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor, dengan biaya investasi Rp 2,8 triliun sesuai studi kelayakan tahun 2004.
Menurut investor Multi Eka Karma, tol ini untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di perempatan Gaplek, Ciputat dan Pasar Jumat. Setiap hari kerja, kepadatan lalu lintas terjadi di sekitar daerah tersebut.
Warga yang lewat Ciputat biasanya terjebak macet di Jalan RE Martadinata, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Ir Juanda. Sedangkan warga yang lewat Cireundeu bakal terjebak macet di Jalan Pondok Cabe Raya, Jalan Cireundeu Raya, Jalan Cinere-Lebak Bulus, dan Jalan Ciputat Raya.
Di Jaksel, tol ini akan melintasi daerah Pondok Pinang di Kebayoran Lama dan Lebak Bulus di Cilandak. Di Kabupaten Tangerang, akan melewati wilayah Cireundeu, Pisangan, Pondok Cabe Ilir dan Pondok Cabe Udik, semuanya di Kecamatan Ciputat. Di Kota Depok, tol ini akan melintasi daerah Cinangka, Kedaung, Serua, Bojongsari Baru dan Pondok Petir, semuanya di Kecamatan Sawangan, Sedangkan di Kabupaten Bogor, akan melewati wilayah Pemagarsari dan Parung di Kecamatan Parung.
Jika disetujui, tol Parung-Sawangan-Pasar Jumat ini akan melewati sejumlah permukiman yang tanah dan bangunannya harus dibebaskan. Yaitu Perumahan Cinangka Permai dan Bukit Pratama (Lebak Bulus, Jaksel), Pondok Hijau (Ciputat, Tangerang), Pondok Teknologi Telekomunikasi (Cipayung), Vila Pondok Cabe Raya, Taman Harmoni, Bumi Pelita Kencana, dan Taman Pondok Cabe, semuanya di Pondok Cabe, Ciputat.
Empat pintu tol yang direncanakan adalah di Cireundeu, Pondok Cabe, Cinangka dan Parung. (KSP)
http://www.kompas.com Rabu, 23 Agustus 2006
Mei 30, 2008 pukul 8:47 am
Koran Tempo: Senin, 19 Mei 2008
Metro: Pembangunan Tol Cinere-Serpong Molor
“Saat ini pembebasan lahan semestinya sudah berjalan.”
TANGERANG — Proyek pembangunan jalan tol Cinere-Serpong yang menghubungkan wilayah Depok dengan Tangerang molor dari jadwal yang ditentukan. Seharusnya tahun ini sudah dilakukan pembebasan lahan. Nyatanya, tahap itu belum dilaksanakan.
“Sudah pasti molor,” ujar Kepala Dinas Tata Ruang Kabupaten Tangerang Didin Samsudin kepada Tempo, akhir pekan lalu.
Sejatinya, menurut dia, tahap pengumuman pemenang tender proyek jalan tol sepanjang 12 kilometer yang merupakan bagian dari ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II itu telah selesai dilakukan. Dilanjutkan dengan tahap pembebasan lahan. “Jika sesuai dengan tahapan saat ini, pembebasan lahan semestinya sudah berjalan,” ujar Didin. Kemudian, rencananya, diteruskan dengan pembangunan fisik tahun depan.
Sudah hampir dua tahun ini, kata Didin, pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum, tidak memberitahukan perkembangan proyek itu. “Memang ini sepenuhnya proyek pusat, tapi kami punya tugas untuk menyiapkan lahannya,” kata dia.
Untuk itu, Didin menambahkan, pihaknya akan menanyakan langsung ke Badan Pengelolaan Jalan Tol soal kepastian kapan proyek tersebut dilanjutkan. “Secara lisan sudah dilakukan; kami akan mencoba secara tertulis,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Badan Pengelola Jalan Tol Nurdin Manurung mengungkapkan hal berbeda. Menurut dia, pembicaraan rencana pembangunan ruas tol Cinere-Serpong dengan pihak Kabupaten Tangerang rutin dilakukan. “Tidak ada masalah,” ujarnya melalui telepon kemarin.
Saat ini, kata Nurdin, pihaknya masih menunggu terbitnya Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Tangerang. “Pembebasan lahan baru bisa dilakukan setelah SP2LP,” kata dia.
Dia mengatakan pembebasan lahan akan dilaksanakan oleh Panitia Pembebasan Lahan yang dikepalai sekretaris kabupaten setempat. “Pembebasan lahan setahun,” kata Manurung. Diikuti dengan pembangunan fisik dengan jangka waktu pengerjaan yang sama.
Jalan tol Cinere-Serpong akan melewati beberapa kelurahan di empat kecamatan. Keempat kecamatan itu ialah Kecamatan Pamulang (Kelurahan Pamulang Timur, Pamulang Barat, Pondok Cabe Udik, Benda Baru), Kecamatan Pondok Aren (Desa Parigi Baru), Kecamatan Ciputat (Kelurahan Jombang), dan Kecamatan Serpong (Desa Ciater dan Kelurahan Rawa Mekar Jaya).
Jalan tol itu akan dibangun dengan lebar 60 meter yang terdiri dari tiga jalur. Jalan tol ini akan terhubung dengan JORR II di wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Depok. Selain itu, jalan tol ini juga akan terhubung dengan ruas tol lainnya seperti Serpong-Tangerang-Bandara, Serpong-Balaraja, dan tol Jakarta-Merak.Joniansyah
| Reza Maulana
koran Tempo
Mei 30, 2008 pukul 9:15 am
walah semua ruas tol yg melewati VIP ditunda entah sampai kapan…Daripada nunggu tol harusnya developer mempercantik kompleknya saja untuk menaikan omset penjualan dan membuat vip menjadi komplek yg enak ditinggali. Jalanan dah sangat berdebu (aspalnya rusak) dan selokan dah dangkal……
Juni 3, 2008 pukul 6:21 am
Villa Inti Persada (VIP) memang masih dipasarkan dan pembangunan masih terus berlanjut. jalan masih digunakan untuk lewat truk-truk tronton material jadi belum dihotmik krn akan cepat rusak kembali (kata pengembang). Bulan Oktober 2008 ini diperkirakan sudah habis stok rumahnya (saat ini sisa 40 unit saja). kalau seandainya jalan toll jadi dibuat maka nilai properti di VILA INTI PERSADA akan naik 3 kali lipat dan dikawatirkan bisa beralih fungsi jadi areal bisnis (terutama yang lokasinya di depan kolam renang dan lapangan tenis). Itu alasan saya investasi di VIP dengan tipe rumah kecil (36 meter) tapi tanah luas (180 meter) di depan kolam renang dan hanya 100 meter dari jalan raya cinangka. Saat ini tanah depan Vila Inti Persada sedang dibangun Apartemen 14 lantai dari Artha Graha (Tommy Winata).
Juni 3, 2008 pukul 8:37 am
KAlo VIP (sebagian) jadi pusat bisnis malah bikin repot krn komplek akan rame….padahal penginnya VIP jadi tempat tinggal yang tenang dan nyaman. Karena saya beli rumah di VIP untuk ditinggali bukan untuk investasi. Pak Koko tinggalnya dimana?
tipe 36 dekat lapangan tenis udah pada jadi tuch….rumah Pak Koko yg nomor brp? apakah akan dikosongin terus???
Saya di A3-34, nanti kita satu RT, masuk RT 1
Juni 4, 2008 pukul 8:07 am
aku di A5 paling depan kalau tidak salah A5 no.1 (hook) dan aku juga tiap hari sambangin meskipun cuma lewat depannya doang sembari pulang/berangkat kerja. Rumah saya di Cinangka Wates (900 meter dari VIP) dekat dengan calon lokasi apartemen Artha Graha Peduli. Mungkin kalau sudah saya rehab akan saya kontrakan aja, pasarannya berapa ya ? rumah tidak akan saya jual karena buat tabungan.
Juni 4, 2008 pukul 8:48 am
saya juga agak curiga nih dengan Pak koko, masa rumah sendiri lupa, trus tau semua masalah perumahan, biasanya yang seperti ini marketing nih yang mau ambil keuntungan dari dibuatnya blog, awas hati2 jangan tertipu dengan rayuan marketing ………
Juni 4, 2008 pukul 8:56 am
Marketing atau bukan….yang jelas blog-nya jadi rame, daripada kosong ….Cinangka dekat pool taksi, pak Koko?
Juni 5, 2008 pukul 12:52 am
btw ada yg tau tlp marketing puri bali pamulang brapa? soalnya jadi penasaran juga neh, aq lg survey rumah dan dia ada kerjasama dengan kpr bank apa ga ya?
Juni 5, 2008 pukul 4:19 am
he… he… he sebenarnya tanpa disadari kalau kita bicara apapun itu namanya memang marketing. Saya dulu banyak bicara tentang HRD dan itu saya dapat juga dari internet dan bahan bacaan lain (itu namanya saya memasarkan kemampuan saya ttg HRD) dan dampaknya ada yang nawari saya jadi konsultan HRD di lembaga terkenal. Saya berusaha bekerja dengan baik, ngomong jujur apa adanya, dan konsisten dalam bekerja dan berbuat itu juga namanya memarketkan pribadi dan kemampuan kita sehingga bos melihat dan dinaikkan jabatan kita, itu namanya juga marketing. Nah kalau yang dimaksut anda adalah profesi marketing jelas bukan krn saya konsultan HRD. Karena saya punya tabungan dikit dan bunganya di bank sangat kecil (3 s.d 4 % setahun) padahal inflasi 12% setahun maka uang saya secara riil nilainya di bank berkurang 8% setahun. Saya cari produk investasi dan ternyata properti adalah investasi yg menguntungkan (kenaikannya 10 s.d 40% setahun tergantung lokas). Maaf bukan untuk sombong tapi untuk membela diri dari prasangka anda, rumah saya lebih dari satu (5 buah dan 2 diantaranya kredit) dan tanah (3 bidang total 2400 meter). Kata anak saya papa ini orangnya pelit krn selalu jarang jajan, tidak mau merokok dan penuh perhitungan kalau keluarkan uang termasuk sepatu cuma sepasang, celana cuma 4 biji dan HP ketinggalan jaman krn cuma seharga 600 rb, tapi kalau beli rumah dan tanah tanpa perhitungan harga ( krn perhitungannya adalah lokasi dan ekspektasi akan kenaikan harga 5 tahun kedepan). Sekarang pikiran saya fokus di rumah Grand Residence Pondok Cabe jadinya rumah yang di VIP lupa blok berapa dan nomor berapa (krn tidak ditinggali dan rumah belum ditempeli nomor tapi tertulis dalam akta kredit). Nah banyak tahu karena banyak cari informasi untuk investasi dan rajin ikut blog maupun maling list. Saya sedang cari tanah di sekitar Kampung Sawah Baru dekat dengan Bekas Kantor kawedanan Ciputat krn disana akan dibangun pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ada info kisaran berapa harga tanah di pinggir jalan utama ? ingat manusia bertambah dan permintaan rumah tidak pernah sepi, sementara tanah tidak pernah bertambah luas. 5 tahun kedepan di daerah kita sawangan dan sekitarnya harga tanah bisa mencapai kenaikan fantastis 50% setahun. Stop merokok, stop menghamburkan uang, hidup hemat dan terus berinvestasi. Puri Bali bagus, VIP bagus, dan perumahan di lokasi sekitar pintu tol pasti bagus untuk rumah menengah keatas tapi kalau disekitar jalur KRL lebih cocok menengah kebawah. Mohon maaf terlalu panjang dan terimakasih.
Juni 5, 2008 pukul 4:34 am
Mantaf dach…kalo saya yg penting sich ada bacaan di blog ini krn dah terlanjur gw masukin ke fav, jadi sayang kalo sepi….
Makin banyak info makin bagus, entah itu info benar atau tidak, yang jelas jika kita tidak rajin membaca ya gak tahu info apa apa, mending tahu itu salah jadi bisa dibenerin daripada tidak tahu apa apa alias …….
Bikin tema baru masalah tangsel, gimana caranya ya bikin tema baru di blog ini????
Juni 5, 2008 pukul 7:17 am
Mungkin persepsi kita berbeda krn tujuan beli rumah juga beda. kalau di blog ini banyak tulisan membandingkan kualitas rumah krn memang akan ditempati sendiri sedangkan saya tidak punya rencana menempati jadi kualitas rumah saya abaikan dan yang penting lokasi dan luas tanahnya.
1. Di Puri bali ada ketentuan tidak boleh merubah tampilan depan sedangkan di VIP yg tipe standart tidak ada ketentuan itu. makanya di VIP banyak yang rumah aslinya udah tidak kelihatan lagi dan bongkar total dengan model minimalis atau eropa coba pak fajar perhatikan fenomena tersebut. membeli rumah di perumahan identik dengan membeli lingkungan dan lokasi, rumah paling modelnya bertahan cuma sampai 5 tahun dan ganti trend model baru lagi.
2.Konsep di puri bali adalah rumah hunian nyaman dan bertema (taman ayun, bedugul, tabanan, dll) dengan model tampilan rumah beda-beda dan oleh sebab itu tidak boleh diubah tampilan depannya (belakang boleh dikembangkan tentunya). Konsep ini melawan sifat dasar manusia yaitu mudah bosan dan pingin tampil beda dengan tetangganya. s.d lima tahun kedepan mungkin tidak ada masalah namun akan terjadi konflik pada saat penghuni mulai bosan dan dari kemampuan ekonomi meningkat serta pingin rehab rumah (ini sudah terjadi di Bali View). Sebaliknya di VIP lebih luwes dan selera diserahkan masing masing pemilik.
3. Puri bali sangat bagus penataan tamannya persis seperti di bali (saya tertarik dengan Jeruk bali yang ada di sungai buatan) dan setelah semua unit terjual maka pengembang punya kewajiban transfer ilmu manajemen pengelolaan lingkungan kepada RW setempat baik masalah taman, keamanan, kebersihan dll dan semua akan di swakelola oleh warga. Pengembang punya kewajiban selama setahun terhitung sejak serah terima pengelolaan lingkungan kepada RW untuk melakukan pengawasan dan pembinaan dan setelah itu boleh meninggalkan tanggungjawabnya di Puri Bali. Demikian pula yang di VIP dimana warga harus bersama-sama merawat taman, kolam renang dan lapangan tenis/basket serta sarana ibadah, dll. Untuk VIP punya kelebihan dimana pengembang meninggalkan Fasos dimana perawatan lebih fleksibel artinya tidak dirawat seminggu juga tidak apa-apa, sedangkan di Puri Bali mewariskan taman yang begitu luas dan indah jadi kalau lupa tidak disiram seminggu udah pada layu (artinya butuh biaya perawatan yang besar dan kecintaan terhadap tanaman besar pula/ tanyakan ke pengembang berapa biaya perawan dalam sebulan) maka taman akan jadi semak belukar.
4. Akses jalan toll (kalau jadi) lebih dekat dari VIP sehingga nilai investasi jauh lebih cepat berkembang, namun dari segi ketenangan lebih baik di Puri bali kalau tujuannya bukan investasi namun memang untuk hunian.
5.Penilaian di atas semuanya berdasarkan motivasi investasi saya dan berdasarkan pengetahuan saya dari berbagai sumber (saya langganan tabloid rumah dan majalah investasi serta majalah properti serta sering nanya ke Bung Google). Karena sebelum menentukan pilihan rumah atau tanah untuk investasi maka saya kumpulkan sebanyak mungkin informasi untuk memilih lokasi yang paling menguntungkan dari nilai ekonominya untuk 5 s.d 10 tahun kedepan. Namanya spekulasi bisa saja salah dan kalah dan itu wajar saja misalnya saya ambil di grand residence pondok cabe dengan pertimbangan akan ada akses pintul tol, namun begitu dapat informasi terbaru bahwa akan dibangun bandara internasional maka ada kemungkinan nilai properti tidak banyak mengalami kenaikan harga krn polusi suara pesawat (mudah-mudahan bandara internasional pondok cabe tidak sepadat cengkareng).
6. Usia saya sekarang 45 tahun dan saya paling senang ketemu pasangan muda yang usianya dibawah 30 tahun bergoncengan motor dan sedang survei tempat tinggal. Senang karena mengutamakan rumah dibandingkan kebutuhan lain dan senang karena mereka mulai belajar mandiri dan tidak tinggal lagi di Pondok Mertua Indah dan senag karena mereka punya perencanaan yang matang dalam mengarungi kehidupan. Banyak yang percaya bahwa rumah yang lokasinya baik itu membawa rejeki yang banyak. Ada yang tertarik membahas fengsui rumah ? bagaimana dengan rumah tusuk sate, ngantong, dll ?
Juni 5, 2008 pukul 7:20 am
Mungkin persepsi kita berbeda krn tujuan beli rumah juga beda. kalau di blog ini banyak tulisan membandingkan kualitas rumah krn memang akan ditempati sendiri sedangkan saya tidak punya rencana menempati jadi kualitas rumah saya abaikan dan yang penting lokasi dan luas tanahnya.
1. Di Puri bali ada ketentuan tidak boleh merubah tampilan depan sedangkan di VIP yg tipe standart tidak ada ketentuan itu. makanya di VIP banyak yang rumah aslinya udah tidak kelihatan lagi dan bongkar total dengan model minimalis atau eropa coba pak fajar perhatikan fenomena tersebut. membeli rumah di perumahan identik dengan membeli lingkungan dan lokasi, rumah paling modelnya bertahan cuma sampai 5 tahun dan ganti trend model baru lagi.
2.Konsep di puri bali adalah rumah hunian nyaman dan bertema (taman ayun, bedugul, tabanan, dll) dengan model tampilan rumah beda-beda dan oleh sebab itu tidak boleh diubah tampilan depannya (belakang boleh dikembangkan tentunya). Konsep ini melawan sifat dasar manusia yaitu mudah bosan dan pingin tampil beda dengan tetangganya. s.d lima tahun kedepan mungkin tidak ada masalah namun akan terjadi konflik pada saat penghuni mulai bosan dan dari kemampuan ekonomi meningkat serta pingin rehab rumah (ini sudah terjadi di Bali View). Sebaliknya di VIP lebih luwes dan selera diserahkan masing masing pemilik.
3. Puri bali sangat bagus penataan tamannya persis seperti di bali (saya tertarik dengan Jeruk bali yang ada di sungai buatan) dan setelah semua unit terjual maka pengembang punya kewajiban transfer ilmu manajemen pengelolaan lingkungan kepada RW setempat baik masalah taman, keamanan, kebersihan dll dan semua akan di swakelola oleh warga. Pengembang punya kewajiban selama setahun terhitung sejak serah terima pengelolaan lingkungan kepada RW untuk melakukan pengawasan dan pembinaan dan setelah itu boleh meninggalkan tanggungjawabnya di Puri Bali. Demikian pula yang di VIP dimana warga harus bersama-sama merawat taman, kolam renang dan lapangan tenis/basket serta sarana ibadah, dll. Untuk VIP punya kelebihan dimana pengembang meninggalkan Fasos dimana perawatan lebih fleksibel artinya tidak dirawat seminggu juga tidak apa-apa, sedangkan di Puri Bali mewariskan taman yang begitu luas dan indah jadi kalau lupa tidak disiram seminggu udah pada layu (artinya butuh biaya perawatan yang besar dan kecintaan terhadap tanaman besar pula/ tanyakan ke pengembang berapa biaya perawan dalam sebulan) maka taman akan jadi semak belukar.
4. Akses jalan toll (kalau jadi) lebih dekat dari VIP sehingga nilai investasi jauh lebih cepat berkembang, namun dari segi ketenangan lebih baik di Puri bali kalau tujuannya bukan investasi namun memang untuk hunian.
5.Penilaian di atas semuanya berdasarkan motivasi investasi saya dan berdasarkan pengetahuan saya dari berbagai sumber (saya langganan tabloid rumah dan majalah investasi serta majalah properti serta sering nanya ke Bung Google). Karena sebelum menentukan pilihan rumah atau tanah untuk investasi maka saya kumpulkan sebanyak mungkin informasi untuk memilih lokasi yang paling menguntungkan dari nilai ekonominya untuk 5 s.d 10 tahun kedepan. Namanya spekulasi bisa saja salah dan kalah dan itu wajar saja misalnya saya ambil di grand residence pondok cabe dengan pertimbangan akan ada akses pintul tol, namun begitu dapat informasi terbaru bahwa akan dibangun bandara internasional maka ada kemungkinan nilai properti tidak banyak mengalami kenaikan harga krn polusi suara pesawat (mudah-mudahan bandara internasional pondok cabe tidak sepadat cengkareng).
6. Usia saya sekarang 45 tahun dan saya paling senang ketemu pasangan muda yang usianya dibawah 30 tahun bergoncengan motor dan sedang survei tempat tinggal. Senang karena mengutamakan rumah dibandingkan kebutuhan lain dan senang karena mereka mulai belajar mandiri dan tidak tinggal lagi di Pondok Mertua Indah dan senag karena mereka punya perencanaan yang matang dalam mengarungi kehidupan. Banyak yang percaya bahwa rumah yang lokasinya baik itu membawa rejeki yang banyak. Ada yang tertarik membahas fengsui rumah ? bagaimana dengan rumah tusuk sate, ngantong, dll atau tema baru yaitu tangsel ?
Juni 5, 2008 pukul 10:01 am
wah panjang sekali kaya kereta nih Pak koko, jangan marah loe hehehehehh karena sebelumnya pernah ada marketing berkedok pembeli yang ujung2nya membela masing2 perumahan.. he..he… untuk di puri bali qta dah mempersiapkan itu semua terlebih lagi masalah pengelolaan karena di puri bali sudah dibentuk paguyuban atas anjuran pihak developer yang bertugas mengawasi , meneliti, dan menindak lanjuti. untuk saat ini pun para pengurus paguyuban sendiri sering berkonsultasi dengan pihak pengembang diberbagai hal termasuk masalah pengelolaan. Jadi sedikit banyak Kita tau semua hal dari masalah pengelolaan, keamanan dll. Insya Allah Qta Para pengurus Paguyuban dapat mengemban tugas setelah pihak pengembang meninggalkan puri Bali. Maaf apabila anda melihat bali view yang dibilang pernah ada beda pendapat karena sebelumnya memang kurangnya koordinasi dengan pihak pengembang, maklum bali view itu kan high class, beda dengan puri bali Yang Alhamdulillah warganya kritis tapi untuk membangun. kalo emang Pak koko mau melihat aktivitas qta dalam hal ini paguyuban puri bali sok datang ke puri bali hari sabtu 7 Juni 2008 Qta ada pertemuan dengan warga bada isya atau kalo emang gak bisa qta ada milis yang membahas masalah yang ada di puri bali mo daftar monggo terbuka untuk semua
paguyuban_puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
atau http://www.paguyubanpuribali.tk
Juni 6, 2008 pukul 2:13 am
Bikin tema baru gimana caranya????
Juni 8, 2008 pukul 9:09 am
wah kemarin saya baru dari puri bali, harga rumahnya udah naek yah… udah mahal banget..
Di gilimanuk blok A,
tipe 51/203 harganya udah: 483juta!
tipe 51/127 : 394juta
Gilimanuk ini di depan katanya.
Kalo amlapura lebih murah, di blok E
tipe 30/72 –> 173juta
tipe 38/71 –> 185jt
tipe 46/112 –> 265jt
tanahnya bervariasi, harga diatas saya ambil sample dari table aja…
ambil gak yah?
Awal2 tahun 2008 berapa yah?
Juni 8, 2008 pukul 1:42 pm
Membeli perumahan harap hati-hati (ini pelajaran juga buat yang beli di Puri bali maupun Vila Inti Persada). Kalau ada waktu tolong dikontrol saat rumah anda dibangun dan setidaknya pada tahap pondasi. Ini ada pengalaman buruk dimana kami dan rekan kami melihat tahap pembangunan rumah berupa pondasi batu kali di grand residence pondok cabe (katanya kualitas realestate dan harganya diatas 360 juta lho) yang dibangun oleh Agung Group. Cukup aneh menurut saya karena batu kali sebagai pondasi tidak diberi adukan semen pada bagian yang tertanam (tertutup tanah) dan hanya bagian atas saja yang diberi adukan semen (jelas ini penipuan). Selain kedalaman pondasi yang cuma 30 cm juga batu kali yang tanpa diberi adukan semen pasir ini sangat rentan terhadap pergerakan/pergeseran tanah. Akibatnya bangunan nanti mudah retak-retak, dan ada gempa yang kecilpun pasti akan roboh. Mungkin masalah pondasi ini pula yang bikin grand residence bekasi retak-retak (pengembangnya sama dengan pondok cabe). Kawan saya sangat kecewa karena tidak saja calon rumahnya yang dibuat demikian namun hampir semua rumah di komplek perumahan tersebut nasibnya sama. Masalah penghematan bahan bangunan dengan mencuri kualitas di konstruksi pondasi ini akan sangat fatal. Tidak percaya ? buktikan sendiri karena sekarang sedang bikin pondasi atau bagi yang sudah terlanjur booking dan rumah sudah selesai dipondasi silahkan gali sedikit tepi pondasi biar yang tertutup tanah kelihatan kualitasnya. waspadalah … waspadalah nyawa anda terancam oleh pengembang nakal. Ada komentar ?
Juni 9, 2008 pukul 9:55 am
waduh, gitu yah.. padahal grand residence pondok cabe juga salah satu yang saya incer.. standar pondasi itu bagaimana yah mas nandang?
Kalo Puri Bali bagaimana?
Juni 10, 2008 pukul 7:16 am
Kalau baru mengincar tidak masalah tinggal incarannya digeser ke lain tempat. Masalahnya saya udah kasih DP di GR Pondok Cabe (saya udah cek ternyata masalah pondasi benar tidak umum dan udah komplain ke pengembang (ke marketing tapi saya tdk yakin akan disampaikan ke pimpinannya). Menurut saya itu belum terlanjur sepanjang lantai belum dipasang karena bisa digali pada sisi dalam dan sisi luar lalu disuntikkan adukan pasir semen. Pondasi itu penting karena dia yang menerima beban untuk diteruskan ke tanah. kalau tidak direkatkan satu sama lain dengan semen maka beban tidak merata dan bisa miring bahkan retak. Tidak hanya membangun “rumah tinggal dimana pondasi itu penting, membangun rumah tangga peranan pondasi juga penting” dan kalau pondasi tidak kuat maka akan berakhir dengan perceraian. Saya bukan ahli bangunan dan ada yang bisa membagi ilmunya ttg teknis bangunan ? berapa minimal lebar pondasi batu kali dan berapa pula minimal kedalamannya ? saya jadi malu nih sama kedua adik ipar saya yang ikutan ambil di GR, dan begitu pula rekan kerja saya ada beberapa yang ikutan ambil karena mereka percaya kalau masalah investasi properti saya memang hobi dan sangat hati-hati memilih lokasi, makanya mereka ikutan beli. Nyesel nih…….
Juni 11, 2008 pukul 12:53 am
Kalo di VIP saya tidak tahu persis masalah pondasi, yang jelas waktu ada gempa cukup besar beberapa waktu lalu, rumah kami aman-aman saja. Kelemahan di VIP adalah di mutu kayu, baik untuk kusen,pintu maupun rangka atap. Kayunya banyak yg mengeluarkan bubuk. Jadi kalo beli rumah di VIP ya harus siap-siap mengganti kayu jika sewaktu waktu rapuh(rusak). Sbg catatan, rumah saya di VIP telah ditinggali sejak thn 2005. Pintu belakang dah keropos, dan beberapa bagian keluar bubuk, berhubung belum ada dana untuk mengganti yaa….terpaksa diakali dg di lakban…supaya bubuknya gak mengotori rumah.
Juni 11, 2008 pukul 7:58 am
Pondasi rumah tinggal non-tingkat untuk standar tahan gempa menggunakan pondasi menerus (pasangan batu kali) yang berbentuk trapesium. Lebar pondasi bawah sekitar 60cm, lebar pondasi atas 25cm dengan kedalaman pondasi 60cm. Pasangan batu kali tsb direkatkan dengan campuran Semen : Pasir dengan perbandingan 1:4. Selain itu pula didasar pondasi tersebut harus dihamparkan pasir dengan ketebalan 10cm dengan tujuan untuk meredam bilamana ada beban gempa yang berlebihan & mengantisipasi penurunan bangunan yang sama bilamana ada penurunan elevasi tanah.
Juni 13, 2008 pukul 8:47 am
Sekedar info, saya akad kredit Juni 2007. Trus minggu ini minta fotokopi sertifikat ke BTN Ciputat karena mau ada pelunasan dari kantor. Surprise, ternyata dokumen langsung dikasih udah lengkap lagi dari Oktober 2007 lalu, Sertifikat SHM dan IMB…
Info juga, di VIP saya pake internet Firstmedia Rp 99 rb unlimited 384 kbps, pesen Jumat, Minggu dipasang langsung on. Mau nambah TV kabel cuma Rp 88 rb. Sebelah rumah pas, pasang telpon kabel dari Telkom Rp 300 rb, juga cepet pasangnya. Saya ditawari, tapi belum perlu telpon kabel.
Juni 13, 2008 pukul 8:59 am
MAs/Mba wahyu….VIP-nya blok/no brp???
Juni 14, 2008 pukul 12:30 pm
wah..
bahaya juga ya grand residence…
ternyata kurang sehat kontruksinya..
Juni 14, 2008 pukul 4:36 pm
akhirnya saya booking di Puri Bali, 46/164 🙂
Juni 15, 2008 pukul 3:57 am
saya cb ke VIP aj d lebih prospektif buat investasi skalean =)
Juni 16, 2008 pukul 3:10 am
kalo ada yang punya friendster silahkan add puribalisawangan@yahoo.com
Juni 16, 2008 pukul 12:14 pm
oh..
mas didi developer puri bali yah?
Juni 17, 2008 pukul 2:11 am
Mas Fajar salam kenal, saya di VIP D1/44… monggo mampir
Juni 17, 2008 pukul 6:46 am
Mas Didi itu rockernya Puri Bali tetangga ane , penghuni paling senior , rumah blom pada jadi beliau sudah masukin kasur ke rumahnya. udah gitu Paling galak sama developer ..he..he..kok malah dikira developer . apalagi Urusan ayam , beliau nih paling galak . di PB gak ada kata promosi seperti ” saya cb ke VIP aj d lebih prospektif buat investasi skalean” . Penghuni PB bicaranya ya apa yang sudah dirasakan sendiri bukan bicara prospek prospekan ( siapa yang bisa jamin PB lebih prospektif dari VIP begitu juga sebaliknya ) , ….begitu brother Jon!
Yang jelas kalau VIP , telaga golf atau perumahan lain yang ada bagusnya , ya kita apresiasi ,dan kalau di PB ada jeleknya , ya kita ceritain juga …peace
Juni 18, 2008 pukul 12:51 am
Masalah kandang ayam di PB sebenarnya mudah diatasi…..ikut ikutan aja jadi peternak ayam, kalo dah jadi peternak ayam kan masalah bau udah tak masalah lagi………
alternatif lain ya dibeli aja peternakan ayam tersebut dan dijadikan taman atau hutan buatan……dijamin baunya ilang..lebih baik ya developer suruh beli dan kalo kepepet warganya patungan ………….
Juni 18, 2008 pukul 4:02 am
ha…ha… saya depelover terima kasih mudah2an saya dikasih uang sama wika……….
saya buka friendster karena untuk mengetahui kaya apa sih tetangga kita entah dari wajah, latar belakang pendidikan, asal daerahnya dll. kan sapa tau aja ada temen sekolah kita atau teman sekampung kita, kan enak bisa reonian….
wah pokoknya menjadi warga puri bali menyenangkan kalo ada masalah bisa sharing baik ma tetangga atau lewat milist karena emang kita juga pnya milist sekali lagi kita pnya milist yang dimoderatorin ma tetangga saya diatas itu Pak Aryadi yang blom daftar ayo masuk:
paguyuban_puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
kalo friendster: puribalisawangan@yahoo.com
Juni 18, 2008 pukul 4:13 am
terima kasih Pak Fajar atas masukannya. untuk saat ini masalah ayam memang sedang ada negosiasi yang berkepanjangan dari pihak wika tapi gak tau sampe kapan ha… ha… Tapi kami sendiri sebagai warga juga tidak tinggal diam. kami sedang menyusun strategi baik dari segi intern dan ekstern yang dibantu dari pihak2 terkait. so ditunggu aja kelanjutannya sapa tau aja kandang ayam tersebut bisa jadi kolam renang lengkap dengan water boom dan di isi cewek2 pake bikini ha…..ha…. kan pasti Bapak2 pada doyan kesana tuh
Juni 18, 2008 pukul 4:47 am
Milis itu bagus sekali untuk sarana silahturohmi mengatasi kesulitan waktu bertemu dengan tetangga. Dunia nyata sulit kompromi ya larinya ke dunia maya. Cuma saya sarankan jangan tulis nomor telpon dan HP di internet lho karena nanti bisa disalahgunakan oleh penipu karena saya nyaris jadi korban penipuan. Kalau nomor rumah dan nama its OK. Oh ya untuk model lain selain dunia maya di Vila Inti Persada ada kumpulan ibu-ibu RT yang adakan pasar murah tiap minggu pagi pakai tenda yang seragam dan jualannya lumayan murah mulai dari menu sarapan, pakaian, kerajinan dan tanaman hias. Target mereka adalah keakraban semata dan tidak cari untung. Wah laris manis lho sambil kenalan (letaknya di samping masjid). Selain itu ada kios permanen yang dikelola bersama-sama dan hanya ada tiap pagi aja namanya “sarapan yuk”. Untuk milis seperti Puri Bali patut ditiru komunitas perumahan lain (saya tiap sabtu/minggu bersih-bersih rumah di VIP dan setiap kenalan sama tetangga ternyata pegawai TELKOM banyak bener ya, apa janjian untuk ambil di VIP ?)
Tks
Juni 18, 2008 pukul 4:55 am
kolam renang yg banyak cewe’ cewe pake bikini ? wah gawat nih, bisa bisa ibu ibunya uring uringan melulu.
Juni 18, 2008 pukul 6:53 am
enggak juga kalau ibu-ibu uring-uringan karena bukan cewek beneran kok tapi ayam yang pakai bikini, krn kandangnya digusur makanya mereka tinggal di kolam renang .. he..he..he paha dong satu sama dada sekalian dibungkus ya bang.. he.. he..he
Juni 18, 2008 pukul 9:11 am
Ibu ibu yang uring uringan berarti masih memperhatikan suaminya, coba kalo dah cuek…malah nanti bingung……
Juni 18, 2008 pukul 10:00 am
untuk Pak Fajar mending vip bikin milist,website dan sejenisnya buat vipers sebagai sarana komunikasi. jangan kalah ma puri bali kebetulan saya ada teman di vip bloknya saya lupa pokoknya rumahnya cuma 5 deret depannya masih tanah kosong namanya dodo dia I.T handal Salah satu bank terkemuka, coba koordinasi
Juni 18, 2008 pukul 10:06 am
Usul yang baik, mudah mudahan bisa terlaksana, saya sbg pengikut aja krn gak bisa bikinnya….sehingga untuk sementara ya disini dulu….biar blog ini juga rame…..
Juni 18, 2008 pukul 11:27 am
Tambahan kelemahan puri bali, tanahnya gak kotak.. mencong2.. karena bentuk jalannya yang dibuat meliuk-liuk hehe… tanah saya 164m, ejektif kotak cuman dapet 154m.
ora apa2 lah yo.. 🙂
Juni 19, 2008 pukul 5:52 am
Sesuai usul mas didi kami telah bangun milis dan buat rekan-rekan VIP silahkan gabung dengan milis perumahan Vila Inti Persada (VIP). Semua informasi yang berhubungan dengan lingkungan perumahan kita dapat di posting dalam milis ini. Tks
Subscribe: vila_inti_persada-subscribe@yahoogroups.com
List owner: vila_inti_persada-owner@yahoogroups.com
Juni 19, 2008 pukul 9:59 am
Mas Koko, ada punya kenalan yang bisa bikin papan peringatan spt: awas berbahaya tegangan tinggi 150 kV
dan juga kenalan yang bisa bikin shelter spt halte bis pinggir jalan?????
Juni 19, 2008 pukul 4:27 pm
Pertama-tama saya mau mencari rumah saya langsung tertarik dengan Taman Sari Puri Bali dengan Developer Wika. Dengan suasana lingkungan yang baik dan bangunan yang bagus, menurut saya pilihan yang tepat untuk membeli berinvestasi dan membeli rumah disana. Pada saat saya order untuk membeli rumah tersebut dengan tipe 27/129 pada tanggal 16 Januari 2006, harganya Rp 149 jt. Saat ini (Juni 2008) sudah berkisar Rp 250 jt’an. Lumayan lah berinvestasi disana…
Juni 20, 2008 pukul 4:28 am
Wah saya tidak punya mas fajar, jasa kakilima yang bikin stempel itu bisa lho bikin. Menaggapi mas Ray, berdasarkan pengalaman kami kalau inves itu yang dilihat harga riil pasar dan bukan harga developer krn harga yang ditetapkan developer tidak menggambarkan nilai riil sebuah properti. Kecenderungan calon pembeli dalam menentukan keputusan membeli sebagian besar disebabkan lokasi, transportasi dan fasilitas kredit. Selama cicilan terjangkau (maksimal besarnya 1/3 penghasilan) maka dia akan memutuskan untuk membeli. Nilai jual kembali riil (bukan harga developer) biasanya berkisar 60 % s.d 80% dari harga developer. Misal harga rumah ditetapkan developer adalah 100 jt maka harga riil (harga pasar) adalah 60 jt s.d 80 jt dan komponen yang menentukan adalah luas tanah. Dengan tipe 27 namun tanah 129 meter sangat ideal untuk investasi karena daerah pengembangan sangat luas dan harganya bisa mencapai 80% dari harga developer bila dijual antara 0 th s.d 2 th. Idealnya investasi rumah/kavling minimal 5 tahun (kelihatan ada selisih keuntungan)
Juni 20, 2008 pukul 6:31 am
nyambung ach…investasi, namanya investasi harusnya jangka panjang, kalo jangka pendek ya jual beli atau broker. Inves rumah emang bagusan tipe kecil dg luas tanah yg besar krn harga tanah akan cenderung naik sedang harga bangunan relatif sama atau malah menurun krn lama lama bangunan bisa rusak apalagi kalo gak ditempati. Kalo yg punya modal rumah tipe kecil dg tanah yg luas bisa disulap jadi tipe besar dan ini juga menaikkan harga jual….tapi sekali lagi gak bisa hari ini beli dan besok jual.
Juni 30, 2008 pukul 7:04 am
Apa ada perkembangan jalan TOL dekat VIP? soalnya fly over ciputat dah hampir selesai……mudah mudahan gak macet lagi…
Juni 30, 2008 pukul 8:34 am
Akhirnya saya resmi menjadi warga Puri Bali…. sekarang saya sudah tinggal disana. Di Blok B2 No.10 (yg type 67/130). Monggo mampir….
Kelemahan Puri Bali sih, Fasilitas Umumnya minim, mungkin karena fokus ke taman, jadinya lupa bikin Fasum kayak Mesjid, Kolam Renang, dll. Rumah saya kebetulan letaknya di jalan utama, kayaknya pohon2nya kurang tuh, jadi kalo siang gitu panas terik sekali. Usul aja, gimana kalo di jalan utama itu tengah2nya dikasih deretan pohon palem… kayak di Pesona Khayangan gitu…
Trus pengatutan luas tanah di Puri Bali agak ribet ya… karena jalannya melengkung… jadinya antara tetangga satu dg lain bisa beda2 layout tanahnya. Saya liat tetangga lainnya ada yg dapat sisa tanah belakang sempit sekali, udah gitu bentuknya gak kotak, jadi bingung tuh mo dibikin apa, padahal tanah depannya malah lebih luas :D.
Tapi overall, mudah2an puri bali dapat memberi suasana hunian yg tenang, aman, damai, dan kekeluargaan…
Kapan ada kumpul2 warga ya? Biar bisa kenal2an nih? Udah ada RT/RW belum ya? Kebetulan tetangga sebelah kanan (Pak Erwin) belum pindahan kesana, beliau cuma sabtu-minggu doang mengunjungi rumahnya… nah kalo tetangga sebelah kiri belum ada yg nempatin… jadi masih sepi nih…
Btw, bisa join milist PuriBali gak ya? soalnya waktu itu saya sempet join malah di-reject sama moderatornya 😦
Juni 30, 2008 pukul 8:38 am
Satu lagi….
Ada yang tau KODE POS di perumahan tamansari puri bali itu??
Kalo nulis alamatnya gini kan yah…?
Perumahan Tamansari Puri Bali,
Taman Ayun Blokxx No.xx
Jl Raya Sawangan Ciputat KM.1 Depok xxxxx (kode posnya gak tau?)
Juni 30, 2008 pukul 8:51 am
kode pos tinggal tanya ke google……nanti langsung dijawab
Juni 30, 2008 pukul 9:30 am
Om google aja gak tau mas… antara 16516, 16517, 16518, 16819… ?
Ada yg tau persis ga? Penting untuk keperluan surat menyurat nih…
Juni 30, 2008 pukul 10:45 am
Btw buat yg dah tingal di PB…kalo boleh tau..sertifikat tanahnya gimana mas…sudah SHM apa masih HGB…kalo masih HGB sulit gak urus tuk jd SHM nya…please infonya coz saya jg tertarik untuk ambil rumah di PB…
Juli 1, 2008 pukul 1:08 am
Kode pos di indonesia mencerminkan nama kelurahan atau nama desa, coba tanya dulu nama desanya apa nanti mudah mencarinya……spt kalo di jkt : Jl HR Rasuna Said….akan susah mencari kode pos krn banyak nomernya tapi kalo dan menyebut nama kelurahan kuningan timur akan ketemu kode pos 12950.
Skrg cek ke tetangga atau ke developer nama desa tempat PB berada itu desa apa?
Juli 1, 2008 pukul 4:54 am
Puri Bali ada di kelurahan Curug
Kecamatan Sawangan
kode pos 16517
jika surat menyurat cukup tuliskan alamat ( contoh )
” Perumahan Tamansari Puri Bali,
Taman Ayun Blokxx No.xx
Jl Raya Sawangan Ciputat KM.1 Depok xxxx ”
untuk warga dan calon warga PB silakan pindah lokasi ngobrol di :
paguyuban_puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
agar mendapatkan info paling benar dan hanya dari warga PB untuk warga PB
Juli 4, 2008 pukul 6:10 am
Yth, SELURUH WARGA TAMAN MELATI SAWANGAN,
Stater baru saja dapat info, beberapa hari yang lalu katanya ada peristiwa yang lucu di komplek anda, yaitu sewaktu Bapak RW anda memandu TRUK sampah dari rumah ke rumah atau dari blok ke blok mana saja yang perlu diambil sampahnya, katanya ada orang Adi Realty yang tersinggung dan dia bilang ke Bapak RW anda yang kurang lebih sbb :
” Bapak jangan mempro…..si, saya bisa emosi …” terus dijawab RW anda “… saya bisa lebih emosi ” katanya. La logikanya kalau yang membayar Dinas kebersihan itu Pak RW yang mewakili warga yang membayar ya wajarlah hanya mengambil sampah di rumah warga yang membayar saja. Masak warga yang nggak mau membayar ke RT/RW mau diambil sampahnya enak dong dan itu tidak guyub namanya. Hal hal seperti ini sebetulnya tidak perlu terjadi kalau memang management Adi Realty berjalan sebagaiman mestinya, nampaknya VISI, MISI dan FILOSOFI Adi Realty yang bagus itu tidak diterapkan dilapangan, atau antara kebijakkan management tidak sesuai dengan nalarnya orang orang lapangan. Saya sebagai orang jauh dan diluar TM bisa mengevaluasi kinerjanya pengurus RT dan RW di Taman Melati, nampaknya sudah bagus, mohon maaf lho mBak Dian seharusnya yang bisa MENGEVALUAI MESTINYA YA WARGA YANG TERGABUNG DIDALAM KEPENGURUSAN RW, kalau ada 4 RT di Dalam RW 8, ya warga empat RT itulah yang bisa dan berhak mengevaluasi bukan saya dan orang orang yang tidak masuk didalamnya.
Terimakasih semoga tulisan ini dapat memberikan masukkan dan menyadarkan warga Taman Melati yang belum sadar akan system PEMERINTAHAN DARI TINGKAT RT, RW, KELURAHAN, KECAMATAN DST NYA.
HIMBAUAN : SEBAIKNYA ADI REALTY MENGHENTIKAN SEGALA BENTUK PROVOKASI, DEMI TERWUJUTNYA PERDAMAIAN SELURUH WARGA MASARAKAT TAMAN MELATI.
DUKUNGLAH PEMERINTAHAN YANG SAH MULAI DARI TINGKAT RT, RW, KELURAHAN, KECAMATAN DAN SETERUSNYA. SALAH SATU DARI UNSUR PERANGKAT PEMERINTAHAN KALAU SAMPAI ADI REALTY “KACAUKAN” BERARTI ANDA ADI REALTY BISA DIANGGAB MENGACAUKAN SYSTEM PEMERINTAHAN NKRI INI. ADI REALTY BISA DIANGGAP SEBAGAI PENGACAU KEAMANAN, HILANGKAN ITU SEMUA INTRIK INTRIK, PREMAN PREMAN YANG ANDA SEWA.
Juli 4, 2008 pukul 6:10 am
Selama keburukan di Taman Melati belum diperbaiki oleh penanggung jawab “ADI REALTY”, polemik ini akan terus berlanjut, semoga pihak Adi Realty bisa menyelesaikan dengan cara cara yang CERDAS, bukan dengan cara cara PREMANISME, TEROR WARGA, INTIMIDASI. Untuk anda para pembaca ketahui, sampah sampah warga yang tidak mau membayar iuran ke RT/RW, tetapi membayar ke Pengembang Adi Realty diambil dan dibersihkan oleh tenaga harian Adi Realty, dan sampah rumah tangga tersebut dibuang ke DAS, ini adalah perbuatan pencemaran LINGKUNGAN HIDUP dan bisa dikenakan sangsi PIDANA
Juli 4, 2008 pukul 9:18 am
Buat Mbak Armi ,
Coba subscribe sekali lagi ke milis PB, catatan saya selaku moderator , asalkan ketika subscribe menuliskan message yang jelas alasan gabungnya apalagi tertera blok dan namanya pasti di approve . Atau mungkin saya salah klik waktu kirim approval , yang harusnya approved jadi denied.
Kalau nggak bisa juga kirim ke email aryadi17@yahoo.com biar bisa saya invite langsung.
Mohon maaf ya kalau yang kemarin gagal subscribenya.
salam
Juli 4, 2008 pukul 11:13 am
Saya kebetulan barusan beli di PB Blok B2. Saat ini sedang dalam tahap finishing.
Salam kenal buat semuanya dan tolong diinfo kalo ada berita-2 mengenai PB.
Trims.
Juli 9, 2008 pukul 3:12 am
Fly over ciputat telah beroperasi……………sekarang gak macet lagi bagi yg ke jakarta lewat ciputat maupun cirendeu..
Mudah-mudahan setelah anak sekolah masuk, tetap lancar……krn volume kendaraan telah terbagi 2 yaitu lewat ciputat dan cirendeu.
Kalo ke jakarta lancar hidup terasa lebih nyaman krn waktu gak habis di jalan…..
Selamat menikmati fly over ciputat…..
Juli 9, 2008 pukul 12:09 pm
Buat Pak/Bu twins-father,
Saya masih laki2 tulen loh… bukan mbak mbak.. hehehe..
oke deh sy subscribe lagi, di approve yah…
Thanks
Juli 15, 2008 pukul 1:02 am
Twins Father itu juga laki-laki tulen……
Mas Armi, di Puri Bali dah ada RT/RW dan Paguyuban.
Tuk Sarana Mesjid adanya depan cluster Tabanan.
Tuk Mas Armi masuk RT 4, Ketua RTnya P Husni (C2).
Coba silaturahim ke P RT n tanya aja apa yg mas armi pengen tau ttg Puri Bali.
Tq
Juli 15, 2008 pukul 2:16 am
Fly over ciputat udah jadi…
Selama liburan sekolah…jalanan pondok cabe-cirendeu-pasar jumat lancar banget.
Mulai senin kemarin saat sekolah dah masuk……jalan pondok cabe-cirendeu-pasar jumat padat merayap.
Pengaruh fly over ciputat hampir tidak ada di jalan pondok cabe-cirendeu-ps jumat, justru yang berpengaruh banyak adalah anak-anak sekolah.
Ini pengalaman saya naik angkot 106 dari VIP-lbk bulus. Mungkin pengaruh fly over terasa jika naik mobil pribadi dan melalui ciputat ya……….ada yg punya pengalaman lewat fly over ciputat????? share donk
Juli 15, 2008 pukul 12:42 pm
fly over ciputat ditutup kembali, karena mo peresmian… walaupun ada flyover ciputat tetap aja macet karena ada perbaikan jalan sepanjang jalan raya ciputat ps.jumat, begitu juga sepanjang jalan cinere ada perbaikan jalan yang harus mengambil jalan sekitar 1 meteran jadi untuk sementar kita bermacet2 ria dulu, yah nikmatilah karena saya sempat sebel juga pas bawa mobil dari cirendeu macet pindah ke cinere ternyata lebih parah hu..hu… pusing
satu2nya memang harus ada tol..
Juli 16, 2008 pukul 6:32 am
Kalo tol sepertinya lama sekali….krn tol cinere-serpong aja lom ada lanjutannya.
Kalo perbaikan jalan….bolehlah ditunggu, paling 3 bulan juga selesai….kita nantikan aja setelah perbaikan jalan ciputat-ps jumat selesai, apakah masih macet atau lancar……
Juli 17, 2008 pukul 12:46 am
Tol Cinere – antasari dah mulai proses pembayaran. Namun semua proses tidak mudah karena aturan yg ada pembebasan tanah harus sesuai NJOP klpun berpatokan dgn harga pasar dan sudah memakai jasa appraisal tetep aja tdk seudah diperkirakan. Utk Tol Depok – Ciawi sudah berjalan cukup lama proses pembebasannya dan sudah lumayan banyak warga yg sudah dibayar. Kemungkinan tahun 2009, kegiatan fisik sudah bisa berjalan. Sedangkan utk cinere – serpong pemenang tendernya sudah ada. Kita liat sj, semoga cepat terealisasi.
Juli 17, 2008 pukul 1:44 am
Cinere-serpong sebenarnya tidak padat…apakah jalan tolnya laku ya…..wong org yg pergi dari cinere ke serpong atau sebaliknya juga sedikit, malah mungkin tidak ada. Yang rame justru dari parung ke pasar jumat…itu jalur padat, jalan tol lebih menguntungkan disini krn akan banyak yg pake
Juli 18, 2008 pukul 1:49 am
KAPAN fly over ciputat diresmikan dan dibuka kembali untuk umum????? Rabu sore gw lewat ciputat fly overnya masih ditutup portal dan dijaga polisi….untung ada polisi jadi lalulintas dibawah lancar…krn angkot yg coba ngetem disuruh jalan
Juli 18, 2008 pukul 4:41 am
numpang nimbrung nih…sy penghuni PB di blok C3, jangan tertipu dg puri bali. pada awalnya sy senang di sini tp setelah setahun sy tinggali ternyata puri bali banyak kebobrokannya, seperti : kusen sudah banyak yg keropos, tembok sudah banyak yg retak bahkan dari pertama sy tempati dan itu bukan hanya sy yang mengalami hampir semua rumah di tiap2 cluster. kaya di blok B4 itu rumahnya sudah hampir rubuh kalo tidak buru2 di ganti oleh pihak defeloper ( security yg ngasih info ke sy ) udah gitu ada iuran buat paguyuban segala lg yg menurut sy sangat tdk ada sangkut pautnya dg developer itu sendiri. sy udah ga tahan tinggal di PB dan sy mau jual rumah sy. kalo anda tidak percaya silahkan datang sendiri ke PB pasti banyak rumah yg ingin di jual lg karena merasa tertipu di PURI BALI. kalo mau tanya tentang PB yg lebih akurat dan tidak di tutup2i tanyakan ke penduduk di sekitar kawasan PB pasti anda akan terkaget2 dan akan berpikir 100x untuk beli disana. Oo..iya sekedar tambahan air di sana jg sangat bau dan tidak layak minum warnanya juga kecoklat2an, memang sih tidak di semua blok/cluster tp cukup banyak seperti di blok C6, C5 dan mungkin masih banyak lg yg lainnya karena PB dulu adalah daerah rawa. Silahkan anda tanya ke penduduk sekitar. mohon tanggapannya dari pihak developer
Juli 18, 2008 pukul 7:12 am
Yaaaa sayang saya belum pernah lihat PB krn lokasinya masuk (baca: agak jauh dari jalan raya)….katanya yg jadi masalah di PB adalah kandang ayam saja……
Berdasar info dari pak krisna bisa diambil pelajaran bahwa setiap perumahan ada kelemahan dan kekurangan. Pihak marketing selalu bilang yg bagus-bagus. Sebaiknya emang di cek langsung ke penghuni yg sudah duluan disitu.
Tapi dari semua itu masalah harga sangat berpengaruh…..kalo harganya murah pengin rumah bagus ya susah. Org beli harga rumah murah biasanya didorong untuk ditempati bertahap (baca: punya rencana utk renovasi)
Sama dg di VIP, hampir semua rumah memerlukan renovasi sebelum ditempati. Ini diakibatkan harganya relatif murah tapi dg catatan, mutu kayu yg rendah, belum ada pompa, belum ada pagar/tembok pembatas, belum ada ……., sehingga meski sudah serah terima tapi belum bisa ditempati dan harus direnovasi dulu. Jadi harga akhirnya ya gak murah lagi. Contoh tipe 45/126 harga 150jt, renovasi 60jt, total 210jt.
Bagi developer kalo jual rumah siap huni dg harga 210jt mungkin akan jarang yg beli tapi dijual harga 150jt banyak yg beli. Krn si pembeli budgetnya terbatas…dan rata2 t
Juli 20, 2008 pukul 3:54 am
Banyak orang yg setelah mereka melihat/beli di puri bali mengatakan bahwa kwalitasnya bagus, tapi mereka tidak tau kalo sudah di bodohi mentah2 karena banyak kontraktor yg membangun di sana memakai bahan matrial yang berkualitas rendah tp memang tidak semua kontraktor di sana seperti itu hanya mayoritas saja yg seperti itu. mereka baru akan tersadar jika sudah menempati minimal 1 tahunan seperti saya. Lebih baik kalo ada yg ingin beli di Puri Bali minimal mempunyai orang kepercayaan yg mengerti soal kualitas bangunan supaya tidak tertipu mentah2 seperti saya ini yg sudah terlanjur membeli di PB, atau mungkin ada yg mau membeli rumah saya sekarang ini di puri bali blok C3…( sekalian promosi..he..he..he.. ). Pesan saya sekali lagi dan mungkin yg terakhir, karena saya yakin akan banyak tekanan ke saya karena sudah menceritakan fakta yg sebenar2nya tentang PB ke anda semua yg mungkin sedang mencari rumah, Pesan saya : sebelum anda memutuskan untuk membeli rumah sebaiknya anda membawa serta orang yg memang mengerti masalah mutu dan kualitas bangunan.
Juli 20, 2008 pukul 10:13 am
hmm soal kualitas bangunan sih…..sudah jadi rahasia umum…perumahan menengah seperti itu pola kerjanya..apalagi kalau di subkon secara massal.dan kejar target penjualan
terlepas puri bali memang ada kelemahan saya pikir tetap ada nilai lebih yakni nilai lebih lingkungan, landscape..yang berbeda dari perumahan2 menengah yg saya datangi..
tanpa bermaksud membela siapa..baik pak krisna dan puribali…saya pikir ini jadi kritik tersendiri buat puri bali..
sayang… jualannya sudah bagus….tp bisa rusak gara2 pembangunan yang molor seperti yg dialami di blok D…
Juli 20, 2008 pukul 1:45 pm
Bapak2/Ibu2 bagi siapa saja yg sudah membeli di PB dan ingin komplainnya cepat di kerjakan. ini saya kasih kontak personnya yg bisa cepat di kerjakan. Ibu Dani ( 081383847375 / 021-99854696 / 0251-600444 / 0251-600555 )
Juli 21, 2008 pukul 2:19 am
cepat tanggap dan cepat action…salah satu hal yg bisa menjadi nilai lebih………………………
Juli 21, 2008 pukul 3:56 am
untuk Pak Krisna…… Betul setiap developer tidak ada yang sempurna. satu point untuk wika supaya membenahi diri.. kwalitas rumah di semua developer untuk ukuran menengah banyak kurangnya tapi kalo anda mau bandingkan kwalitas rumah dengan developer lain silahkan, saya adalah orang yang selektif dalam memilih rumah pernah saya datangi beberapa perumahan di sekitar sawangan saya gak perlu sebutkan satu persatu, tapi yah puri bali ini yang terbaik dengan kwalitas dan harga cukup terjangkau bagi saya.sekarang bagaimana kita menyiasatinya… Betul puri bali banyak kelemahannya, tapi jangan lupa banyak juga kelebihannya. kebetulan saya adalah orang pertama yang tinggal di puri bali, kalo masalah iuran disetiap perumahan itu pasti ada iuran, iuran paguyuban itu fungsinya adalah memperbaiki masalah jalan , pengelolaan taman dll, kalo anda liat beberapa perumahan lama kalo jalanya hancur pasti ada iuran untuk perbaikan jalan tersebut saya pernah pnya kawan untuk iuran jalan sekelas rumah BTN saja sampai Rp.500.000,- setiap KK untuk yang memilik mobil. anda jangan melihat saat ini saja karena kebetulan emang wika masih di puri bali, coba kalo nanti wika tidak di puri bali, siapa yang akan membetulkan dan siapa yang akan mengelola lingkungan berpikirlah positif dan jauh kedepan . kalo anda mo jual rumah kira2 berapa saya siap untuk investasi hub saya (c1.34 didi)kebetulan rumah saya pas2an gak ada tanah lebih dan agak bau ayam… he… he.. itu tuh kekurangan puri bali
Juli 21, 2008 pukul 4:06 am
Pak krisna sendiri c3 berapa yah kalo no. hp kan gak mungkin di publish disini
gimana saya mo beli? atau nawar? sebisa mungkin saya tau harga awal loe yah mentok2 sama ma rumah saya di c1 waktu beli lah. jadi gak usah mahal2 sekalian ma luas tanah berapa.maklum saya juga jarang keluar & gak kenal banyak tetangga abis bau ayam sih… terus kalo libur juga mending maen ma keluarga keluar kota he..he…
hubungi email saya di ooops_didi@yahoo.com
Juli 21, 2008 pukul 4:37 am
Pak Krisna, ttg iuran yg utk Kas Paguyuban…….
Apa pak krisna pernah dtg sewaktu rapat…..
Rapat adalah media diskusi untuk memutuskan segala sesuatu yang akan menjadi kebijakan. Kami Pengurus Paguyuban, RW dan RT sdh memikirkan hal-hal yang nantinya akan menjadi beban warga di kemudian hari, antara lain : perbaikan jalan, pemeliharaan/perawatan/pergantian tanaman/taman, pengerukan kali, pergantian lampu dll. Uang itupun ada di Bank, dan akan dibuat laporannya secara rinci, siapa saja yg sudah bayar dan penggunaannya utk apa saja jg bunga banknya ada berapa……. ada beberapa proses cara pengeluaran/penggunaan uang kas paguyuban a,l : 1. usulan dari RT diketahui oleh RW dan dimonitoring oleh Paguyuban pelaksanaannya. 2. Paguyuban akan mengeluarkan dana Kas Paguyuban namun sebelumnya dirapatkan terlebih dahulu dengan Pengurs RW dan RT. 3. Usulan dari Warga ke Pengurus RT maupun RW. Jadi kami rasa cukup jelas, andai ada hal-hal yg perlu ditambahkan/diusulkan silahkan saja dan akan kami pertimbangkan.
Sedangkan ttg Komplainan rumah, silahkan ke pihak Wika andai P Krisna mau Pengurus dampingi boleh saja. TTg atap rumah yg mulai kropos, bs di komplainan karena sdh ada beberapa warga yg diganti kayunya.
Ttg Air jg sudah ditindak lanjuti dgn pengeboran ulang/lhb dalam lg. Memang PB bekas balong namun secara keseluruhan air di PB cukup baik. Sy Tinggal di C6, air sy cukup bagus.
P Krisna andai rumahnya mau dijual, mau dilepas brp ?
Tks
Juli 21, 2008 pukul 5:14 am
jika beli rumah untuk ditinggali
beli rumah jangan pake mitos
beli rumah jangan dengerin orang yang udah pake
beli rumah jangan pake tabel indeks
beli rumah jangan mikir harga jual kembali
beli rumah sesuaikan dengan dana
beli rumah sesuaikan dengan selera
beli rumah sesuaikan dengan hati anda
kalo sudah mantap di hati,
apapun pilihan anda
itu lah paling nyaman
mau vip?
mau puri bali?
mau pondok indah?
hayo aja
letak nya damai hanya ada di hati
Juli 21, 2008 pukul 8:11 am
(to Mr.krisna) setahu saya di c3 gak ada nama krisna yang ada kalo dah tinggal setahunan namanya chandra. adieb, bandung, sharif, ayoloh ketauan hahahahahhaha……. ada orang yang mau tinggal tapi tidak mau bayar iuran.. mending tinggal aja di hutan… tapi denger2 di hutan aja udah bayar kok, gini aja saya punya usul, kalo emang Pak krisna (katanya sih namanya krisna) gak mau bayar iuran paguyuban gak apa2 kok Pak krisna tinggal minta surat keterangan tidak mampu dari Rt, Rw setempat gampang kan. tinggal minta aja ma Pak Bandung tuh, boleh kok salam……..
Juli 21, 2008 pukul 8:14 am
intinya…..mampunya beli rumah di vip ya nikmatin aja kelebihan dan kekurangannya…..
begitu juga yg mampu beli di pb ya nikmati aja kelebihan dan kekurangannya….
semua itu kan emang kemampuannya segitu……
Kalo punya duit banyak dan berlimpah ya mending beli rumah di pondok indah atau menteng sekalian……
Juli 22, 2008 pukul 5:33 am
saya bingung dg sena sebegitu ngototnya dia membela pihak developer…memangnya seberapa dekat sih anda dg developer PB sampai2 emosi sekali menanggapi si krisna. dan untuk krisna janganlah terlalu ekstrim menyerang pihak developer meskipun anda sudah sangat kecewa dg pihak PB ( jika anda memang benar salah satu warga Puri Bali ). Tp menurut sy krisna juga ada benarnya lebih baik jika ingin membeli rumah lebih baik bertanya dulu dg penduduk sekitar tentang asal-usul kawasan tersebut sebelum menjadi perumahan karena itu sangat berpengaruh, karena jika memang dulunya bekas rawa kemungkinan besar airnya tidak bagus, bau dan kecoklat-an ( tp tidak semua akan seperti itu ) begitu juga jika dulunya bekas kebun kemungkinan besar airnya akan bagus ( tp tidak semuanya akan seperti itu ). Jadi tanpa bermaksud berpihak pada salah satu pihak dan terlepas dari perdebatan kalian semua marilah kita memberikan informasi yg sebenar-nya agar tidak menyesatkan orang2 yg memang sedang mencari tempat tinggal, jangan hanya karena kepentingan tertentu banyak orang yg di rugikan karena kebohongan informasi, jika memang baik katakan baik tp jika memang buruk katakan buruk.
Juli 22, 2008 pukul 5:41 am
pak sukiman itu warga PB bukan ?
Saya tidak membela developer PB tp sy hanya berpikir realistis sj. Sy pengurus paguyuban, dan sy hanya menanggapi dari segi iuran paguyuban.
Anda jg tdk perlu komentar dengan mengatakan sy ngotot membela developer. Sy hanya mencoba meluruskan apa yg sy tahu dan utk kepentingan warga PB.
Juli 22, 2008 pukul 5:43 am
pak sukiman itu warga PB bukan ?
Saya tidak membela developer PB tp sy hanya berpikir realistis sj. Sy pengurus paguyuban, dan sy hanya menanggapi dari segi iuran paguyuban. Anda jg tdk perlu komentar dengan mengatakan sy ngotot membela developer. Sy hanya mencoba meluruskan apa yg sy tahu dan utk kepentingan warga PB.
Juli 22, 2008 pukul 5:44 am
pak sukiman itu warga PB bukan ?
Saya tidak membela developer PB tp sy hanya berpikir realistis sj. Sy pengurus paguyuban, dan sy hanya menanggapi dari segi iuran paguyuban. Anda jg tdk perlu komentar dengan mengatakan sy ngotot membela developer. Sy hanya mencoba meluruskan apa yg sy tahu dan utk kepentingan warga PB
Juli 22, 2008 pukul 6:09 am
gubrak…………………..
tumben postingannya monoton.
Ayooo donk yg punya info fly over ciputat krn kan penghuni PB maupun VIP nunggu kabar fly over ini……..kan PB maupun VIP satu jalan yaitu ciputat-sawangan
Juli 22, 2008 pukul 6:11 am
Saya setuju dengan apa yang di katakan Mr. Sukiman… Kalo baik katakan baik dan kalo buruk katakan buruk
Juli 22, 2008 pukul 6:13 am
@ Pak Sena sabar aja…..apa yg jadi pertanyaan Pak Sukiman gak perlu di komentari dengan emosilah karena mungkin Pak Sukiman gak tau detil permasalahannya….
@ Pak Sukiman….menurut pandangan saya apa yg diperjuangkan Pak Sena & teman2 di paguyuban PB dalah yg terbaik buat PB kok & kayanya masih jarang dijumpai ada paguyuban perumahan dibentuk dengan tujuan & pandangan jauh ke depan… coba Pak Sukiman scroll ke atas salah satu pernyataan Pak Sena (ada baiknya Pak Sukiman baca dari atas ya) “Kami Pengurus Paguyuban, RW dan RT sdh memikirkan hal-hal yang nantinya akan menjadi beban warga di kemudian hari, antara lain : perbaikan jalan, pemeliharaan/perawatan/pergantian tanaman/taman, pengerukan kali, pergantian lampu dll. Uang itupun ada di Bank, dan akan dibuat laporannya secara rinci, siapa saja yg sudah bayar dan penggunaannya utk apa saja jg bunga banknya ada berapa”
…..nah sekarang coba Pak Sukiman bayangkan kalo developer (WIKA) dah melepas pengelolaan lingkungan terus gak ada orang / warga yg mau bertanggung jawab & bahu menbahu untuk pengelolaan lingkungannya… 😦 bisa kacau deh PB….
Jadi demikanlah pandangan saya tanpa bermaksud berpihak pada salah satu pihak…..karena niat & tujuan yang baik ada baiknya kita dukung bersama…
salam,
-mat klewer-
masih calon warga PB
Juli 22, 2008 pukul 6:16 am
Buat Mr. Sena maaf kalo perkataan saya agak menyinggung.. Tp ngomong2 memangnya di PB ada ya yg namanya sama dengan saya karena saya belum beli perumahan di sana ( dananya belum cukup..he..he..he.. ) saya hanya pembaca setia di milis ini.
Juli 22, 2008 pukul 6:16 am
Catatan, Krisna itu chandra krisna , yang sipit matanya .
Dari beberapa tetangga mata sipit , cuman dia seorang bermental glodok, mau idup sendiri. mata sipit lain hidup beradab bertetangga di PB.
Apa may 98 gak bikin mereka merasa warga indonesia.?
kalau ketemu mau aku …… saja ni orang…horas.
Juli 22, 2008 pukul 6:19 am
Ada yg tau ga ya fly offer ciputat mulai aktifnya kapan ( detailnya ) mohon infonya
Juli 22, 2008 pukul 6:21 am
Woooii…. jangan pada berantem
Juli 22, 2008 pukul 6:25 am
Bung mat klewer, (walah jenenge angel temen….)
Untuk masalah pengelolaan di setiap perumahan tentu ada, dan bahkan di kampung juga ada…..lah kalo jalan kampung rusak kan hrs dibenerin.
Untuk di PB mungkin ada kekhususan krn jenis lingkungan yg ditata hrs sesuai dg gaya bali sehingga iuran mahal (dibanding dg perumahan/kampung lain). Krn mahalnya itu jadi sebagian warga ada yg tidak mau setor….
Menuurut saya, masalah pengelolaan lingkungan tak perlu menjadi polemik apalagi berantem/bertengkar…karena udah hal yg lumrah dan ada sejak jaman dahulu kala dan disemua tempat.
Walah malah menggurui……
Salam,
-Kentut yg bau busuk (meski dah cebok pake sabun)-
bukan penghuni PB tapi penghuni VIP
Juli 22, 2008 pukul 6:26 am
gw mah setuju dengan dikatakan Mr. Sena….
komentar boleh aja tp harus jelas alasannya.
urusan dgn defeloper yah dgn defeloper.
urusan dgn pengurus yah dgn pengurus rt atau rw
pasti ada yg saling dukung mendukung
kl gw, sudah bagus diurusin ma pengurus, yah ikut aja nanti kl tak bener yah ngak usah diikutin. tinggal ganti pengurusnya aja he he he heikkkkkkkk
Juli 22, 2008 pukul 6:52 am
Bung Kentut Busuk….(walah jenenge sampeyan mambu tenen iki rek..)
Btw thanks atas pencerahannya & salam kenal boss…. 🙂
@ Mr Agus….saya setuju pendapat anda…top boss, emang harus diliat dulu inti persoalannya…kalo urusan developer ya ama developer, kalo urusan RT-RW ya ama pengurus RT-RW…begitu juga kalo urusan Paguyuban ya ama Pengurus Paguyubanlah….& saya juga setuju ama si Kentut Busuk emang bener..untuk masalah iuran / pengelolaan lingkungan gak perlulah harus bertengkar/berantem….toh seperti yg saya bilang sebelumnya kalo pengelolaan lingkungan di PB yg di motori Paguyuban (Mr. Sena cs) kayanya tujuannya bagus tuh, jadi ya didukung aja toh buat kepentingan warga PB bersama dan ada bentuk pertanggung jawabannya lagi….nah justru kalo pengurusnya gak bener / salah urus ya baru deh ikutin MR. Agus lagi “tinggal ganti pengurusnya”…. 🙂
salam,
-mat klewer-
bukan penghuni PB & VIP….tapi masih calon warga PB 🙂
Juli 22, 2008 pukul 7:17 am
YOI…..jangankan pengurus RT atau paguyuban, presiden aja kalo salah bisa diganti……..
Kalo developer agak susah nggantinya…..paling paling pegawenya yg bisa diganti alias dipecat kalo berbuat salah. Kalo developernya diganti nanti bisa ganti nama perumahannya…spt PB, developernya dari WIka realty diganti Kentut realty, tentu namanya bukan PB lagi tapi Kentut Indah…….(walah kentut koq indah..)
Juli 22, 2008 pukul 7:22 am
waduh kok Pada Rame sih….. Saya adlah penghuni pertama puri bali, semua rekan2 puri bali yang masuk ke blog ini semua mengatakan fakta sebenarnya karena gak ada untungnya kok buat kita para penghuni harus membesar-besarkan sesuatu yang tidak benar dapat duit tidak malah dapat dosa iya, untuk Pak krisna juga nih masa mau tinggal di perumahan yang lumayan landscapenya tapi kok gak mau bayar gimana sih… (Pak krisna itu Pak chandra yah) untuk Pak sukiman juga blom tau apa2 langsung negatif thinking seperti itu gak boleh suudzon Pak dosa. he…he… Pak sena itu adalah temen saya dari pertama saya tinggal, dia sama sekali gak ada hubungannya dengan developer. pokoknya disini kebanyakan pure orang2 pb,
Untuk Pak Krisna lagi nih, sebagai saran aja di rumah saya air bagus dah gitu depan taman juga jadi kalo bisa jangan terlalu banyak menuntut dan terlalu menjelek2an orang akhirnya balesannya air di rumah anda jelek deh… he… he… makanya mau yah bayar iuran cuma Rp.10.000 kok gak bakal buat kita miskin kok. masa anda bisa beli rumah ratusan juta tapi bayar 10.000 gak bisa. kalo emang jadi jual hub saya c1.34 didi
Juli 22, 2008 pukul 7:55 am
Mantaap nyang punya PB (baca: sesepuh PB) dah turun gunung, menjelaskan….masalah lingkungan di PB dan juga besarnya iuran.
Buat share aja, kami di VIP RT01 ditarik iuran 35rb/bulan untuk dana kebersihan(angkutan sampah) dan keamanan. Berhubung tidak ada landscape yg bagus jadi tak ada iuran khusus untuk menjaga keindahan komplek, masing masing rumah dijaga sendiri sendiri keindahannya.
Kalo di PB uang 10rb itu untuk iuran apa dan apakah ada iuran lainnya?
Juli 22, 2008 pukul 8:21 am
sekali lagi saya hanya menruskan yang minta info fly over ciputat kapan buka sekalian ama jalan tol lewat mana aja yah, pintu masuknya (toll gate) dimana. Kalo masalah pergantian complain rangka atap di PB gimana yah trus dicharge kekita gak?(dari info tetangga saya enggak di charge. bener gak?) di C1 ada gak yang udah ganti rangka atap kayanya di c7 udah semua. salam rukun selalu…..
Juli 22, 2008 pukul 9:05 am
lahhh info fly overnya mana bang ongky……………
Juli 22, 2008 pukul 10:23 am
IURAN DI PURI BALI Rp.50.000,-
dengan komposisi sbb:
Rp.30.000,- setor ke wika
Rp.10.000,- dana kas paguyuban untuk jalan saluran air, penerangan jalan, seragam karyawan yang saat ini saja berjumlah 50an dll
Rp. 10.000,- operasional Rw, Rt, Paguyuban (foto copy, tranportasi, mading dll.
ini adalah hasil musyawarah dengan pihak wika yang sebenarnya waktu awal mereka meminta iuran sesuai luas tanah dengan komposisi seperti dibawah ini :
100 m2 Rp. 75.000,-
100 m2 – 150 m2 Rp.100.000,-
150 m2 up Rp. 125.000,-
dst…..
jadi dengan kekompakan dan kebersamaan segelintir orang dan mempunyai kebutuhan yang sama dibentuklah paguyuban yang beranggotakan warga puri bali. jadi kalo ada yang tidak se7 dengan paguyuban itu salah besar, karena tidak mungkin paguyuban akan menyengsarakan warga puri bali karena anggotanya sendiri aja warga puri bali.. sebagai info para pengurus lebih banyak mengeluarkan materi (uang, tenaga, pikiran,waktu) dibanding para penghuni yang terlalu banyak komentar tapi gak tau apa yang harus dilakukan untuk mengelola taman, jalan, saluran air, lampu jalan, keamanan dll. para pengurus sendiri belajar dari pengalaman bali view yang pernah ada sedikit beda pendapat antara warga dengan karyawan pengelola taman dan keamanan. mungkin orang seperti Pak krisna hanya melihat sekarang saja seolah2 dia tidak melihat masa depan dimana nanti kalo wika sudah tidak di puri bali. apakah anda bisa memperbaiki jalan hanya dengan uang 5jtan.? hanya pikiran orang2 sempit yang mempermasalahkan uang Rp.10.000,-
saya berharap buat warga selanjutnya jangan sampai ada pikiran negatif seperti diatas karena ini semua buat puri bali sekarang dan akan datang….
Brafo puri bali……
buat warga Vip Insya Allah kita akan ada acara agustusan ada pentas seni, lomba dll datang yah ke PB
gimana kalo kita buat pertandingan sahabat
untuk sementara di Pb ada klub bulu tangkis
Juli 22, 2008 pukul 10:34 am
Salam kenal…
Yang aktif disini kok kebanyakan Warga PB..
Yang warga VIP mana oe?
VIP-er
Juli 22, 2008 pukul 10:41 am
Makasih pak didi atas undangannya.
DI VIP juga ada acara agustusan..
mulai dari perlombaan futsal, badminton, volly, catur, tennis,dll..
dan permainan untuk anak2…dan ditutup pada malam 17.
Oh iya sebagai informasi aja, saya tinggal di VIP RT3, dan untuk iurannya Rp. 50.000,- /bulan.
Juli 23, 2008 pukul 1:02 am
Pak didi info lengkap be’eng……….
ooooooh di VIP iuran Rp 50.000/bulan, ada tabungan ngak utk perbaikan jalan, taman, saluran, lampu dll jika pengembang sdh tdk ada di VIP lg. di PB ada tuch. Btw kok di VIP bs beda2x iuran per RT 3 Rp 50.000 sdgkan RT 1 Rp 35.000. Mmg ada brp RW dan RT ?
kl di PB, ktnya ada 3 RW, makanya utk menyamakan konsep pemikiran kita agar tdk ada perbedaan yg signifikan katanya di bentukan lah paguyuban. Sy denger dari orang dah lama tinggal. Sy salut mereka berpikir kedepan.
Tp dimanapun pasti ada perbedaan. namun jgn ampe memecah kekompakan warga kl hanya 1 orang, anggap aja die lg cari perhatian he he he (bejanda yech) jgn kesinggung, dosa loe.
Utk P mata sipit, kita tdk bs memvonis siapa p krisna karena mgk P krisna belum jelas atau dia kena hasutan dari orang lain. jd sabar yechhhhhhhhh
Utk P sena jalan trus, belum tentu yg komentar miring ttg pengurus, mereka bisa ngurus warga (biasanya omong doang) jd dah bagus kok komentar mr sena. karena sesuatu itu perlu dijelaskan. good good……
Jd semuanya akurrrrrrrrr dan jg kekompakan PB
Tuk temen-temen di VIP kpn sowan ke PB, tuch p didi dah ngundang……
Juli 23, 2008 pukul 1:09 am
Info tambahan untuk di VIP iuran ditetapkan per RT jadi masing masing RT berbeda.
Mungkin ada setoran ke RW tapi saya gak paham berapa besarnya.
Yang jadi masalah di VIP adalah jalannya berdebu terutama depan rumah saya (Blok A3), menurut info itu masih jadi tanggungjawab pengembang…
Bagi penghuni lama VIP (mas stabilo dkk) minta infonya apakah ada rencana jalanan di VIP diaspal ulang (hotmix) atau bahkan diganti paving block oleh pengembang?
Juli 23, 2008 pukul 1:15 am
di VIP ada satu RW yaitu RW 19, kelurahannya Pamulang Timur. Sedang jumlah RT-nya skrg ada 8, mungkin nanti akan berkembang jadi 10 kalau semua unit akan terjual.
di VIP RT01 tdak ada tabungan untuk mengantisipasi pengembang jika dah pergi.
Jika pengembang pergi mungkin nanti akan disesuaikan lagi jumlah iurannya.
Juli 23, 2008 pukul 5:25 am
Puri Bali itu perumahan yg nuansa bali yah……
Apa namanya aja yg pake Bali tp kagak nyambung dgn nuansanya.
Harganya brp yah tuk type 48 ?
Gw dpt rekomendasi toek beli di puri bali, tp bebas banjir ngak yah
Juli 23, 2008 pukul 6:18 am
Maaf mas kentut..
saya termasuk penghuni baru VIP (kira2 masih 3 bulanan)..
baru sekali ikut rapat di RT03…
Iuaran 50rb itu termasuk biaya setoran ke RW untuk biaya keamanan, dan biaya2 yang dikeloala oleh RT yaitu kebersihan & sampah. Dan sisanya buat KAS RT yang laporannnya dirapatkan setiap 3bulan sekali.
Juli 23, 2008 pukul 6:51 am
Ayooo yg di VIP, ada info gak: kapan jalanan diperbaiki atau diaspal hotmix…biar gak debu. Skrg banyak terkelupas aspalnya jadi bikin debu ……….mas stabilo punya info gak?
Juli 23, 2008 pukul 6:54 am
Salam semuanya,
Mau OOT dikit nih….buat para penghuni atau calon penghuni Puri Bali & VIP yg gila bola terutama Liga Inggris….
Ikutan yuk buktikan diri sebagai GIBOL Sejati dengan menjadi Manajer Fantasy Liga Inggris, caranya gampang ko….tinggal registrasi dengan klik langsung ke :
http://fantasy. premierleague. com
Setelah terdaftar, langsung susun Team Anda untuk ditandingkan dengan Manajer Fantasy Lainnya.
Setelah TEAM RESMI Terbentuk, ayo gabung LIGA PURI BALI & VIP
terus Cari: Create or join a league with your friends klik: »here
Setelah Terbuka, Ketik kode: 110360-70522 di kotak kosong, setelah itu klik : Join League.
Cara mainnya gampang kok:
1. Budget 100 dipakai untuk memilih 15 Pemain.
11 Pemain inti dan 4 Cadangan.
2. Tiap Klub di Liga Inggris maksimum hanya bisa dipilih 3 Pemain.
Contoh : kalau kita sdh milih Rio Ferdinand, Ronaldo & Tevez (MU), kita tdk
diijinkan milih pemain MU lainnya.
3. Tiap “Gameweek” hanya boleh mengganti 1 Pemain, mengganti lebih
dari 1 Pemain angka dipotong 4 per pemain.
4. Tiap pilihan pemain yg tampil, jd man of the match, clean sheet, dapat kartu kuning/merah dll masing-masing memiliki point tersendiri (lebih jelasnya bisa lihat kolom Rules)
Ok Selamat Registrasi sambil nunggu kompetisi yang dimulai tgl. 16 Agustus 2008.
Salam damai, itung2 biar agak adem dikitlah ini thread…. 🙂
Juli 23, 2008 pukul 6:59 am
Mat klewer,
Sebelum masuk reg, mo nanya dikit:
itu nanti permainannya gimana? apa sama spt main bola di PS???
Juli 23, 2008 pukul 7:06 am
Tidak Pak Kentut Busuk…ini semacam game online yg mengutamakan kejelian kita sebagai manajer sebuah team sepakbola (dlm hal ini pemainnya dari team2 Liga Inggris) & point yg didapat tiap pemain tergantung hasil pertandingan di Liga Inggris sendiri…lebih tepatnya seperti game Fantasy Manager (FM)
Juli 23, 2008 pukul 8:05 am
Main bola online dipuri bali susah , soalnya belon ade akses internet. telpon aje masih bingung 021 atau 0251. pengurus dan telkomnya sama sama bingung
Gimana Ye?
Juli 23, 2008 pukul 8:22 am
Main bolanya gak di VIP atau di PB tapi di kantor, hehehehe gratis.
Sbg info di VIP dah ada jaringan broadband dari first media, promosinya 90rb/bulan unlimited akses, tapi gak minat langganan krn gak ada komputer di rumah……..
Juli 23, 2008 pukul 9:05 am
Yup….betul Mr. Kentut Busuk…..sy sendiri juga maennya di kantor ko, pake komputer & internet kantor (gratis) hehehe….
Juli 23, 2008 pukul 9:17 am
hal hal yg gratis jika tidak dinikmati sayang rasanya……..
Juli 24, 2008 pukul 2:17 am
wah dragon GAK PERNAH LIAT BILLBOARD PURI BALI YAH apa gak bisa baca! pengurus ma telkom dibilang bingung???.PADAHAL ANDA YANG BINGUNG, jelas-jelas perumahan puri bali kodenya 0251, jadi kemaren-kemaren pengurus coba mendapatkan kode 021 karena sebagian warga pb sering berkomunikasi di jakarta dan mau mencoba karena kalo kita liat kolam renang tirta marta itu pake 021, jangan sedikit2 nyalahin pengurus. anda siapa sih nanti kalo gitu anda saya pilih jadi pengurus. mau gak?? kalo emang mau komentar gak bermutu gak usah pake nama samaran…
Juli 24, 2008 pukul 2:34 am
@mas Didi, mau tanya ney,
di Puri Bali airnya pake air tanah atau PAM?
suwun
Juli 24, 2008 pukul 3:01 am
Buat Pak kerto wijoyo, pake air hujan pak ( lumayan hemat, evesien dan yg paling penting GRAAATIIIIISS ) he..he..he..(becanda Pak) PAM belum masuk jadi masih pake air tanah. gimana kalo pengurus paguyuban bikin usul ke developer supaya PAM bisa masuk.
Juli 24, 2008 pukul 4:07 am
betul Pak saya pake air tanah, tapi buat minum saya masih pake aqua… Alhamdulillah air di rumah saya bagus. yah kalo air sih kayaknya tergantung amal dan kelakuan deh Pak he..he… karena seluruh blok c1 Alhamdulillah airnya Bagus… karena memang kita terimo kata orang jawa mah apa yang sudah jadi keputusan bersama. semua di blok c1 gak pernah ada complen baik ke wika / pengurus.
gimana nih dari pihak vip ada klub bulu tangkis gak. biar kita ngadain pertandingan persahabatan/ atau futsal kali yah? biasa maen dimana yah
Pam yah nti coba saya tanya ma pengurus
Juli 24, 2008 pukul 4:11 am
@Pak Sugiyono, hehehe…bisa ajah pak
tapi ndak papa pake air hujan adal ndak ada efek negatifnya 😀
@Pak Didi, wah kalau air tanahnya udah bagus kenapa musti pake air PAM, ndak perlu lah pak, kecuali cuman untuk jaga2 jikalau musim kemarau air tanahnya berkurang
suwun
Juli 24, 2008 pukul 4:29 am
pak didi,
kapan kita nge-band lagi…
katanya di deket vip ada studio yang bagus ya?
buat warga vip, dimana ya?
atau kita jam session bareng yo!!
Juli 24, 2008 pukul 4:41 am
mas blok orang nih….. he…. kayak gak ada ym aja ajak disini. setahu saya dibelakang vip lewat jalan motor gitu keluar vip … latihan malam minggu ini kata pak widi
Juli 24, 2008 pukul 5:33 am
Buat mas didi, saya ada nih rumah di puri bali yg mau di take over di blok D, type 27 tanah 100, lebihan tanah ke belakang kurang lebih 7 M2, mintanya 60 jt masih nego bulanan 1,4 jt/bulan. di belakang rumah pas turap. Gimana berminat tidak. kalo ada yg berminat hub saya di no : 081-314638282 / 021-93685117. ( maaf numpang iklan sedikit, mudah2an tidak ada yang marah, soalnya saya lihat orang2 yg nimbrung di blok ini gualaak-gualaaak bangeet..he..he..he.. )
Juli 24, 2008 pukul 6:32 am
di pb usul dong diadain rt/rw net jadi bisa internetan dirumah, bisa lebh murah katanya loh
Juli 24, 2008 pukul 7:03 am
@p.didi dan warga vip lainnya
hehehe maksudnya mau nanya sama warga vip.. sapa tau ada yang tau lokasi studio yang dimaksud..
sekaligus menambah keakraban pb dan vip..
ayo..
@ pak ongky deh
beberapa rekan di pb sudah banyak menawarkan beberapa solusi internet.. biar warga sendiri yang menentukan:)
@pak irfan
yang disini galak2 karena ada yang nakal
kalo ga ada yang nakal, ya baik2 semua..:)
Juli 24, 2008 pukul 7:20 am
Kulonuwun, bapak2 Ibu2, nimbrung ah, sy baru calon warga PB blok D3/Tabanan, (krn rmh belum serah terima). saya baca dari atas scroll kebawah, kadang tertawa, gemes, penasaran baca konten blog ini, tapi sangat bermanfaat, yg gak tau spt sy ini jadi mulai ngerti deh warga PB dan VIP, kata mas Irfan …Gualak gualaak banget…..he he he tapi asik juga bacanya….apalagi mas Sena straight to the point (ojo nesu loh mas-jgn marah loh mas)…he he he wueleh…jd tambah greget bacanya..komentar mas Didi dan Kentut Busuk…..juga enak dibacanya…..yg laen?? justru itu bumbunya….enak banget….jadi mikir ini blog apa tempat ngelawak?? Klo dah masuk PB emang enak seh krasan jd males kluar lagi….(biasanya masuk Forbiden Citi….gak bisa kluar …… krn enak juga seh)……salam….
Juli 24, 2008 pukul 8:25 am
walau surat ini gak nyambung kemana-mana, mohon infonya untuk fly over ciputat . biasa jam segini (15.00)otak udah gak bisa mikir jadi sori kalo gak nyambung
Juli 24, 2008 pukul 8:43 am
Maaf Pak irfan bukanya saya gak berminat beli rumah anda. tapi saya mau banget beli rumahnya Pak krisna itu. kasian dia buat bayar iuran paguyuban Rp.10.000,- selama 20 tahun dan buat pasang pam tembus ke palmerah langsung karena airnya jelek… kasian dia … Pak.. hu..hu…hu….
untuk temen2 Vip dan Pb Yang ada di blog ini gimana kalo kita copy darat atau melakukan karnaval dari pb ke vip dalam rangka memperingati hut ri yang keberapa yah saya lupa.. maaf karena saya pernah tinggal di aussy jadi taunya hut australia…. wetau…
Juli 24, 2008 pukul 8:57 am
HUT RI thn ini yg ke 63 Pak Didi…..ingetloh kita dah merdeka (dari penjajah ya) itu thn 1945 ko…. 🙂
Juli 24, 2008 pukul 9:02 am
Btw di PB ada tim Futsal & Bulu Tangkis nya nih…wah asik juga nih kalo boleh gabung….tapi sayang sy msh calon warga (rmh kynya msh lama jd nya)….
Juli 24, 2008 pukul 9:41 am
Bagi yg cari info flyover Ciputat, berita di Kompas.com hari ini: Flyover Ciputat Beroperasi Penuh Agustus
http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/24/02211293/flyover.ciputat.beroperasi.penuh.agustus
Mari kita dukung polisi utk menertibkan angkot & bis yg ngetem di ujung flyover. Bentuk dukungannya apa? Mari kita obrolin ide-idenya.
Utk jalan tol Cinere-Serpong, di berita Kompas terakhir, proses sedang berlangsung terus. Terutama pembebasan lahan agak rumit, krn banyak spekulan yg pasang harga tinggi. Ada temen kantor juga yg begitu, minta ditambahin Rp 1 jt/m2 lebih tinggi dari harga pasaran…emang payah tuh
Juli 24, 2008 pukul 10:23 am
nah kan akirnya mas Ongky deh dapat pencerahan fly over, hati2 di depan ramayana itu krodit banget pas mau naik atawa turun dr flyover……kadang2 angkotnya maen ngetem dan sodok sekenannya aja tuh……
Juli 24, 2008 pukul 11:40 am
heheheh untung saya naik angkot jadi gak terasa krodit krn ikut di dalam angkot yg krodit….alias peserta krodit, kalo peserta kan gak terasa…yg terasa adalah diluar peserta…..
Juli 24, 2008 pukul 12:27 pm
Overall saya senang kok tinggal di Puri Bali. Tapi yg sangat disayangkan Marketting dari developer nya mengecewakan. Sebelum beli dulu rajiiin banget, eh giliran udah dibeli malah cueeek banget… sampai komplain rumah saya ditangani sangat lambaaaaaaaan sekali….
Kalo untuk RT,RW, paguyubannya segala macem.. Oke bangetz deh. Sy senang tinggal disana.
Cuma masukan aja buat marketingnya Wika, jangan cuma kejar setoran doang lah, tapi berikan juga nilai plus, yakni “customer satisfaction”.
Surat komplain sudah sering diberikan ke Pak Ade Hidayat (marketing sy)… tapi gak ngeuh juga. Masa ngasih surat komplain sampe 3 kali berturut2 dalam sebulan dengan isi komplain yg sama, tapi gak ada follow up juga… capek deeh.
Abis 2 minggu yg lalu ngasih komplain-an lagi (waktu itu gak ketemu Pak Ade di kantor pemasaran, ketemunya Pak Agung Pribadi)… sehabis itu masih jg gak ada follow up.
Nah minggu lalu, istri saya ngasih komplainan lagi (lagi2 dg isi komplain yg sama dg seblumnya), ngasihnya ke Ibu Dani.. nah besoknya langsung ada yg ke rmh memfollow-up. Mantabz jg Ibu Dani, lgsg cepet gitu.
Terima kasih Bu Dani. Masukan mohon dimonitor juga, kontraktornya kalo ngerjain komplainan suka nakal juga loh. Untung istri sy ada di rumah ngontrol dan ngawasi kerjaan yg memperbaiki komplainan.
Juli 24, 2008 pukul 12:32 pm
Ngomong2 soal flyover… flyovernya sih bagus.. tapi lepas dari flyovernya itu bro, angkot2nya seenaknya gak ketulungan… ngetem aja di tengah jalan, gak peduli ama orang lain 😦
Juli 25, 2008 pukul 1:21 am
makanya ikutan naik angkot jadi gak terganggu ama angkot…..
Juli 25, 2008 pukul 2:21 am
ok tengkyu atas pencerahan, mumpung saya masih nyambung (biasa masih pagi baru masuk kantor), mendingan kita jadi pengusaha angkot terus bikin asosiasi angkot sendiri, kita adalah kumpulan angkot yang patuh peraturan hehe..he
Juli 25, 2008 pukul 3:46 am
ide yg bagus tuh bikin asosiasi angkot PB ke Sudirman-Gatsu…..he he he spt nebeng dot com…..lumayan satu RT/RW rukun dr rumah ampe kantor….klo perlu balik dr kantor semobil lagi….pasti rame….
Ngomong2 soal komplain…he he he Mas Armi, rmh sy belum jd (dah 9bulan) nah saking jengkelnya komplain dan ceklist gak dikerjain ama wika…..ya udah deh cek list sendiri sambil bawa martil…..buat liat ubin yg kopong2….tadinya cuma pake surat komplain aja…trus lama2 pegel juga…dah deh apa perlu dibolongin aja ubin yg gak diganti2 krn kopong2 dalemnya….kasian juga sih liat tukangnya ngeberesin ubin…tp mo gmn lg….dah naek darah gitu loooooo…..
Juli 25, 2008 pukul 3:57 am
kalo mo complain langsung aja ke cluster banjar bedugul yang rumahnya di bulevard depan taman ayun, berdekatan dengan cluster tabanan yang kanopinya model minimalis, mobilnya hundai kalo gak salah. langsung ke tempat tkp deh selamat mencoba
Juli 25, 2008 pukul 4:19 am
wah setuju bos…
pake gaya kethok seperti itu aja biar keliatan..
**anda memberikan inspirasi untuk ku
Juli 25, 2008 pukul 4:20 am
untuk bapak armi, saya adalah alumnus marketing puri bali..Untuk masalah pengerjaan komplain yg sangat lamban itu bisa di sebabkan beberapa hal, kemungkinan jumlah komplain yg masuk ke manajemen puri bali cukup banyak jadi komplain bapak agak lama menunggu giliran perbaikan, atau kadang kala ada juga yg komplainnya tidak sampai ke bagian pembangunan di sebabkan hilang atau terselip. sebenarnya pak armi tdk perlu menulis form komplain berulang kali dg isi yg sama cukup bapak memberikan copyan komplain bapak yg pertama ( bapak wajib dapat salah satu dari form komplain yg berangkap 3 tsb ), atau bapak harus meminta ke marketing bapak agar lebih proaktif dalam menindak lanjuti komplain bapak tersebut, karena marketing adalah perwakilan dari pihak pembeli. tp terlepas dari itu semua saya yakin komplain bapak pasti akan di kerjakan meskipun terkesan sangat lamban, karena setahu saya moto dari wika sendiri adalah ingin tampil selalu yg terdepan di bidangnya dan kepuasan konsumen adalah di atas segala2nya.
Juli 25, 2008 pukul 7:24 am
Wah Moto WIKA bagus juga tuh, semoga WIKA Realty bisa mengaplikasikan moto itu dengan sebaik2nya. Terutama yg mengenai KEPUASAN KONSUMEN, mesti di jaga tuh.
Secara kebanyakan para penghuni PURI BALi, sudah banyak juga yg mengalami kelambanan dalam masalah komplainan, tmsk saya dulu, dari marketingnya, mandornya, kontraktornya hingga QC-nya Puri Bali saya tau tuh orangnya & saya pegang Contac Person-nya. Karena memang hirarki kompalinan dari kita sbg pembeli ternyata cukup ngalor -ngidul juga. Maklum WIKA BUMN siih, jd ya birokrasinya panjang.
Sekedar tip aja bagi yang seneng komplain (kayak saya dulu)……
Pertama emang kita isi form komplainan yg di kasih mkt PB, nah waktu isi itu tanyain sekaligus siapa Kontraktor yg dulu bangun rumah kita, karena yg saya tau beda2 tiap blok, tmsk juga Mandornya.
Catet no. HP dari pihak mkt, mandor & jg Kontraktornya.
Jgn lupa pula tny ke Mkt PB nama & telp QC-nya (klo gak salah Pak Fakhrudin) jd org ini tmsk kunci, karena dia yg pegang duit.
Jadi klo kontraktor kerjanya gak sesuai keinginan WIKA, maka kontraktor tidak akan di bayar, krn emang sistemnya termin. Makanya klo kita amati dulu waktu rumah msh belum serah terima kadang ada coretan/ list ttg mana2 pekerjaan kontraktor yg gak bener. (lgsg di tulis di tembok).
Begitu juga dgn komplainan sistemnya begitu.
Pengalaman saya dulu, komplain ke mkt lama gak ditanggapi , saya lgsg kontak & cari mandor yg ngerjain. klo gak mempan jg laporin/ telp ke Kontraktornya, klo msh bawel jg baru kita ke QCnya (org WIKA) dateng aja ke Ktrnya. Sambil Marah2 & Bawel2 gak masalah, yg penting komplainan kita di kerjain.
Selesai deh tuh komplainan…..
Sampai kdang klo ketemu sm mandornya dia suka sebel juga sama aku, krn dulunya lumayan bawel ttg komplainan.
Malah skrg ini srg ketemu, krn emang dia (kontraktor) tsb skrg ini diserahi sm WIKA utk bangun rmh cth Nirwana yg harganya 1 M itu loooh….
Yap gituuu aja sekelumit pengalaman mendapatkan
“MY DREAM HOME” di PURI BALI…..
Tapi secara keseluruhan saya sangat senang & bangga tinggal di PURI BALI.
Hidup Puri Bali……
Kita kampanye Puri Bali aja yuuukk…
drpd susah milih partai banyak bgt bingung…..
THX
Selamat mencoba tips komplainan…..
Klo pgn share lebih banyak boleh silaturahmi ke rmh saya Monggo di C9/5
Sarief
Juli 25, 2008 pukul 8:47 am
Tanggapan dan action yg cepat adalah salah satu kepuasan pelanggan.
Jika lama kompennya ya dikerjakan sendiri…spt pengalaman saya di VIP, capek komplen …. terima nasib aja dan perbaiki sendiri.
Sekdar share…jaman saya beli rumah di vip yg ngebangun kontraktor A,,,,,gak bagus dan bukan cuma saya yg komplen…banyak dech, akhirnya kontraktor A dipecat dan diganti kontraktor B. Kontraktor B gak tahu menahu asal usulnya pokonya mengerjakan yg kurang kurang aja/finishing. Alhasil komplenan saya kerjakan sendiri…..hihihihhi
Rumah di VIP pada tahun 2004 ketika saya beli emang bukan rumah siap huni tapi siap renovasi……….mudah mudahan sekarang di VIP dah ganti menjadi rumah siap huni spt di PB.
Untuk para punggawa VIP, kasih info donk kapan jalanan di aspal ulang pakai hotmix biar gak berdebu dan tidak gronjal gronjal……………krn untuk nanya ke pemasaran susah ngatur waktunya, saya berangkat pemasaran masih tutup dan ketika saya pulang kerja pemasaran dah tutup
Juli 25, 2008 pukul 9:20 am
saya lebih se7 dengan pak kentut busuk, saya orang yang paling males dengan complain, karena waktu saya terbuang percuma dan cuma buat sakit hati alhasil yah harus mengerjakan sendiri…. sebagai share aja untuk warga c1 komplain selalu ke pimpronya wika langsung di puri bali itu juga berdasarkan pengalaman temen2 paguyuban dijamin tuntas…tas….tas….
hayo dong kita karnaval vip dan puiri bali atau touring motor
Juli 25, 2008 pukul 9:35 am
kmrn saya coba liat2 ke vip en maklum en wajar saja jalan2 blon diaspal karena keliatannya Vip mase dalam tahap pembangunan en kalo diaspal pun akan rusak lagi itu menurut pndpt saya
Juli 25, 2008 pukul 9:56 am
tuk mas mardi:
mudah mudahan begitu…jangan sampai pembangunan selesai tapi gak diaspal juga………………..hiksss
Juli 26, 2008 pukul 6:12 am
….ikutan nimbrung, akan kutipan dari Mas Irfan tentang moto Wika “ingin tampil selalu yg terdepan di bidangnya dan kepuasan konsumen adalah di atas segala2nya”. Sepertinya, pada prakteknya memang itu yang sedang dilakukan Wika dgn manajemen barunya. Saya pernah ngobrol dengan salah seorang di Wika induk (Wijaya Karya), yang kebetulan klien kerjaan. Kurang lebih ibaratnya seperti ini. Dulu laporan yang diharapkan dari seorang pimpro: “Pak, di proyek ini kami untuk sekian…(banyak!)”, tapi pada kenyataannya banyak kompain menyusul di proyek. Di manajemen sekarang, mereka lebih senang jika hasil dari suatu proyek adalah tanpa (sedikit) komplainan, tapi tentu saja tetap dengan orientasi adanya keuntungan (namanya juga proyek hehe…). Didepan saya, beliau (klien saya itu), membuka dan melihatkan websitenya Wika. Beliau melihatkan beberapa sertifikat penghargaan yang telah diraih dalam hal kepuasan pelanggan.
Nah, tentu saja spirit & visi dari Wika induk (Wijaya Karya) ini juga ditularkan juga ke Wika Realty. Ini saja sedikit sharing dari saya..
Oh ya, mengenai pendapat dari saya sendiri sebagai salah seorang warga PB, tanpa maksud mempromosikan (karena memang tidak ada untung buat saya), bahwa nuansa lingkungan, landscape PB inilah yang merupakan nilai jual++ dari PB, membuat betah kami yang telah tinggal disini dengan suasananya yang terkesan alami. Konstruksi/ finishing bangunan secara umum cukup baik dibandingkan dengan perumahan yang lain. Benar tidak dapat dipungkiri, bahwa ada beberapa rumah yang bermasalah dengan rayap, dan finishing bangunan yang kurang rapi. Disinilah mungkin kelemahan WikaRealty dalam MENYELEKSI dan MENGAWASI beberapa kontraktor yang dilibatkan. Tapi secara overall, mostly: GOOD! Oh iya, credit buat Pengurus Paguyuban yang telah mengorbankan waktu, pikiran dan tenaganya buat PB ke masa depannya….
Juli 28, 2008 pukul 5:07 am
Tanggapan : Saya maklum akan ketidak puasan para nasabah yg telah membeli di PB karena pengerjaan komplain yang di rasa kurang cepat pengerjaannya. Tp mudah-mudahan dengan seiringnya waktu dan makin banyaknya masukan dari warga dan pengurus paguyuban pihak manajemen PB akan lebih meningkatkan kwalitas pelayanan kepada semua warga atau calon pembeli PB. Pengalaman saya waktu dulu masih aktif sebagai marketing PB, setiap hari senin & kamis semua pegawai di PB dari tingkat Manajer s/d karyawan kontrak berkumpul untuk membahas semua permasalahan yg sedang terjadi di PB dan cara penanggulangannya termasuk menuntut pihak pembangunan agar lebih cepat merespon komplain nasabah. Memang jika nasabah komplain langsung ke pimpro puri bali komplain akan segera di kerjakan, tp bagaimana dengan nasibnya nasabah yg lain yg sudah lebih dulu memasukan komplain ke pihak PB mereka kan juga ingin rumahnya cepat diselesaikan komplainnya. Sy setuju dg pak syarif lebih baik meminta no HP marketing,kontraktor dan QC bagian komplain supaya lebih jelas kapan tepatnya komplain tsb bisa di kerjakan dan tidak molor waktunya. ( maaf ini hanya sekedar tanggapan/pendapat dari saya tanpa ada maksud memojokan pihak2 tertentu )
Juli 28, 2008 pukul 3:12 pm
halo saya salah satu calon penghuni di blok D..yang pengerjaannya sangat lambat..
tp ga apa2 ko…selama WIKA komit its ok..
dan satu lagi salah satu alasan memilih perumahan ini adalah iklim kondusif di milis hahaha berimbang baik dan buruknya……
soal iuran …hmmm..50 ribu..ah fair enough dong..kan perumahan jg harus ada yg merawat
berhubung saya single ..ada yg punya info soal jasa cucian…di puri bali ?
Juli 29, 2008 pukul 1:37 am
Si Ganteng numpang nimbrung ah….
utk masalah komplain bagi warga yg sudah menghuni di PB coba ke http://www.wikarealty.com/index.php?option=com_request&task=cs mudah 2an bisa langsung terlaksana…
saya sendiri sering komplain, tapi respon & action dari Dev. WIKA sendiri cepat sekali, pagi2 saya komplain siangnya sudah langsung dikerjain dan Alhamdulliah sampai sekarang betah euy…adem ayem ja tuh….
salam damai ah….
Juli 29, 2008 pukul 3:35 am
masa sih dengan masuk ke web wika complain bakalan berlangsung cepat…..???? saya aja ada masalah dengan uang discont baru terealisasikan sekitar 7-8 bulan kedepan. dengan bantuan rekan 2 paguyuban nah ini gunanya ada paguyuban, makanya jangan 2 sungkan 2 untuk bersilaturahmi ma para pengurus.
kabar gembira…. fly over ciputat dah dibuka kembali setelah kemaren macet luar biasa di jalan raya cirendeu….. hayo lewat ciputat………………. tancap gas
Juli 29, 2008 pukul 4:18 am
makasih atas infonya bos….
tapi pagi tadi juga masih macet di pondok cabe?
Juli 29, 2008 pukul 4:27 am
pak/bu, salam kenal, saya penghuni pb, sudah coba subscribe milis nya tapi di denied. apa bisa di invite langsung? karena sudah email ke aryadi17@yahoo.com juga tidak ada tanggapan. tks.
Juli 29, 2008 pukul 5:46 am
(Utk Pak Didi), betul Pak saya sendiri kaget waktu itu, saya komplainnya pagi dan siangnya lansung dikerjain. utk uang diskon kebetulan saya juga dapet dan terlealisasi juga cepet hanya sekitar 1 bulan dari akad kredit. kenapa ada pembedaan begini ya…?
Juli 29, 2008 pukul 7:15 am
mas ganteng di blok mana yah. kalo saya liat di list gak ada tuh yang namanya ganteng, kebetulan saya pnya list warga pb
Juli 30, 2008 pukul 7:36 am
to mas kentut busuk, kayaknya develeper males juga tuh benerin jalan… soale jalan komplek terlalu banyak dilewati motor dari kampung belakang & Pamulang Estate, jadinya ya cepet rusak juga meski baru dibenerin. Udah make jalan orang, pada ngebut dan suaranya dikencengin lagi… gimana yak solusinya
Juli 30, 2008 pukul 2:40 pm
…..yah, paling tidak kita di PB ini sedikit beruntung karena developernya sudah cukup besar dan punya nama. Sehingga mau gak mau tentu mereka akan menjaga reputasi/nama baik mereka.. Menurut saya secepat apa komplainan kita diberesin tentu tergantung sejauh apa juga usaha (dan keberuntungan) kita! Pengalaman saya dulu, dalam pengurusan pinalti keterlambatan serah terima cukup cepat kok, sesuai ekspetasi.. Menurut saya hal yang penting dalam penyelesaian suatu komplain adalah tertulis, follow-up dan pendekatan ke orang/ bagian yang tepat…..
Juli 31, 2008 pukul 1:52 am
cakep pak udabayu, sebaiknyanya pendekatan ke orang/bagian yang tepat, juga tertulis dan follow up terus dan terus he he he
Agustus 1, 2008 pukul 2:26 am
Tuk Mas Roel & Kentuk yang busuk, klo emang pada kebut2an dan motor suara gede, mendingan pasangin balok deh depan rumah biar tuh motor kagak ngebut, klo perlu baloknya yg gede sekalian biar motor mau lewat kudu di bopong (hua ha ha ha) …jaman sekarang tua muda anak kecil naik motor gak ada sopan2nya…solusinya ya udah tanem balok deh…(klo polisi tidur keenakan) jadi kasi aja yg gak enak, lah wong akibat dari debu dan kerikil yg loncat kita2 juga yg ngerasain….juga bisingnya…kita jg yang sakit telinga…waduh…cuapeeekk deh…..
Agustus 1, 2008 pukul 3:25 am
tuk mas sanis……(panjang amat namanya),
ide itu repot untuk dilaksanakan…..berat juga memasang balok yg besar…apalagi panjang.
Kalo aku berangan angan, sepeda motor dilarang aja…diganti ama sepeda ontel atau jalan kaki…kan olahraga biar pada sehat….
Atau pasang polisi tidur tapi polisi beneran….dijamin kalo polisi tidur-nya dilindes sepeda motor…dijamin akan marah marah…..
Agustus 1, 2008 pukul 4:29 am
@pak agus: ssssttt….jangan bilang saya “cakep” duong, ntar pak didi kiraian saya lagi yang dicari…
pak didi khan lagi nanyain/nyari, mas “ganteng” di PB itu yang mana ya? hehehe… (lagi)…
Agustus 1, 2008 pukul 8:24 am
Kira2 siapa ya Pak? pokoknya liat2 aja warga ygganteng di PB pak…he6……
Agustus 1, 2008 pukul 3:14 pm
jangan2… pak Mansur yah! security PB kita?!
kan cuma dia yang paling ngganteng di PB
hehe..
Agustus 4, 2008 pukul 5:00 am
mas didi ini, yg suka maen skateboard yah……
underground yah……
bpk abiyan yah……..
penjaga ayam yah………
yg punya show room motor yah………
jgn marah yah…………..
Agustus 4, 2008 pukul 9:08 am
he… sapa lagi nih buka rahasia gue… gue bilangin Pakde loh biar nti ayamnya suruh pindah ke rumah situ….huahahhhahhahhhhhhh pak toto mana nih
jangan2 pake samaran nih
gak gentle ahh kalo pake samaran
Agustus 4, 2008 pukul 3:14 pm
boleh nanya nggak?????blok E banjar amlapura kok di site plan nggak terlihat ya????apa pengembangan baru????
sukses buat wadyabala puri bali
Agustus 4, 2008 pukul 4:14 pm
Weleh.. banyak juga tetangga dari VIP nich..
Info terbaru di VIP, VIP sekarang punya 2 Mesjid dan 1 Musolah bagaimana kalo kita ramein (khusus yang muslim, yang non muslim juga boleh).. atau kita kongkow2 sambil ngomongin apa yang bisa kita lakukan untuk lingkungan kita di VIP jangan nongkrong dirumah aja sambil ngedumel,
Daripada nungguin developer yang kayaknya udah pasrah, mending kita aja yang swadaya memperbaiki.. gimana?
Klo oke bisa gabung di acara 17an nanti, klo diundang datang donk.
Agustus 5, 2008 pukul 12:42 am
aku adalah band toto he he he heik
pak didi orang yg pertama kali tinggal di PB katanya……..
pak didi jagonya IT katanya………….
pak didi sekretaris RW katanya……………
pak didi pemain band katanya…………………
pak didi ganteng katanya…………………………….
pak didi he he he heik…………………………………….
Agustus 5, 2008 pukul 2:25 am
Pak toto awas loe yah ketauan gue suruh nyapu dari pintu masuk utama sampe banjar bedugul atau gue suruh pasang rumput gajah mini di taman c1…..
awas loe yah…… ini kalo saya liat kalo gak Mr. sena yang rumahnya sebelah Pak toto nih.. karena pak toto lagi berlayar gak mungkin p[ake internet dilaut susah jaringan…
awas loe yah……. hik…hik…..hik….
Agustus 5, 2008 pukul 3:17 am
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan
Sabar ahhhh
Mas Didi bener koq yg dikatakan P Toto
Ntar malam pada mau main band ?
Smoga sukses
Agustus 5, 2008 pukul 5:55 am
Ok…Pak Gun,,,InsyaAllah ikut konkow
Agustus 5, 2008 pukul 9:11 am
wah mas Didi, punya show motor yach? bole dong nyicil motor…he he he…biar hemat ampe kantor kan jauh juga nih PB Sudirman 60km PP………serius loh ini….
Buat mas Kentut busuk,,,emang sih repot juga masang balok…maksud saya jgn yg segede “glugu” yg kecil aja 10cm gitu he he he…….maksa amat ya……salam sejahtera buat rekan2 VIP dan PB…..semoga tetep aman dan rukun…..
Agustus 6, 2008 pukul 1:20 am
Pak Gun,…..VIP-nya di RT 01 ya?????
Agustus 6, 2008 pukul 10:17 am
Salam kenal,
Ada yg lagi butuh pompa sanyo?
Dijual Pompa murah belum pernah dipake, masih didalam dus
Agustus 7, 2008 pukul 2:46 am
pb kok belum ada umbul-umbul bendera ya. kan udah deket 17-an, smoga entar sore udah ada ya…MERDEKAA. tanya lokasi bazar nanti ada dimana ya? kalo malem sekitar jam 9 an ada bau asap dari mana asalnya? Terimakasih loh untuk jawabannya
Agustus 11, 2008 pukul 10:39 am
Umbul2 Bendera di Puri Bali sudah ada…, semalem bbrpa pengurus lgsg terjun pasang umbul2 bendera.
Bagi warga yg ingin partisipasi 17-san dipersilahkan menghubungi lgsg PIC/panitia 17-san sesuai edaran yg telah disebar ke semua warga PB, klo tdk slah kmrn dibagikan ke semua warga PB.
Ada banyak lomba tmsk bazar & lomba masak nasi Goreng utk 50 porsi jatah per RT, nantinya per RT dpt subsidi dr panitia 17-san sebesar 150 rb utk beli bahan nasi goreng, selebihnya warga bisa swadaya utk hasil lebih maknyuuuus…
Monggo diramein 17-san di Puri Bali…..
Terima kasih
Agustus 12, 2008 pukul 2:45 am
ok deh salut buat para pengurus PB, tanya nasi gorengnya nasi goreng gila atawa nasi goreng dokdok…., gimana kalo lomba untuk anak-anak, saya daftar untuk anak saya pas acara lomba boleh gak ya ? tengkyu
Agustus 14, 2008 pukul 11:01 am
oeeeeeeey
Agustus 15, 2008 pukul 4:07 am
Bapak- bapak jangan mau tertipu tuh … kayaknya si GANTENG orang intern alias orang developer puri bali, makanya dia ngomongnya yg bagus2. yang jelek di umpetin
Agustus 15, 2008 pukul 8:25 am
Untuk warga Regent VIp Mana kok belum muncul?
Agustus 19, 2008 pukul 2:44 am
wah gokil tuh 17an di PB…….. ada band rocknya yang membuat anak2 ikut berjoget ria, ada dangdutnya dan beberapa lomba yang diliput oleh jak tv dan di sponsori oleh wika & xl
Agustus 19, 2008 pukul 4:38 am
mohon info, temenku mau klaim yg 3% karena wika telat 3 bulan serah terima (telat selesaikan rmh pd waktunya) …apa bs ya?…apa mungkin kluar tuh duit?….mohon pencerahannya….thanks
Agustus 19, 2008 pukul 9:38 am
kalo gk salah berkisar antara 1-3% deh, mungkin tergantung besar kecilnya harga rumah juga
Agustus 19, 2008 pukul 10:37 am
kalo saya liat di surat pesanan klaim ganti rugi sebesar 3%. lumayan juga sih kalo di hitungnya dari harga jual. kalo duitnya tidak keluar, langsung aja dateng ketempat pimpronya, kata mas didi sih di blok C9 no 7. kalo ga salah sih nama pimpro puri bali itu pak ugik sugiyono
Agustus 19, 2008 pukul 10:46 am
buat pak aziz syamsul anam gimana kabarnya… enak ga di sudirman? enak mana sudirman sama puri bali.. ko ga ada kabarnya sih… minta alamat emailnya dong..
Agustus 19, 2008 pukul 7:22 pm
baik pak wiwit kabarnya, puyeng pak wiwit disini, hado strees terus nih,pak wiwit gimana kabrnya,skarng dimana ni,kepuncak gak
Agustus 19, 2008 pukul 10:25 pm
Dear All,
Setelah survei selama 6 bulan, akhirnya saya memutuskan membeli rumah di Telaga Golf Sawangan di Cluster France karena memenuhi 3 kriteria : (1) lingkungan bagus, (2) security bagus (3) privacy bagus.
Untuk lingkungan tak perlu banyak cakap mengulasnya. Saya butuh lingkungan yang tenang, bersih dan sejuk sehingga bisa jalan2 bersama anak saya dengan nyaman. Security cukup oke. Ada anggota Brimob bersenjata yang diperbantukan untuk menjaga keamanan dan setahu saya hanya di TG saja yang keamanannya dibantu langsung oleh Brimob. Hal ini membuat saya merasa tenang meninggalkan isteri dan anak ke luar kota dalam waktu lama.
Provacy juga cukup oke. Tembok pembatas antar rumah dua lapis, penghuninya rata2 well educated sehingga tidak reseh/mau tahu urusan orang lain, tanpa harus kehilangan kehangatan bertetangga. Saya pribadi merekomendasikan Telaga Golf sebagai pilihan bagi Anda.
Salam hangat,
Haryoko
PS.Saya bukan karyawan pengembang Telaga Golf atau agen real estate, hehehe.
http://www.riconindo.com
http://www.bellashanika.wordpress.com
Agustus 19, 2008 pukul 11:26 pm
telaga golf sawangan = jauh dari margonda, tol apalagi, hehehhehe, tapi menang di prestis aja, sama kayak kota wisata
Agustus 20, 2008 pukul 3:43 am
Hallo mas Ryan, saya pilih Telaga Golf bukan karena prestise, namun karena fasilitas dan kenyamanannya terbaik di kawasan sawangan. Jauh dari Margonda ya?. Juga Tol?. Hehehe, saya sudah punya rumah yang dekat dimana-mana di Jakarta, di kawasan Cilandak. Tapi saya tidak kuat dengan kebisingannya, meskipun tanah luas (1.100 m) dan di sepanjang pagar ditanami bambu, tidak bisa meredam kebisingan (maklum, tepi jalan besar). Ternyata enak juga hidup di kawasan sub urban, dengan catatan Anda tidak berkantor di Jakarta sehingga tidak tua di jalan.
Agustus 20, 2008 pukul 8:49 am
Halo para Penghuni PB & VIP
Saya calon penghuni PB, yang mungkin rumahnya baru akan saya & suami tempati 1 tahun lagi, karena keterbatasan biaya untuk merenovasi/merapikan rumahnya ;p
Tapi saya senang sekali membaca tulisan-tulisan para penghuni PB disini, soalnya sepertinya semua sangat peduli dengan lingkungannya. Karena alasan utama suami & saya membeli rumah ini karena lingkungannya. Sedangkan mengenai bahan bangunan yang berkualitas “apa adanya” (khususnya untuk rumah tipe 27 & 38) adalah hal yang lumrah untuk konsep pembangunan real estate jaman sekarang. Makanya kami mempertimbangkan untuk merapikan dulu rumahnya baru kemudian akan menempatinya.
Sedangkan informasi tentang kelebihan dan kekurangan PB juga sangat membantu kami dalam mengatasi berbagai problem yang mungkin akan kami hadapi nanti ketika mulai tinggal di PB. Lalu mengenai iuran yang rangenya sekitar Rp.50.000 – Rp.100.000 (asal jangan ngutang sampe lebih dari 3 bulan :p) saya pikir masih sangat wajar untuk lingkungan komplek seperti PB. Karena sekarang saja saya tinggal di komplek kawasan pinggiran Jakarta, yang mana kompleknya kurang berkonsep & kurang rapi iurannya juga sudah mencapai Rp.75.000/bulan.
Mudah-mudahan tetap konsisten dengan peduli lingkungannya ya!
Agustus 21, 2008 pukul 7:40 am
Peduli lingkungan selain dari pengembang tentu dari warganya, pengembang semangat tapi warga males malesan yaaa repot, juga sebaliknya.
Keluar dari masalah lingkungan:
kenapa fly over ciputat dibuatnya tanggung ya…….????
“tanggung” disini adalah dimulai dari depan ramayana, kan harusnya dipikirkan bahwa ramayana itu tempat belanja yg dengan sendirinya banyak orang lalu lalang sehingga membuat angkot senang ngetem di depannya.
Menurut gw: Fly over harusnya dimulai dari pom bensin…dan berujung di pom bensin juga…………sehingga akan sangat membantu warga VIP / PB yg suka lewat ciputat (pakai mobil pribadi)
Agustus 21, 2008 pukul 11:18 pm
numpang nanya, apakah ada tipe rumah besar (diatas 200m2) di puri bali ??? soalnya yg sy dengar disini kok smuanya mbahas tipe kecil yah? thx buat yg mau menjawab
Agustus 22, 2008 pukul 2:30 am
Wah pak aziz puyeng kenapa nih…? makanya kalo kerja jangan terlalu serius pak aziz, santai dikit dong. kapan kita ke puncak lagi nih ( atur waktunya aja ). mana alamat email nya…? ngomong2 bu renggo gimana makin stress ga dia, apa makin judes aja…
Agustus 25, 2008 pukul 3:11 am
kemarin saya sudah posting kok hilang ya padahal ulasannya lumayan panjang??? kali rada2 ngejelekin PB ya?? hehehe
yang jelas terbaik & termurah disawangan adalah telaga golf… kalau terbaik silahkan lihat sendiri…
kalau termurah silahkan pada dihitung ulang …. telaga golf paling jarak antara harga rumah dengan replacement cost paling kecil sementara fasilitas yang didapat paling okey…
yang jadi soal sih kita punya duit ngak buat tipe rumah segitu…
kalau mau rumah yang besar jangan di PB lagi dah langsung saja ke TG… lebih pantes antara uang yang kita keluarkan dengan barang yang didapat… tipe 63 keatas pingin disawangan? langsung pilih TG… (buat perumahan simpang tiga sawangan sampai simpang tiga parung bingung/ CMIIW) saya sampai 5 kali survey lho…
Untuk calon TG tolong dan ingin ke cluster britain tolong ditanyain itu kampung yang ditengah kompleks sudah dibebasin apa belom? ntar kayak kota berlin jaman dulu donk…
Agustus 25, 2008 pukul 4:19 am
bukan ilang kali yos, tapi postingnya bukan di thread yang ini (masa lupa sih).
Keputusan apapun yang diambil untuk membeli rumah, pasti sudah mempertimbangkan baik buruk dan untung ruginya dan siap untuk menanggung konsekuensi tersebut. Setiap orang memiliki sudut pandang dan preferensi yang berbeda-beda dalam memilih rumah, tidak ada ukuran yang mutlak. Klo anda lebih memilih Telaga Golf, klo saya lebih memilih Puri Bali. Berbeda itu biasa, yang penting saling menghargai, Peace!!!
Agustus 25, 2008 pukul 5:45 am
Setuju ama Galaxy…
Btw Yos gimana sih loe…masa ama postingan sendiri lupa…lagian gak usahlah jelek2in perumahan laen, kan tiap orang punya hak buat beli/milih rumah di lokasi yg dianggapnya paling baik & sesuai…trus satu lagi kalo mau cerita keunggulan Telaga Golf kayaknya loe salah posting….loe seharusnya posting di thread Perumahan Terbaik di Sawangan Depok ya..ya..ya… 🙂 Peace juga ah….
Agustus 25, 2008 pukul 5:49 am
iya kali yah… soalnya thread tentang sawangan sudah campur aduk gini…
peace mas… maksud saya ya itu saja.. agar kita yang sudah memilih tempat ini & itu tetap memberikan informasi ke calon penghuni berikutnya secara terbuka… dengan data2 yang valid.
kalau soal selera ya memang terserah masing2 orang…
Agustus 26, 2008 pukul 2:58 am
Pak Yos emang warga TG, tapi mungkin pengin tahu info di PB atau VIP jadi postingnya kesini…….ya gak papa, krn menerima tamu bisa mendatangkan berkah…….
Agustus 29, 2008 pukul 6:03 am
Do’a malaikat Jibril menjelang Ramadhan ” “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: * Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); * Tidak berma’afan terlebih dahulu antara suami isteri; * Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya. Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. Dapatkah kita bayangkan, yang berdo’a adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat , dan dilakukan pada hari Jumat.
Oleh itu SAYA TERLEBIH DAHULU MEMOHON MAAF jika saya ada berbuat kesalahan, baik yang tidak di sengaja mahupun yang di sengaja , semoga kita dapat menjalani ibadah puasa dengan Ridho Allah SWT. Amien
Selamat menjalankan ibadah Puasa bagi yang menjalankan…..
Sarief_beserta keluarga
PB_C9/5
Agustus 29, 2008 pukul 7:24 am
Marhaban Ya Ramadhan.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Mohon maaf atas semua kesalahan lahir dan batin.
Semoga ibadah kita diterima Allah SWT. Amien
Agustus 29, 2008 pukul 8:09 am
pesan puasa / lebaran dari selebritis kita yang satu ini
Agustus 30, 2008 pukul 2:58 am
prenz….
VIP masih ada yang dipasarkan nggak??????
mohon konfirmnya prenz….semua prenz….
met puasa ya
tengkyu
Agustus 30, 2008 pukul 8:58 am
ada pameran rumah tuh di jhcc mulai tgl 30 agustus s/d 7 september
Agustus 30, 2008 pukul 12:20 pm
waduh pak yusuf …saya lagi di luar kota nih sampai lebaran…waduh cuma sampai 7 sep??????
Agustus 30, 2008 pukul 9:54 pm
pameran nya gede loh, REI EXPO, ada 84 pengembang yg ikut show disitu, discount gede2xan (menurut spanduk nya loh)
September 1, 2008 pukul 1:30 am
VIP masih ada yg dipasarkan, spanduknya ada sejak di cirendeu (kalau jalan lewat cirendeu ke arah sawangan)
September 1, 2008 pukul 2:14 am
prenz….ada yang tahu no. telp marketing VIP?????
help me dong..
tengkyu
September 7, 2008 pukul 8:42 am
Di butuhkan marketing in office buat puri bali.
salary 2 s/d 3,5 jt. laki-laki atau wanita max 35 th, pendidikan minimal SMA. pengalaman/non pengalaman. bagi yang memenuhi kriteria silahkan kirimkan CV ke Tamansari Puri Bali. Jl. raya sawangan KM 1, Depok. UP: Bp. Iyan / Bp. Malik. Atau kami juga menawarkan silent partner dengan komisi 1 s/d 1,5 % dari nilai jual rumah. untuk informasi lebih lanjut bisa hubungu di nomer : 02518600444/02518600555. Lowongan ini berlaku sampai dengan 1 oktober 2008.
September 11, 2008 pukul 3:37 am
Friends… saya mau sharing cara penilaian rumah…
selama ini khan kita selalu adu argumentasi rumah mana yang baik & murah…
karena tidak ada standar yang baku maka malah jadi kacau.
Maka iseng2 saya buat perhitungan penilaian rumah dengan metode gabungan metode kualitatif,kuantitatif & financial power..
sudah dalam bentuk excel. Maksud2 dan tujuan untuk menyempurnakan kalkulasi disitu…
Silahkan diunduh dari file hosting berikut:
http://www.filefactory.com/file/f28642/n/PenilaianRumah_zip
kalau sudah menggunakan please beri feedbacknya ya agar saya dapat menyempurnakan kalkulasi.
Regards
September 14, 2008 pukul 7:26 am
didi kemana aja nih ko udah lama ga nimbrung lagi…biasanya paling getol
apa udah ada yang lain…??? ayo di nimbrung lagi, ga enak kan kalo sesepuh puri bali ga ikutan lagi..
September 15, 2008 pukul 8:32 am
emang gue pikirin………….
sekarang gue dah pindah ke pondok indah
wkakakakakkakakka rese loe gatot kaca gue jitak loe yah
makanya maen dong ke milis puri bali
hehehheheh
September 25, 2008 pukul 12:23 am
tambah sepiiii, apa gak ada berita baru yg perlu di bagi bagi???
September 25, 2008 pukul 5:01 am
daftar…b7 no.8 …tabik
Oktober 4, 2008 pukul 11:33 am
prenz..mo nanyaa yang pernah kpr di VIP..
mudah nggak ya….barusan saya udah kasih dp nih
Oktober 6, 2008 pukul 4:31 am
lek sur,
mudah koq,,,,,,soalnya saya langsung disetujui (klarifikasi cuma lewat telpun dan gak pakai inerview atau survey)
Oktober 7, 2008 pukul 1:24 am
>>>semua enak…
prenz pakai KPR bank mana? saya disarankan ke BTN …
mudah nggak ya
Oktober 7, 2008 pukul 1:30 am
lek sur,
saya dulu kpr niaga 15 tahun (thn 2004), itupun juga saran dari marketingnya (yg gendut – mba vita)
waktu itu saya lihat lihat tabel simulasi dari kpr niaga, btn, bni, setelah saya asumsikan pinjam 50 jt selama 15thn, maka disarankan ke niaga.
kalau ngikutin saran dari org marketing tandanya dia akan bertanggungjawab penuh untuk membantu sampai akad kredit.
Sbg info waktu itu saya akad kredit di kantor pemasaran VIP sekitar sebulan setelah DP disetor, kolektif sekitar 5 orang.
Oktober 8, 2008 pukul 6:37 am
mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1429 H…Mohon maaf lahir & Bathin…(maaf telat, baru buka site..)
Astri & Wisnu
Bl. B7 No.8
Oktober 9, 2008 pukul 2:07 pm
wah udah rame neh vip…
salam dr cluster regent b6/22
*ygpaketigermerahdgnboxbelakangdankirikanansegedegaban
Oktober 9, 2008 pukul 2:10 pm
mas didi dan warga pb salam kenal yeee…
moga2 hubungan baik warga pb dan vip bisa terjalin baik
*tertarikjugadgnajakanturingmotordrmasdidi-sapatakut!
Oktober 10, 2008 pukul 7:08 am
salam kenal juga buat Pak Edison….
iya nih dari dulu saya ajak touring pada gak ada yang mau akhirnya saya bosan sendiri motornya dah saya jual he…..
he…. he….
palingan touring pake bus hiba atau bus yang lewat parung tuh namanya apa yah saya lupa hehheheh
aja deh kemana gitu
hehehheheh bukan touring motor lagi……..
Taqobballahu minna waminkum
selamat hari raya idul fitri
Oktober 10, 2008 pukul 8:31 am
paling enak touring pakai mobil warna biru yg ada tulisan D106 ……..bisa ngantuk
Oktober 10, 2008 pukul 2:14 pm
wah mas…padahal gue barusan serpis motor neh kirain jadi mo turing, ya udah deh gak papa…gue solo riding aja, mo ke bandung sabtu malem…dr vip lewat depan pb ntar gue klaksonin deh, huehuehue…
Oktober 10, 2008 pukul 2:15 pm
wah mas didi…padahal gue barusan serpis motor neh kirain jadi mo turing, ya udah deh gak papa…gue solo riding aja, mo ke bandung sabtu malem…dr vip lewat depan pb ntar gue klaksonin deh, huehuehue…
Oktober 13, 2008 pukul 4:40 am
Bagi penghuni di PURI BALI sharing dong pengalamannya di sana, maklum baru inden disana… thanks ya
Oktober 13, 2008 pukul 5:09 am
buat Pak Edison…. mampir pb dong sebelum ke bandung tanya aja satpam nanti dianter deh ke rumah saya he.. he…
buat pioh nih kalo pengalaman di puri bali mah banyak banget… warganya baik2 walaupun ada berberapa warga yang gak baik hiks.. hiks.., kegiatan olah raga, DKM, arisan dll ada semua di pb.pihak wikapun banyak mendukung kegiatan sebagai sponsorship.. sayangnya pihak depelover blom bisa mengatasi masalah kandang ayam yang sangat meresahkan warga pb, terutama warga c1. semoga ada jalan keluar, biarpun tidak digusur tuh kandang ayam setidaknya buat tembok tinggi yang pernah ditawarkan dulu……..
Oktober 13, 2008 pukul 7:38 am
wooow makin tidak ragu nih bergabung di PB salam kenal buat Pak Didi, untung saya inden nya di blok E, moga moga jauh dari kandang ayamnya 😛 , btw sarana olah raganya ada apa aja pak yang sekarang ada ?
cheers
Oktober 15, 2008 pukul 7:52 am
mau tinggal di blok e, blok d, blok yang harga nya 1 milyard apa sih saya juga lupa tuh namanya… semua akan mencium aroma kandang ayam tersebut, karena letaknya di pintu masuk, apalagi kalo kalo dah tertiup angin huh harum semerbak huahahahhaaha………. fasilitas gak ada tapi warganya sendiri yang memfasilitasi….
Oktober 16, 2008 pukul 10:13 am
kesimpulannya nyang bau ayam itu semuanya kena asal lewat pintu gerbang depan. Usulin supaya pintu gerbangnya dipindah yang jauh dari ayam…….itu win win solution. Si ayam gak terusir dan warga PB juga tamu tamu yg berkunjung ke PB gak nyium bau ayam lagi.
Oktober 16, 2008 pukul 10:16 am
hati hati loh, rentan flu burung tuh warga disitu
Oktober 16, 2008 pukul 12:14 pm
Salam kenal Pak edison…
gue di regent B4/21
Boleh nich ikutan touring, gue pake megi….
Oktober 21, 2008 pukul 5:09 am
salam kenal um stabillo…
wah ampir tiap sore liwad depan rumah um donk, secara saya ampir tiap sore nyempetin bawa juragan 2 ekor muter2 komplek, 1 rottweiler 1 lagi kintamani…hehehe…ntar deh sy cari…
yuk um ajakin warga regent jalan2 pake motor…
Oktober 21, 2008 pukul 5:14 am
mas didi,
mudah2an klo mo ke depok ato bogor saya mampir ke pb…krn seringnya sehari2 lewat pdk cabe…
dan semoga tidak ada lagi puri bali VS vila inti, yg ada puri bali dan vila inti…hehehehe…*jadi eneg baca judul thread yg ada VS nya*
Oktober 21, 2008 pukul 8:00 am
salam kenal buat semuanya,
saya kebetulan sedang cari rumah…sejauh ini ada 3 rumah yang jadi referensi (karena sesuai dengan budget) yaitu di VIP, wisma mas pondok cabe dan serpong park bsd
ada yang bisa memberikan masukan ?
terima kasih
Oktober 21, 2008 pukul 8:15 am
wisma mas menurut saya dibelakangkan aja alias prioritas terakhir krn jauh dari jalan raya. serpong park cuma numpang nama bsd saja…sebaiknya ya di bsd-nya saja sekalian.
heheheh itu menurut saya loh yang sangat tergantung pada angkot, karena penginnya saya begitu turun angkot langsung nyampe komplek gak perlu naik ojeg.
Lain halnya kalo yg punya mobil/motor jarak dari jalan raya tak menjadi masalah.
Hayooo sarannya bikin bingung ya….
Om Eriek, anda naik angkot atau bawa kendaraan sendiri??? kalo naik angkot pilihan pertama tentu VIP
Kalo bawa mobil/motor sendiri ya mendingan pilih bsd.
Oktober 21, 2008 pukul 10:45 am
duh gak tau euy dimana wisma mas dan serpong park…ada yg bisa kasih link map nya??
Oktober 22, 2008 pukul 4:42 am
kalo gak salah wisma mas, masuk dari restoran pojok pondok cabe (lapangan golf) trus masukkkk melalui jalanan kecil yg akhirnya tembus ke wates-cinangka
Oktober 29, 2008 pukul 8:56 am
Halo,
Ada kabar bahwa developer VIP akan cabut krn dah laku semua, apakah ini benar?
padahal jalanan masih berantakan…….
Oktober 29, 2008 pukul 9:04 am
setiap developer pasti akan meninggalkan kawasan yang sudah selesai di bangun, tapi developer juga punya kewajiban untuk menyelesaikan/memperbaiki sarana dan prasarana sebelum serah terima antara warga dan pihak terkait so tanyakan lebih jelasnya ke pihak developernya… bergabung bersama teman2 untuk membuat satu kesatuan. kalo di pb kan ada paguyuban.. sekarang tinggal di vip nih.. karena sangat berfungsi banget loe adanya perkumpulan
Oktober 30, 2008 pukul 9:43 am
di VIP tidak ada perkumpulan tapi pake RW dan RT, kalo membentuk peguyuban atau perkumpulan malah tumpang tindih, karena RT/RW aja kurang greget apalagi tambah peguyuban… gregetnya terbagi lagi….makin sepi.
Emang sih gak perlu bentuk peguyuban, tinggal memaksimalkan peran warga dan RT/RW. Jika dibentuk peguyuban bisa ditebak pengurusnya ya pengurus RT/RW juga….
Saya sbg warga VIP tergolong pasip, sehingga kegiatan RT/RW kurang mengikuti, cuma sebulan sekali ada iuran warga.
Ada wong VIP lainnya?? ayooo komen dan info….atau punya blog sendiri ya jadi gak perlu masuk blognya anjar
Oktober 31, 2008 pukul 9:00 am
Ikut nimbrung : Saya sedang renov rumah di Puri Bali C.10 No.1, Saya tahu Puri Bali dari sebelum dibuka lahannya karena saya tinggal sampe sekarang di Renni Jaya. Sebagian daerah yang awal bukan resapan air, karena tanah tersebut tadinya tinggi kemudian dikeruk, hanya daerah ujung saja yang rendah. Landscape Puri Bali bagi saya sangat menarik karena jarang ada yg spt Puri Bali, karena itulah saya tertarik untuk beli rumah di Puri Bali, pelayanan dan service dari karyawan yang ada so far is excellent, hanya saya pernah dikecewakan pihak Wika berkaitan dengan DP yang pada saat promosi ada potongan bunga satu tahun atau potongan DP, saya pilih saat itu tidak mengambil potongan bunga akan tetapi DP yg rendah. Pihak WIKA mengharuskan saya bayar DP normal terlebih dahulu nanti akan dikembalikan. Setelah tiga bulan dikembalikan akan tetapi yang dikembalikan hanya separuh dario seharusnya, ketika saya tanya jawaban yg ada bahwa nilai bunga saat itu sdg naik. Pdhal sblmnya dijanjikan 1 tahun bunga tidak akan naik.
Tapi utk hal-hal lain saya cukup puas.
November 6, 2008 pukul 6:28 am
Jangan sampe VIP ditinggal developer, padahal jalan2 tembus dari kampung belakang masih pada terbuka… motor2 berisik gak kenal waktu mengganggu istirahat, debu, jalan jadi lobang2, plus pedagang2 pada lewat VIP. Kalo jalan Cinangka macet, motor2 juga pada lewat VIP, ngebut2 lagi, knalpot dibolongin….hrrrgggghh… gua takut anak gua ketabrak kalo lagi maen.. ayo kita desak developer nutup akses jalan org kampung itu
November 6, 2008 pukul 8:08 am
MUngkin harus lebih bijak dg orang kampung, nutup jalan kayaknya terkesan arogan, krn akses terdekat emang lewat VIP. Lebih baik jika di pintu belakang (dari/ke kampung) di beri portal dan dijaga satpam yg bagus. Siapapun yg lewat hrs diperiksa, yg gak jelas identitas gak boleh masuk. Satpamnya juga hrs telaten ngebilangin org org yg lewat spy tak mengganggu warga VIP.
November 11, 2008 pukul 6:04 am
agak nyleneh dikit:
tadi pagi jalanan dari gaplek arah UT koq macet banget ya…..krn macet akhirnya aku lewat ciputat (macet juga).
Mengenai flyover emang membantu krn kita tidak pasar yg kumuh dan becek, cuma selepas flyover jalanan macet banget, macetnya sampai lampu merah pondok pinang (Fedex)………setelah saya telaah ternyata antara ujung flyover sampai sandratex banyak sekali puter balik.
Untuk yg di pasar jumat, depan selapa polri….dari jaman jebot udah macet tapi gak pernah ada penyelesaian……….
Usul: dikurangi fasilitas puter baliknya, ujung dan ujung saja spt di Jl Sudirman Jkt.
November 11, 2008 pukul 10:37 pm
Saya lihat di situs di bawah ini ada peta tol cinere serpong…perpotongannya dg RM Martadinata antara gaplek dan VIP… masih valid gak sih nich peta?? ada yang punya lebih baru?
http://www.freewebs.com/rumahmurah/
November 24, 2008 pukul 7:48 am
@edison & stabillo: ayuk turing…b7 no.8 belum ditempatin…tapi ane suka kesana juga kok…black ninja yang berisik…tapi berisik sopan lho…salam kenal buat om2 semua ya…
November 24, 2008 pukul 9:53 am
hiks berisik sopan…gimana tuch bunyinya??????????
pakai halo halo dulu ya mau numpang liwat…..
November 25, 2008 pukul 8:46 am
@indonesia: berisik sopan artinya meski suaranya keras tapi tidak digeber-geber yang artinya tidak lebih keras ketimbang standar tapi digeber-geber..salam kenal…
November 25, 2008 pukul 9:27 am
ada yg suka lewat lewat pasar jumat depan selapa polri?
sudah seminggu ini saya merasakan kemacetan luar biasa pada jam berangkat ke kantor (jam 06.00 – 08.00). pernah saya hitung antara lampu merah pasar jumat ke lampu merah pondok pinang(FEDEX) jaraknya paling 700 meter tapi ditempuh hampir 30 menit.
Catatan:
saya naik angkutan umum (kopaja P-20)
Desember 3, 2008 pukul 1:26 am
Hai semua,
Ada yg tahu kenapa di RT 01 VIP selokan digali??????? maksudnya mungkin baik tapi krn pelaksanaanya gak bagus jadi mengganggu. Lumpur hasil galian gak langsung dibuang tapi ditumpuk di depan rumah….bikin kotor.
Pelaksana penggalian ini dari RT atau dari RW atau Developer???? krn gak ada info sebelumnya….
Desember 3, 2008 pukul 5:44 am
Mas Indonesia….
Tanya pak RTnya aja bos…
Desember 3, 2008 pukul 8:44 am
itu dia yg gak sempat sempat, kalo lewat forum ini siapa tahu ada yg tahu…..
Desember 5, 2008 pukul 1:54 am
haloo pb bagaimana kabarnya hari inii……
mohon informasinya nee….kemaren kepemasaran pb kayaknya aku naksir juga untuk inden di blok G, ada yang bisa komentar gak untuk blok G ……???
mudah mudahan saya juga bisa meramaikan PB nee…….klo jadi!!!!!!!
Desember 10, 2008 pukul 9:49 am
dah beres normalisai selokan di RT 01 VIP, gundukan lumpur di depan rumah juga dah dibersihin…cuma sampai skrg gak tahu siapa yg melakukan. Tadinya pengin nanya tetangga atau ketua RT tapi berhubung dah beres ya gak perlu nanya nanya lagi……
Desember 12, 2008 pukul 3:23 am
Penghuni pb kyaknya sepi banget nih nggak ada yang komentar lagi….??? pada ngumpul dimana ya….klo ada yang tau kasih tau dong biar bisa tukar informasi mengenai pb. ane calon penghuni pb mo ikutan gabung dong…….
Desember 16, 2008 pukul 8:22 am
Hallo Semua Penghuni PB….
Sy calon penghuni baru di Blok C1 mo kenal dgn temen2 Warga PB yang laen..
Pengalaman Sy pertama survei PB … Environtment-nya Ok Bgt
Rencananya br Januari akhir nich br bs pindahan krn skarg msh dlm taraf Finishing …. Ikutan gabung Yaaa
Desember 17, 2008 pukul 3:39 am
halo mas otong ….. teman2 dah sering ke milis PB… coba kirim aja email ke milis itu pasti di approve ma moderatornya..
untuk mba rainaffa selamat bergabung yah… btw rumah c1nya dimana nie yang paling depankah? join aja ke milis PB yah…….. atau friendster puri bali
Desember 18, 2008 pukul 3:33 am
Aq dah kirim email ke milis PB tapi di reject kenapa ya???
Ada yg bisa beri solusi???
Desember 18, 2008 pukul 9:43 am
moderatornya salah seting atau salah pencet penginnya acc taunya reject
Desember 18, 2008 pukul 11:02 pm
itu karena yg punya milis itu punya kepentingan sendiri, kmungkinan besar yg jadi moderator nya yah marketing/pengembang itu sendiri. makanya sy udah bilang dari dulu, jangan mau ikutan milis deh. mendingan disini aja sharing nya, jadi semua yg jelek dan bagus nya bisa kita dengar dan pilah pilah sendiri, gak ada yg ngatur/bebas, jadi semua informasi bisa masuk kalo di bicararumah ini. kalo milis rawan dimanipulasi, karena yg pegang kunci cuma satu orang, jadi yah suka suka yg punya kunci.
Desember 23, 2008 pukul 4:00 am
di pb, kenapa tukang roti gak boleh masuk ya, jadi susah sarapan kalo pas gak belanja. kalo bisa tukang bubur, tkung bakso ama tukang mie ayam juga……donk. jangan lupa tukang nasi goreng boleh juga tuh kalo malem. masalahnya saya gak punya kendaraan masak kalo kedepan bayar ojek. jalan sih enak tapi kalo siang kan puanass….malah nambah jajan minum lagi
Desember 23, 2008 pukul 4:18 am
Puri Bali ini lokasinya dimana yah?
Kalau ke Sawangan, paling pol saya sampai di Sawangan Permai
Terima kasih
Desember 24, 2008 pukul 1:50 am
Halo semua….
Teman2 yang sudah tinggal di Puri Bali & yang sudah pesan (Blok G terutama), ada yang sudah tau informasi, kalau di Blok G nanti, di taman yg paling besar… akan dibangun UPS (Unity Pegolahan Sampah), yg tingginya 10 meter….???????? Ada yang sudha tau informasi ini?
Kalau yg belum dan merasa sangat keberatan dgn hal ini, diundang hari ini ke Puri Bali, ke pertemuan untuk voting, di mana ada Pemdanya juga dan org Wikanya.
Terutama untuk calon warga Blok G.
Hari ini Rabu 24 des jam 7 malam.
Ok ditunggu yaaa….
Desember 24, 2008 pukul 9:30 am
jangan suka suudzon ahhh…?????
yang punya milis asli warga PB tetangga saya nama nya Pak aryadi di blok b jabatannya wakil paguyuban. bukan pihak pengembang justru di milis banyak banget kalo kita mau share dari mulai yang jelek sampai yang bagus ada semua disana. so coba lagi secara beliau lagi jalan2 jkt- singapore terus jadi agak sibuk sabar yah pasti di approve kok
Desember 25, 2008 pukul 12:45 am
minta info PB yg blok A donk..apa jeleknya,trus ttg kandang ayam dekat pemasaran dan pintu masuk itu gmana kabar terakhirnya..jd maju mundur gue jadi warga PB..makasih utk infonya ya
Desember 30, 2008 pukul 12:43 am
Usul buat PB, lebarin donk jalan masuknya supaya tidak seperti di gang sempit……buat juga pintu gerbang atau gapura di jalan raya sawangan-ciputat
Januari 5, 2009 pukul 3:21 am
di PB yang punya motor dgn klakson bagus jangan dibunyiin kalo di dalem komplek baik siang atau malem. BEURISIK BEGO….
Januari 5, 2009 pukul 4:05 am
lebih baik gak usah pakai bego …….
Januari 6, 2009 pukul 2:47 pm
bagaimana kelanjutan program Unit Pengolahan Sampah (UPS) terpadu yang akan di kelola PB barangkali ada yang tau..
Januari 8, 2009 pukul 5:58 am
UPS tetap jalan dgn diawasi warga
Januari 8, 2009 pukul 8:43 am
UPS-nya modern apa tradisionil? kalo bagus kan bisa dicontoh perumahan lainnya…..
Januari 8, 2009 pukul 8:45 am
ada yg tahu info…apakah akan ada jalur kereta yg menuju sawangan???
Januari 9, 2009 pukul 6:56 am
orang VIP kok sukanya sering gonta-ganti nama ya?
Januari 14, 2009 pukul 4:05 am
@spidol
siapa pak? anda sendiri kok cuma brani pake nick name??
Januari 14, 2009 pukul 4:44 am
nickname tanda bukan gak berani tapi tanda rahasia……
Januari 14, 2009 pukul 5:00 am
Wong VIP ; indonesia, uhuiii, koplo, Bukan fadhli halim tapi farida hamil, Wong ndeso, Mantan Tripatra , suka pembantu cantik, fajar, kentut busuk….itu kan orangnya sama.
Januari 14, 2009 pukul 5:13 am
nah itu yang kumaksud. nicknamenya buanyak betul
Januari 14, 2009 pukul 6:18 am
lebih tepat komputernya sama, kalo orangnya bisa beda beda..namanya komputer kantor….yg make ganti gantian
Januari 14, 2009 pukul 7:19 am
@Koplo,
Wah, baru tahu kalo ada isu kereta api sampai Sawangan 🙂
setahuku, jl tol pak yg nanti melewati Sawangan 🙂
Januari 15, 2009 pukul 1:38 am
Saya heran di VIP banyak sekali preman yang jadi tukang ojek. saya warga baru merasa tidak nyaman di VIP karena sedang rehab rumah namun dipalakin dengan dalih jasa membongkar muatan material. Kalau material dikirim pakai truk maka pemillik rumah harus bayar 80 rb, kalau truk 3/4 bayar 50 rb dan mobil pick-up bayar 30 rb meskipun barang diturunkan oleh awak mobil sendiri. Yang lebih aneh adalah beli semen satu zak tapi karena diantar mobil pick-up maka kita harus bayar 30 rb padahal diturunkan sendiri oleh tukang bangunan kita. Bisa dibayangkan bahwa membangun rumah di VIP itu sangat mahal. sepertinya keamanan dan warga di VIP maupun pengembang sendiri tidak berdaya. Seharusnya warga bersatu dalam memberantas premanisme yg menyebabkan ekonomi biaya tinggi ini. Mungkinkah ada kerjasama dengan petugas keamanan VIP dalam hal ini bagi hasil ?. Mohon pengembang dan pengurus RW turun tangan dan jangan mau dikuasai preman.
Januari 15, 2009 pukul 4:58 am
Setuju dengan Bp/Ibu ‘Warga Baru’
Di jaman sekarang ini, sudah tidak ada lagi tempat untuk manusia-manusia bermental preman.
Preman di jalanan saja digelandang Polisi, kenapa preman di komplek-komplek perumahan yg sudah jelas-jelas meresahkan warga tidak diapa-apakan?
Sudah seharusnya warga perumahan bersatu, berkoordinasi dengan Developer utk menyelesaikan masalah ini.
Terkecuali kalau Developernya sudah dikuasai oleh preman-preman tersebut, maka masalahnya menjadi lebih sulit.
Januari 15, 2009 pukul 10:48 am
urun rembug,
untuk VIP emang dari jaman jebot juga begitu…….pendatang baru susah untuk merubahnya. Yang bisa dilakukan adalah:
1. pengiriman material di tengah malam ketika tukang ojeg sudah tdk ada lagi.
2. renovasi atau pembangunan rumah bekerja sama dg pemasaran.
3. pinter pinter ngomonglah ama tukang ojeg, langkah awal adalah pake jasa ojeg beberapa kali sehingga kenal dg komandannya.
note: tukang ojeg = preman
Januari 15, 2009 pukul 10:36 pm
laporin ke polisi saja
polisi kalo tidak ada laporan, gak mau kerja
jadi laporin aja
soal nanti mo di tanggapi atau tidak, itu bukan urusan kita
yg penting udah lapor
lebih baik uang utk preman itu di kasi ke polisi aja, setengahnya aja juga boleh, suruh tuh polisi nongkrong di proyek anda
kayak tetangga saya tuh, gak ada yg berani macem macem, dijamin
malah tetangga sy dipinjami pistol ama polisinya just in case kalo lagi gak ada di tempat, keren gak tuh
Januari 16, 2009 pukul 12:51 am
urusan polisi kadang lebih mahal dari urusan lainnya……
ini cerita diluar pembangunan rumah.
Dulu pernah mobil saya ketabrak angkot…lapor polisi cuma dimintai duit tapi ngurusnya kalo ada waktu…alhasil kami sendiri yg berurusan dg sopir angkot dan yg punya mobil angkot. Kalu dah masalah duit mending gak usahlah libatkan polisi….biaya bisa 2 atau 3 kali lipat…..
note:
kakak saya juga polisi…..tapi tetap aja gak suka ama polisi
Januari 16, 2009 pukul 11:43 pm
Polisi sekarang punya program berantas preman, di beberapa daerah katanya bersih dari preman termasuk hercules bukan? saya pikir program itu cukup berhasil
ayooo..yang lagi bangun coba laporkan pare preman vip ke polisi biar mereka ditangkapi semua
Januari 17, 2009 pukul 1:50 am
Saya punya pengalaman ketika renov rumah.
1. Betul sekali pengiriman material malam saja (join dgn toko material)
2. Siang boleh saja tapi kita tinggal pergi rumahnya biar aja tukang yg jaga dan kita intip dari rumah tetangga jauhan aja.
Selesai baru kita pulang dan Tidak ada alasan mereka minta bayar…..khan tida ada perjanjian sebeleumnya.
Dasar Menyebalkan Sekaliiiii preman2 seperti itu. Memangnya kita orang kaya raya……wong renov dikit aja sudah kembang-kempisss……..:)))
Januari 17, 2009 pukul 5:03 am
bicara kenyataan aja. polisi gak akan mau kerja kalo gak ada laporan dari kita. memang sih ada prosedur dimana polisi membuat sendiri laporannya tanpa nunggu laporan kita, tapi itu mah biasanya utk kasus kasus gede aja yg sekiranya bisa mendongkrak pangkat mereka. soal duit selama ini sih yg sy alami sendiri, paling sebatas uang rokok aja, belum pernah ngalamin sampe 2-3 kali lipat biayanya dll dll, mngkin jaman Soeharto kali polisinya gitu, tapi skarang polisi udah byk berubah dan gak bisa banyak ulah kayak jaman dulu lagi, yah kita sama sama tahu dan pengertian aja, polisi khan gajinya kecil, jadi kasi uang ajalah walau mereka gak minta. selama sy kena tilang polisi, mereka baik baik kok, bisa diajak musyawarah (hehehehhe kok jadi ngajarin KKN gene yah? wakakakkaakk), yg penting kita jangan sok menggurui mereka, rangkul aja mereka sebagai sahabat, mudah2xan mereka gak minta yg melebihi takarannya, yah wajar wajar ajalah. kalo lagi kena tilang, sy selalu memanggil polisi yg bersangkutan dengan sebutan ‘bos’, hehehehehehe, minder sendiri mereka ntar, langsung deh yg tadinya mo niat macem macem ama kita, jadi luluh mereka, dan mau terima berapapun yg kita sodorin ke mereka (salah yah? hehehhehee, salah melulu perasaan), dijamin. pake pendekatan psikologis geto loh.
ada temen sy, punya usaha gitu deh, dia pendekatannya pintar loh, tiap idul fitri sama nataltahun baru, pasti ngajak polisi di sektor tempat dia tinggal, ngajak makan makan bareng karyawan dia yg lain, ngambil hati istilahnya, bilangnya sih dalam rangka menjamin silahturahmi bla bla bla, hehehhehehehhee. tapi polisi yg selama ini biasa di cibir masyarakat, trus tau tau dideketin dgn cara gitu, wow, senengnya luar biasa tuh, kadang gk bisa di nilai dgn uang loh. jadi ntar kalo ada apa apa, minta tolongnya lebih gampang, gak formal dan gak perlu duit sebanyak kalo jika kita gak kenal.
emang sih masih byk yg gak suka ama polisi karena stigma dari dulu udah gitu sih, yah pelan pelan lah, gk bs berubah drastis gitu, apalagi tau sendiri gajinya begitu.
Januari 20, 2009 pukul 2:23 am
Maaf mau numpang jualan
Saya mau menjual rumah saya di Puri Bali cluster Tabanan Blok D1-27, LT/LB: 103/38, harga 250jt nego
Rumah baru jadi masih warranty developer
Bisa Overkredit juga
kalau mau lihat gambarnya bisa saya email nanti
Silakan hubungi 021-94241845
email saya: didin.ariffudin@akersolutions.com
Januari 20, 2009 pukul 10:38 am
gak mo beli dan gak mo jadi perantara, cuma nanya: mo pindah kemana Om didin???? (koq rumah dijual)
Januari 21, 2009 pukul 5:22 am
Saya pindah kerja ke luar negeri. rumah gak jadi ditempetin. kalau gak ditempetin biaya perawatan rumah bisa mahal, sayang rumah bagus tidak ditempetin. Jadi saya jual saja, biar ada yang ngeramut bos
Januari 26, 2009 pukul 3:07 am
pokoknya, yg sedang nyari rumah di VIP, coba agak rewel deh sama developer… kalo yg udah beli gak bakal didengerin, tapi kalo yg mau beli mending lah… protes aja tuh, misalnya orang luar yg terlalu banyak keluar-masuk lewat VIP sbg jalan pintas shg jadi rawan, juga ojek2 preman itu, juga motor2 dari luar yg berisik & ngebut… protes aja tuh sama developernya, kalo calon pembeli kayaknya didengerin deh
Januari 27, 2009 pukul 1:19 am
mo nanya:
VIP akan masuk ke wilayah tangerang selatan, jadi:
Pemerintahan tangerang selatan pusatnya dimana??? untuk ngurus surat menyurat spt stnk, sim, paspor apakah masih menginduk ke kabupaten tangerang atau dah cukup di kota tangerang selatan????
Januari 27, 2009 pukul 7:07 am
sekilas info KPR.
ngambil di VIP pake BNI Syariah aja, gw cuma butuh 20 hari utk di approve. Sedangkan BTN baru mau ngajak wawancara pada hari ke 20 itu.
Februari 3, 2009 pukul 6:30 am
Permisi….Mau tanya untuk subscribe ke milis Puri bali donk….
Februari 5, 2009 pukul 2:20 am
Nah, bagi masyarakat yang merasa menjadi korban premanisme, bisa Anda menghubungi nomer-nomer berikut ini:
Kapolda Jawa Timur 0812.1030.086.
Kapolda DIY 0812.3876.159.
Kapolwiltabes Semarang 0812.710.7771.
Kapolwiltabes Surabaya 0811.611.980.
Kapoltabes Yogyakarta 0815.7741415.
Kapoltabes Medan 0812.64920007.
Kapolres Jakarta Pusat 0811.902355.
Kapolres Jakarta Selatan 0812.111.8686.
Kapolres Jakarta Timur 081.222.12212.
Kapolres Jakarta Barat 0813.111.97777.
Kapolres Jakarta Utara 0811.844321.
Kapolres Bekasi 0817.0868686.
Petugas KP3 Bandara Soekarno-Hatta 0811.854.170.
Kapolres Depok 0812.303.9065.
Kapolres Bekasi Kabupaten 0812.123.8989.
Kapolres Tangerang Kabupaten 021.93. 778989.
Kapolres Tangerang 0815.1111.8778.
Kapolres KP3 Tanjung Priok 0811.891213.
Kapolres Kepulauan Seribu 0818.617171.
Bagaimana jika aparat tidak merespon? Silakan hubungi Direktorat I Keamanan Transnasional Bareskrim Mabes Polri nomor 021.721.8941 dan bisa langsung ke Kabareskrim 0815.977.1977, kira-kira itu yang dikatakan Pak Susno. Para pimpinan di daerah akan dimintai pertanggungjawaban bila mereka tidak merespon telepon dari masyarakat.
Februari 6, 2009 pukul 1:16 am
TAngerang Selatan ke mana lapornya???? VIP kan di Tangerang Selatam
Februari 9, 2009 pukul 8:31 am
puribali_depok@yahoogroups.com
Februari 9, 2009 pukul 8:49 am
Buat bapak ibu yang baik, mohon maaf kalau sempat ditolak dalam joint milis PB, karena alamatnya sudah berubah dan dibuat lebih simple. Jika bapak ibu tertarik bergabung , kami mensyaratkan bapak ibu mencantumkan nama dan blok rumah saat subscribe , lalu kirim email kealamat:
puribali_depok-subscribe@yahoogroups.com
karena milis ini banyak ngomongin soal masyarakat Puribali dan masalahnya , syarat anggotanya harus pemilik atau penghuni puri Bali , bukan marketing dan juga bukan pegawai Developer. Ada juga orang pengembang yang masuk tapi itu karena mereka punya rumah di Puri bali.
Kemurnian moderator dijamin 100 % , secara saya sendiri gak bisa jualan rumah , seumur hidup kerja cuma bagaimana mengusahakan minyak keluar dari perut bumi.
Silahkan bergabung dan jangan lupa cantumkan nama dan alamat di PB.
Salam
Moderator Milis Puri bali, murni bukan agen pengembang.
Februari 9, 2009 pukul 9:24 pm
harus penghuni Puri Bali ?????? give me a break, milis apaan tuh, jelas ada kepentingan terselubung tuh. kalo mau fair, dengarkan juga pendapat dari semua kalangan, gak cuma dari penghuni aja. bagaimana dgn calon pembeli yg udah terlanjur bayar DP tapi gak jadi? apakah unek unek mereka tidak boleh dimasukkan? milis apaan ini. kalo cuma mau sharing yg bagus bagusnya aja, jangan di internet, internet itu bebas sebebas bebasnya, jadi yang pake syarat syaratan kayak anda itu gak laku di internet. jangan mau join milis ini, pake acara pasang nomor blok rumah segala, ntar kalo ada apa apa, gampang disatronin loh.
Februari 10, 2009 pukul 1:45 am
Sekedar berbagi pengalaman,
saya pernah mencoba ikut join di suatu milis perumahan,
waktu itu saya berniat utk membeli unit rumah di perumahan tersebut, dengan harapan setelah join dpt bertanya kelebihan dan kekurangan perumahan tsb
namun, ternyata niat saya tsb tidak mendapat respons baik oleh moderator, sehingga permohonan saya tdk diapprove
intinya, utk milis2 perumahan2 cenderung sangat tertutup, terbatas hanya utk warga saja
cuman share lho….
Februari 10, 2009 pukul 5:14 am
Milis puri bali ya untuk warga puri bali bukan untuk warga perumahan lain , calon pembeli atau lainnya . kalau mau beli rumah Puri bali ya monggo lihat websitenya developer . moderator dan membernya gak dapat serupiahpun dari developer.iya kalau developernya bener , lha kalau brengsek?.
Di Milis PB kita omongin macam macam dari mulai ulah Developer , ulah pemkot sampai rencana rencana kedepan. Ibaratnya milis alumni SMA xy ya anggotanya alumni SMAXy , gak mungkin alumni STM atau SD lain ikutan.
Jadi …kalau bukan warga PB ya gak dibuka kesempatannya, sewaktu kesempatannya dibuka buat orang luar isinya malah jualaan melulu.
memang kita punya kepentingan terselubung , yaitu menjalin komunikasi diantara warga internal karena milis PB bukan seperti Kas-kus atau yang lain.
Lain ladang lain belalang , lain lubuk lain ikannnya.
Begicu ceritanya pak “Michael”
salam
Ary
Moderator milis PB
pegawai di Pertamina , bukan Wika
Februari 11, 2009 pukul 10:12 am
Kalo bingung join milis gak diapproved yaaa paling gampang bikin milis sendiri….pasti aprove dech
Februari 11, 2009 pukul 10:53 am
InsyaAllah saya tidak bingung pak,
masih banyak cara menggali informasi selain joint di millis tsb
dengan rajin googling misalnya 😀
salam hangat 🙂
Februari 11, 2009 pukul 10:28 pm
komunitas dgn format milis sudah dianggap ketinggalan jaman saat ini, tergusurkan oleh format forum yg lebih interaktif (anda bisa memilih topik mana saja yg ingin dibaca dan yg tidak) dan banyak fasilitas (bisa pasang gambar, video, dll; bisa bikin subforum/penggolongan; bisa filter informasi yg dikehendaki; bisa edit topik sendiri, dll) forum yg tidak di miliki milis. saran sy kalo mo bikin forum, pake software VBulletin aja, the best lah dibandingkan software sejenis lainnya.
Februari 12, 2009 pukul 1:34 am
forum yang udah ada dan cukup bagus bisa masuk di skyscraper
Februari 12, 2009 pukul 10:05 am
skyscraper cocoknya buat bos bos gede developer, isinya pencakar langit semua disana, puyenk kalo masuk sana (maksudnya, kapan gw bisa sekaya mereka, wakakakakakakak). kalo buat konsumen seperti kita kita ini kayaknya ketinggian / bisa migren ngebayanginnya.
Februari 13, 2009 pukul 9:39 am
KAlo gw seneng lihat yg tinggi tinggi….biar bisa terbang..(menghayal…mode ON)
Februari 16, 2009 pukul 7:16 am
to michael….
jangan suudzon ahhh… pak Ary temen saya kok.. dan saya adalah penghuni pertama PB… jadi gak ada unsur2/tetek bengek dibalik semua itu. mencatumkan nomor rumah wajar kok di milist PB. gak pernah sama sekali ada teror dll. makanya dibuat kusus warga PB…. kecuali seperti di Blog ini ada yang jelek2in curiga-mencurigai…he…he… sok gabung aja di milis PB. jangan ragu… murni disini milik warga bukan pengembang atau pihak yang terkait… dari PB untuk PB
Februari 16, 2009 pukul 10:40 am
Tidak sedikitpun tertarik saya join ke Milis Puri Kandang Ayam !. Saya masih belum punya rumah dan saya juga marketer !. Kerjaan saya membuat opini jelek perumahan lain sambil pura pura tanya kelebihan perumahan yang saya pasarkan. Saya harus punya banyak nama alias sehingga bisa bahu membahu mempengaruhi calon konsumen yang tersesat masuk kesini. Disini khan tempat nongkrongnya makelar perumahan yang cari mangsa! haaa haaaa haaaaa
Februari 17, 2009 pukul 9:42 am
to alumni STM……
ngakunya alumni stm tapi kok tidak menyebutkan nama… mending anda menyebut diri anda alumni SMKK itu lebih pas… atau lebih pas lagi dengan sebutan alumni banci…
yang bisanya cuma Suudzon ke orang….
Februari 17, 2009 pukul 9:48 am
sekali lagi kalo niat anda jelek pasti sampai kapanpun anda akan jelek terus… entah itu nasib, jodoh, karir dan sebagainya
hati2 itu….. setiap perbuatan pasti ada balesannya
kalo anda berbuat baik maka akan menuai kebaikan
kalo anda berbuat jahat pun anda juga yang akan menuai kejahatan,,…..
inget Tuhan yah Pak
Februari 17, 2009 pukul 9:53 am
Amat disayangkan, forum yg bagus ini dikotori oleh komentar2 sampah, yg tidak pada tempatnya
Kalau udah begini, masih bagus kotoran ayam yg bisa dijadikan pupuk, daripada komentar2 yg memperkeruh suasana
Maaf agak keluar dari topik, beberapa hari lalu saya jalan2 ke daerah Cimanggis, disekitar jalur pipa gas
Saya lihat, pembebasan proyek jalan tol Cinere-Jagorawi sudah mulai dilakukan, bahkan ada beberapa lokasi yg sudah diuruk
Sharing dunk, kira2 pintu masuk/keluar tol tersebut dimana?
Sejauh yg saya tahu ada di Cinere dan beberapa lokasi lagi saya lupa
salam,
Februari 18, 2009 pukul 12:56 am
CInere sebelah mana akses tol-nya??? kalo cuma sampai cinere sebenarnya kurang bermanfaat karena hanya org cinere yg akan pake, dan org cinere yg ke jagorawi kayaknya sangat sedikit.
Dari cinere ke semua arah, baik ke jakarta, pondok cabe, depok, sawangan………jalannya sempit dan rusak…..macet parah
Februari 18, 2009 pukul 1:21 am
Bro Gubrak, saya juga tidak tahu Cinere sebelah mana, krn sumber tsb cuma menyebut Cinere saja, tidak detailnya
Menurut sumber tsb, Cijago akan memiliki 4 pintu masuk dan keluar (on-off ramp) Keempat pintu masuk dan keluar itu berlokasi di Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda Raya, Kukusan, dan Cinere atau Limo
Februari 18, 2009 pukul 1:24 am
Untuk lengkapnya, saya copy paste dari kompas th. 2007
Jalan Tol Cijago Akan Miliki Empat Pintu Masuk dan Keluar
DEPOK, KOMPAS – Jalan Tol Cinere-Jagorawi atau Cijago sepanjang 14,6 kilometer, yang membentang dari barat ke timur Kota Depok, direncanakan memiliki empat pintu masuk dan keluar (on-off ramp).
“Keempat pintu masuk dan keluar itu berlokasi di Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda Raya, Kukusan, dan Cinere atau Limo,” kata Direktur Operasi dan Teknik PT Transkita Lingkarjaya Trenggono WS dalam percakapan dengan Kompas, Kamis (27/12).
Menurut Trenggono, empat pintu masuk dan keluar di Jalan Tol Cijago itu sudah direncanakan secara matang untuk kepentingan publik, termasuk warga yang tinggal di kompleks perumahan sekitar.
“Jalan tol itu akan dibangun underpass atau di bawah tanah di titik Jalan Margonda Raya dan di bawah rel kereta api dekat Margonda,” kata Trenggono.
Adapun pembangunan jalan tol di atas atau jalan layang akan dikerjakan saat jalan tol tersebut melintas di atas Jalan Raya Bogor.
“Dua simpang susun akan dibangun di kawasan Cibubur, pertemuan dengan Jalan Tol Jagorawi dan di Krukut, Limo, pertemuan dengan Jalan Tol Depok-Antasari dari utara ke selatan Kota Depok,” ujarnya.
Saat ini proyek Jalan Tol Cijago dalam tahap proses pembebasan tanah dan pembayaran ganti rugi di Seksi I Cimanggis antara Cibubur dan Jagorawi sepanjang 3,8 kilometer.
Trenggono berharap pemancangan tiang pertama dapat dilaksanakan dalam waktu dekat agar pembangunan Seksi I Cimanggis bisa segera dikerjakan.
Jalan Tol Cijago ini akan menyambung ke Jalan Tol Jagorawi-Cikampek yang tendernya sudah dimenangi oleh Grup Bakrie. Jalan Tol Cijago juga akan menyambung ke Jalan Tol Cinere-Serpong yang akan dikerjakan oleh investor Thiess (Australia) dan Waskita Karya.
Jalan Tol Cinere-Serpong ini akan menyambung ke Jalan Tol Serpong-Bandara Soekarno-Hatta yang akan dikerjakan oleh PT Jasa Marga. Seluruh jalan tol pada JORR 2 ini diperkirakan rampung dan beroperasi pada tahun 2015.
Maret 16, 2009 pukul 4:52 am
tanya donk bunga kpr sekarang berapa ya khususnya niaga, soal disini banyak orang pasti banyak info juga nh…kalo pengen ngurs ktp ama kk depok prosedurnya gimana ya….please help me…
Maret 16, 2009 pukul 9:12 am
kebetulan saya punya pengalaman KPR niaga dan ngurus ktp.
bunga KPR niaga tahun pertama yg saya alami dulu 9% (tahun 2004) tahun kedua dst fluktuatif ngikutin BI. Sekarang gak tahu sama sekali berapa persen bunganya….gak ngerti ngeceknya kemana.
KTP kalo pindahan syaratnya adalah surat pindah, foto, dan ktp asli lama. Bayar cuma 30rb (resmi di kantor kelurahan)….ini yg sesungguhnya di Pamulang. Berhubung saya dulu kurang info jadi ngurus lewat calo dan kena 450rb juga 8 bulan baru selesai………..ini gak normal jangan ditiru.
Bagusnya datang sendiri ke kantor kelurahan, daftar, bayar, dan paling 3 hari selesai….
April 1, 2009 pukul 8:32 am
vila inti lingkungan bagus tapi pengembangnya rada rada ga bener.banyak fasilitas yang dijanjikan ternyata tidak ada tapi untuk pilihan tempat tinggal okelah di vila inti
April 1, 2009 pukul 8:35 am
saat ini sedang ada perselisihan antara pihak RW dengan pengembang.RW minta ruang untu sekretariat tapi sampai sekarang belum dipenuhi sama pengembang.masalah sudah sampai di komisi A DPRD kab tangerang via pak FL Tri Satria Santoso alias pa Sony. beliau dari fraksi PDIP.
April 1, 2009 pukul 10:35 pm
VIP (villa inti persada) yg sy tahu, penempatan tataruang nya terkesan asal asalan, dalam artian pemilik rumah bebas mo ngapain aja, trmasuk bikin bengkel, toko, dll yg notabene tentu menggangu tetangga sebelahnya. mustinya yg namanya perumahan yah utk rumah hunian aja, sedangkan utk bisnis yah ambil ruko di deretan depan atau di jalan raya sana, jangan dicampur aduk jadi satu kayak gitu.
kurang nya kesadaran soal itu juga secara tidak langsung mncerminkan tingkat ekonomi penghuni nya dan level developer nya. byk pembeli yg kurang sadar akan hal itu, akhirnya terjebak dalam polusi suara dan gangguan lainnya didalam VIP seperti motor ngebut seenaknya dll,yah karena itulah, cerminan orang2x disana seperti itu mentalnya.
bebas sih boleh boleh aja, tapi kebebasan perumahan ala VIP itu udah kebablasan dan cenderung gak nyaman utk dihuni.
skarang orang lebih cnederung cari perumahan yg ketat dgn aturannya, yg penting kenyamanan dan ketertiban bisa terjaga. org yg nyari kebebasan itu biasanya jarang ada di rumah, kerja seharian dikantor, jadi gak ngerasain. selain faktor dana tentu saja. trus org yg milih rumah bebas kyk gitu juga cuma mikir rumah itu utk tempat pulang kerja dan tidur aja. padahal yg namanya rumah itu lebih dari sekedar itu. ada nilai estetika dan faktor tumbuh kembang anak yg juga musti jadi bahan pertimbangan. apa anda mau anak anak anda besar di lingkungan orang yg bermental bebas kayak gitu dan mengabaikan kenyamanan tetangga lainnya dan mencontoh hal hal gak baek kayak seenaknya ngebut didalam kompleks dll ? bagaimana dgn estetika? itupun kalo mereka tau arti kata estetika. udah bayar mahal mahal, masak anda mau dapat rumah yg lingkungannya tertata semrawut gak karuan peruntukkannya? mau terima tamu aja malu rasanya menyadari si tamu mo gak mo harus menikmati semua pemandangan gak elit kayak gitu.
April 6, 2009 pukul 2:12 am
Urun rembug lagi,
Perumahan ada kelasnya, makin tinggi kelas makin nyaman. Kalo VIP menurut saya awalnya adalah utk kalangan menengah atas tapi kurang laku, sehingga skrg beralih pangsa pasar ke menengah bawah dan laku banyak (laris). Krn utk menengah bawah ya penghuninya diberi kebebasan utk renovasi rumah sesuai selera termasuk utk warung, salon, dll bahkan ada indomaret di dlm komplek.
Dari segi kenyamanan emang kurang bagus tapi dari segi lokasi/letak komplek yg persis di pinggir jalan sangatlah bagus bagi penghuni yg naik angkot termasuk saya. Krn angkot mudah dicapai maka mobilisasi juga sangat mudah.
Bagi yg punya dana lebih dan tidak mengandalkan angkot emang VIP kurang cocok.
Pilihan kembali pada kemampuan masing-masing
Mei 14, 2009 pukul 8:57 am
Halo warga VIP,,,koq pada ngilang semua…atau dah ada forum selain disini????
Kemarin saya dpt edaran RW yg memberi info (gosip) bahwa lokasi VIP akan dijadikan salah satu kantor pemerintahan pemko tangerang selatan dan juga dibuka jalur angkot ke dalam VIP. Ini menarik krn kalo demikian VIP akan brubah menjadi terbuka dan jadi area komersial…Dari segi properti akan meningkatkan harga jual (jika pengin jual) tapi dari segi hunian tentu akan ruwet dan gak nyaman.
Ada yg tahu info selanjutnya???
Mei 14, 2009 pukul 10:35 pm
menurut sy sih VIP nyaman nyaman aja tuh
tipe kecilnya sudah cukup ramai
tipe besar yg di bulevard raya nya masih dikit
cuma yg bikin agak gak nyaman itu loh, pintu gerbang nya, buka nya nanggung banget, jadi mobil yg mo lewat ngepas sekali sisi kiri dan kanan nya, musti ati ati, dan satpam juga cuek aja, nunggu di complain dulu kali.
soal peruntukan rumah jadi tmpt usaha kyk salon, indomaret dll menurut saya tidak trlalu menganggu aktifitas penghuni sana, malah mendukung sy rasa, karena dibutuhkan warga VIP sendiri, dan tidak bikin macet layaknya di jalan umum , karena yg belanja disitu yah orang VIP sendiri kbanyakan, dan jumlahnya tidak banyak.
hanya saja keliatannya pengembang tidak peduli dgn kondisi jalan di sana yg sudah mulai rusak berlubang alias dibiarkan saja.
Mei 15, 2009 pukul 1:18 am
@antasri,
Anda di blok apa? dah dapat edaran dari RW apa belom???
Kalo perubahan fungsi rumah spt salon, tukang cukur, indomaret, warung sembako itu emang bagus krn membantu juga warga VIP. Yang jadi masalah adalah perubahan fungsi fasos/fasus menjadi kantor pemerintahan pemko tangsel dan dibukanya jalur angkot ke dalam komplek…gak tahu tuch jurusan kemana…
Semua warga dihimbau mendukung petisi utk menolak kehadiran angkot dan kantor pemko
Mei 23, 2009 pukul 10:23 pm
masak iya sih dibuka jalur angkot, lalu kalau angkot masuk lewat pintu depan VIP maka keluarnya lewat mana ?. masalah jalan lingkungan rusak akan segera diperbaiki pengembang saat diserahkan ke pemda. Edaran petisi saya sudah dapat dan ikut teken, namun apa iya sih fasos akan jadi kantor pemerintah kota tangsel (kantor kelurahan ?) tks
Mei 25, 2009 pukul 6:59 am
jalur angkot diisukan masuk dari pintu VIP menuju blok E dan keluar ke pamulang estate…trus ke Jl. Pinang, menuju kantor lurah pamulang timur.
Mudah mudahan cuma isu … (berharap mode ON)
Mei 27, 2009 pukul 6:41 am
Dear VIP-er..
melalui forum ini perkenankanlah saya selaku calon penghuni baru menanyakan beberapa hal terkait kenyamanan tinggal di VIP. untuk pindahan, apakah memang kita harus membayar uang jago? apabila kondisi saya adalah kondisi nyicil, sebulan beli 1 item berarti setiap bulan saya mengeluarkan uang jago sementara saya sendiri juga bukan orang yang gablek duit sekali..mohon saran apabila ada VIP-er terutama di the regent yang punya pengalaman pindahan..
salam..
Mei 27, 2009 pukul 10:29 am
masalah utama VIP adalah motor & mobil dari luar, baik warga kampung belakang, komplek belakang maupun orang yang sekedar lewat utk ke Pamulang karena menghindari macet di gaplek. Krn gaplek tambah macet akibat adanya McD plus bentar lagi ada gereja gede, maka makin banyak orang luar yg lewat. Ini penyebab utama jalan2 pada bolong, brisik banget, yg lewat juga ngebut dgn knalpot kerass.. Keamanan juga tambah beresiko. Pusiinng kalo malem minggu sampe jam 2 pagi msh banyak yg motornya brisik digas-gas, minggu juga rame banget krn gaplek macet. Ini jalan komplek apa jalan umum yak..
Mei 28, 2009 pukul 2:14 am
solusinya, pasang polisi tidur setiap 5 meter, dijamin orang akan mikir mo lewat VIP, apalagi ngebut pake motor
hal itu sudah diterapkan di kompleks saya dan berhasil
warga yg bukan penghuni situ akan ogah atau jarang lewat situ lagi
Mei 28, 2009 pukul 10:27 am
walah kalo kebanyakan polisi yg tidur juga mengganggu kenyamanan warga sendiri karena tiap 5 meter lewat gronjalan dan bikin perut mules….kalo yg jalan kaki ya asyik asyik aja sich…
Mei 29, 2009 pukul 2:43 am
Jangan tiap 5 meter bro, kedeketan
yg penting ada poldur nya, jadi pengendara tidak sembarangan kebut2an,
emang dilematis kalau jalan dikomplek perumahan sebagai jalan umum
Juni 1, 2009 pukul 1:30 pm
Untuk warga VIP ; untuk masalah angkot mau lewat VIP itu cuma isu doank, kemarin salah satu warga sudah klarifikasi ke kelurahan. dan untuk Fasum memang benar akan diserahkan ke pemkot Tangsel.
Juni 2, 2009 pukul 12:40 am
Sebenarnya jika angkot lewat atau dijadikan kantor pemko juga gpp, kita tinggal menyesuaikan saja…
Keuntungan jika jadi komplek terbuka (ada angkot, ada kantor pemko dll.):
1. harga tanah dan bangunan akan melambung tinggi…mungkin para pedagang akan berebut membeli disekitar kantor pemko utk bisnis.
2. krn ada angkot makan warga yg suka naik angkot akan mudah naiknya gak perlu jalan ke depan komplek.
Kerugian:
1. Tidak ekslusif lagi sbg komplek perumahan
2. Mungkin akan terbagi menjadi 2 RW dg dipisahkan jalur angkot
3. Lebih berisik
Juni 22, 2009 pukul 8:42 am
yah namanya rumah cuma satu-satunya, penginnya sih yg nyaman, tenang, bisa istirahat setelah kerja seharian… gak penting harganya mau naik tinggi atau nggak.. kecuali banyak duit jadi beli rumah cuma buat investasi
Juli 21, 2009 pukul 9:08 am
>>>>SUKSESKAN PESTOL PURBA 2009<<<<
==Pesta Olah Raga Puri Bali tahun 2009==
!!! Junjung tinggi semangat sportivitas..!!!
Juli 22, 2009 pukul 4:02 am
Masjid Raya Vila Inti Persada sudah diresmikan pada hari senin 20 juli 2009 bertepatan dg isra mi’raj. Peresmian dilakukan oleh mentri perumahan rakyat dan walikota tangerang selatan. Gak tahu dech kenapa mentri perumahan yg ngresmiin…..
Meski baru diresmikan kemarin tapi masjid ini sudah berfungi sejak lebih 3 tahun yg lalu waktu itu dg kondisi sangat memprihatinkan…
“Sekedar info saja”
Juli 28, 2009 pukul 9:49 am
Hallo semuanya…
Bicara masalah milih rumah sama aja kayak milih istri, semuanya harus dilihat, diukur dan dipertimbangkan. So kalo menurut saya Puri Bali (PB) lebih cocok dgn keinginan dan kebutuhan saya yg mungkin saja tidak sama dgn org lain tapi inilah yg bisa memenuhi “demand” saya dan keluarga. Think wise lah pokoknya dan jgn lupa bagi yg muslim shalat istikharah dulu ya…
salam kenal dari calon penghuni G22 Banjar Panelokan
“paphy & Family”
September 3, 2009 pukul 7:39 am
Pengurus puri bali semuanya pongah..and kolot.
mau pasang telkom aja pake masalah tianglah masalah dalam tanah lah… apabila nanti jaringan pstn tidak masuk karena cuman masalah tiang, kalo mau yang estetikanya bagus tinggal noh di BSD…. akomodir dong semua nya jangan cuman karena otak pengurus aja…atau bubarkan paguyuban lagian aneh perumahan ada paguyuban, paguyuban lawak kalee
September 4, 2009 pukul 1:55 am
walah….skrg kan jamannya GSM dan CDMA, kenapa ngotot PSTN…selamat tinggal aja ama PSTN.
Untuk internet sangat mudah menggunakan jaringan CDMA dan GSM, untuk sms, untuk mms, utk fesbukan, untuk nelpun, untuk nonton tv…lahh semuanya itu gak bisa dihandle ama pstn.
Jadi gak usah sewot dg tiang telkom….bilang aja selamat tinggal PSTN…beres kan….
September 4, 2009 pukul 4:24 am
emang cdma/gsm bisa fax, cdma kecepatan internetnya berapa dibanding ama ADSL?, Gsm kalo dapet 3g/umts/hsdpa emang cepet tapi kalo cuman dapet gprs?? buka tuh fb pake gprs walaah…
lagian gak harus produk telpon doang pake pstn tapi banyak produk turunannya juga kesempatan untuk berbisnis dari rumah dll (open your mind Man!!) …di luar negeri aja tiap rumah masih dipake telpon kabel (salah gak Ya)
September 4, 2009 pukul 4:51 am
Fleksi bisa fax dan internet kecepatan tinggi (speedy), juga ada jaringan first media (kabel optik bawah tanah). JAdi jangan terpaku pada PSTN, nanti malah nunggu pstn yg gak datang-datang kesempatan bisnis hilang diambil orang.
Ini opini gw loh yang gak harus make pstn, jangan sampai karena seorang yg pengin pstn jadi satu komplek jadi gak harmonis….
Sbg info utk PB maupun VIP rata-rata adalah karyawan jadi emang gak perlu perangkat macam-macam di rumah.
September 4, 2009 pukul 6:42 am
itulah alasannya, ada sebagian orang termasuk saya berpikir untuk meningkatkan taraf hidup keluarga dengan tidak jadi karyawan trus (fourbyfour juga kalee???)….. emang enak jadi karyawan trus, gak bisa diwarisin lagi kerjaan kita.. flexy ato speedy yang cepet, flexy cuman 153 kbps (CDMA), Speedy up to 1 GB (ADSL/pake telpon pstn). first media blom masuk bos…
September 4, 2009 pukul 7:09 am
Skrg ada program speedy dari fleksi…kalo minat tinggal hubungi counter counter fleksi….masih banyak alternatif jangan terpaku pstn, spt yg saya bilang hanya karena mengharap pstn, kesempatan bisnis anda hilang diambil orang. Kalo kebijakan di PB gak ada tiang telkom ya gak perlu ditunggu tuch si PSTN-nya, nunggu terus nanti gak bisnis bisnis donk……
Ada alternatif kalo ngebet pake PSTN, pinda aja ke VIP di VIP udah tersedia jaringan PSTN (Telkom), jaringan first media (optik bawah tanah), juga bisa buka warung sembako, bisa buka salon, bisa buka indomaret….pokoknya semua bisnis bisa dijalankan….
September 4, 2009 pukul 7:16 am
sip dah entar kita bisa tetanggaan ama Pak Bos Gubrak…
September 5, 2009 pukul 8:53 pm
mngkin ngeliatnya dari 2 sudut pandang. sy sendiri udah gak pernah pake telkom lagi, karena semuanya di handle pake hape. yg masih pake telkom di rumah yah orang tua yg usianya udah diatas 50 tahun yg udah trlanjur telkom minded dan gak mau belajar pake hape yg terkesan rumit buat mereka (cara pakainya). bahkan bagi orang tua, pake hape esia aja masih gk bisa loh, narik duit di ATM aja masih suka nyuruh gw, karena bingung ama tombol tombolnya (katanya). tapi yg muda muda kayak sy, istri, dan anak saya yang masih TK dan SD itu, udah pake hape semua dan gak pernah nyentuh telkom, kecuali kalo ada telp buat mereka via telkom. jadi gk usah sewot kalo telkom belum masuk ke daerah anda. hare gene geto loh, banyak pilihan coyyy. udah gk jaman monopoli telkom. kecuali urusan fax, yah emg mo gk mo pake telkom.
September 7, 2009 pukul 1:58 am
Fax bisa pake fleksi (produk telkom juga sich). Kalo dicermati tujuan fax adalah kirim dokumen. Skrg dokumen tsb bisa di scan dan kirim lewat email…
JAdi gak perlu berasalan gak ada PSTN jadi gak bisa mulai bisnis…banyak jalan untuk berbisnis dan menuju sukses.
Pak Michale tinggal di PB atau VIP atau lainnya?
September 7, 2009 pukul 1:59 am
maaf salah ejaan namanya pak michael
September 22, 2009 pukul 1:42 pm
mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H”
Mohon maaf lahir dan bathin…
…..may the force be with us….
September 24, 2009 pukul 3:31 am
Meski telat: selamat idul fitri maaf lahir batin.
Karena gak mudik saya sempatkan sholat isa di mejid VIP pas hari kedua lebaran, …opppsss pesertanya cuma 3 orang termasuk imam….komplek sangat sepi dari penghuni…..
Oktober 11, 2009 pukul 1:16 am
seminggu setelah lebaran kemaren saya liat2 rumah di puri bali. suasananya sih emang enak, bali banget, walaupun dibagian belakang yang masih dalam tahap pembangunan masih terlihat gersang. Tadinya pengen beli disini, tapi dipikir2 kejauhan dari tempat kerja saya di kemang, jakarta selatan. Kemaren sempet ambil beberapa foto bagian blok yang lagi dibangun, bisa dilihat di http://www.griyaindo.com/2009/10/purinusa-serua-sawangan-depok/
Oktober 11, 2009 pukul 1:19 am
maaf, link saya masukan di atas salah, yang benar adalah ini: http://www.griyaindo.com/2009/10/puri-bali-sawangan-depok/ btw, saya juga tertarik untuk beli di Puri Serua ini karna harganya jauh lebih murah. Mungkin karna material yg digunakan, karna pake batako. tapi rumah yang dibangun baru sedikit dan blm ada yg menempati. Apakah ada yang tau info mengenai puri serua ini bagaimana prospeknya? apakah aman? thanks
Oktober 12, 2009 pukul 6:28 am
@bila,
Puri sarua itu dimana lokasinya??? apakah 1 group dg puri bali?
Oktober 21, 2009 pukul 6:25 am
sharing aja…….setelah menempati VIP kurang lebih 4 bulan terakhir, kalo pulang malem baru sadar kalo mo masuk kompleks agak2 ngeri juga ya…….jalanannya high speed banget and kendaraannya pada gas polllllll…..kira2 bisa dibikinin semacam lampu lalin nggak ya???
November 9, 2009 pukul 12:54 pm
Cibubur!!!cibubur!!! Dijual Rumah type LT.90M2/LB.90M2 (hook),3 kamar tidur, 1 kamar mandi,1 ruang makan, 1 ruang tamu, 1 kios (2,5m2 x 2,5m2),Sekolah SD hanya berjarak 10 m, 400m dari Plasa Cibubur(komp kranggan permai),dijamin tdk banjir,Daerah berkembang.
Specifikasi:
beton bertulang, keramik 30×30, Jet pum, listrik 900watt, harga Rp 450 jt (nego)hub:081213070210 (pemilik langsung)
November 28, 2009 pukul 4:05 pm
Saya senang sekali membaca ulasan mengenai Puri Bali, kebetulan kami sedang mencari rumah dan karena kami berdua pernah tinggal di Bali, sewaktu mendengar ada hunian bernuansa bali, kami langsung mencari info. Sayangnya sudah terlambat. Dikarenakan Puri Bali ini ternyata sudah mulai dijual sejak tahun 2007. Saya suka sekali dengan tampilan dari Banjar Taman Ayun… sayangnya saya sudah tanyakan ke pihak marketing tetapi smua sudah terjual. Kalau ada yang berminat menjual rumah di cluster taman ayun mungkin bisa menghubungi saya….
Saya juga mau bertanya apakah dari HBG bisa diupgrade menjadi SHM bagi teman-teman yang sudah tinggal di Puri Bali? Terima kasih banyak sebelumnya.
November 28, 2009 pukul 4:08 pm
O ya, saya kok tidak bisa menemukan website manapun seperti yang dituliskan disini mengenai paguyuban puri bali? Ada yg bisa membantu?
November 30, 2009 pukul 3:01 am
HGB ke SHM kan mudah banget, kalo pengalaman saya di VIP ketika mengajukan kredit ditanya mau ambil yang berapa tahun. Kalo yang 15 tahun harus SHM. Karena standar dari pengembang adalah HGB maka harus diupgrade ke SHM, dan si pengembang yg melakukan upgrade, waktu itu dikenai ongkos 300rb-an kalo gak salah ingat.
Saya kira sama aja dg di PB, standar dari pengembang HGB, jika mau merubah ke SHM ya tinggal bilang aja ke pengembangnya. Jika udah terlanjur HGB dan ambil KPR tentu harus nunggu KPR-nya lunas baru bisa dirubah karena HGB-nya kan ditahan di bank sbg agunan.
Desember 29, 2009 pukul 3:32 pm
Salam buat semua…
Kali ini saya cuma mau berbagi cerita aja, gak ada maksud utk ngapa-ngapain tapi hanya berbagi tentang apa yg baru saja saya dan keluarga alami serta beberapa teman yg membeli di Tamansari Puri Bali…
Sejak awal tampilan luar Tamansari Puri Bali jujur aja gak ada yg nandingin di seputar sawangan, PT Wika juga sdh sangat baik mengelola perumahan ini… Cuma….!
Saya kecewa dgn moral salah seorang marketing pemasaran Tamansari Puri Bali yg sdh sangat mencoreng wajah pengembang dgn melakukan hal yg merugikan secara moril konsumennya…
Utk itu saya menyarankan kepada calon pembeli perumahan manapun utk sgt berhati-hati dgn semua prosedur, formulir dan kebijakan yg sedang berlaku. dan yg pasti tahapan-tahapan pembelian terutama masalah discount… Waspadai semuanya jgn cepat percaya dan sering cross check personil yg sedang melayani…utk jaga-jaga aja kalo ada apa-apa di kemudian hari…
Utk Tamansari Puri Bali, rasanya akan semakin hebat bila sangat mengutamakan Transparasi, Control dan fairness
Sukses buat TPB…
Fadhlie & Family
Desember 29, 2009 pukul 3:47 pm
Kepada Saudara Aprie…
Saya berusaha utk memahami tentang apa yg tejadi dgn anda belakangan ini. Sebagai manusia tentunya kita pernah berbuat salah dan khilaf, dan utk itu Tuhan menjadikan dirinya sbg Yang Maha Pengampun bila kita mau mengakui kesalahan dan bertobat…
Masih banyak jalan lain yg lebih baik utk menjadikan pribadi kita berharga dan diterima. Maka ini hanya imbauan kepada saudara Aprie… Saya dan keluarga telah memaafkan anda dan tidak akan menuntut apapun dari anda, barangkali ini pula yg mungkin akan menghapus dosa anda dihadapan Tuhan, Tapi tentu maaf dari kami tidaklah cukup krn dari apa yg telah anda lakukan menghasilkan sebuah konsekwensi serius dgn banyak pihak yg tentu akan meminta anda bertanggungjawab.
Maka saya mendoakan dgn setulus hati, agar kiranya Tuhan membuka mata hati anda utk kembali ke jalan yg semestinya, pesan kami yg pernah dikecewakan anda adalah, Jangan korbankan anak, istri, keluarga dan nama baik akibat perbuatan anda yg sedang “Bermasalah”
Kembalilah kepada mereka dgn baik, berjanji akan memperbaiki diri dan bertanggungjawab, saya tahu kalau kebaikan adalah sesuatu yg akan berpihak kepada Mas Aprie dan saya tahu kalau hati anda sendiri sebenarnya merindukan kedamaian…
Salam Kami,
Konsumen Anda
Desember 30, 2009 pukul 12:44 am
@Para Konsumen
waduh, ada apa dgn Aprie nih? Bisa tolong diceritakan kronologis nya? kami kami pihak luar juga menginginkan transparansi kasus semacam ini, siapa tau kami bisa belajar dari situ.
@Fadhlie Mudaz
kalo boleh tahu, bisa dijabarkan masalah moral yg anda maksud? kami kami calon konsumen puri bali juga ingin mengetahui nya.
Desember 31, 2009 pukul 6:34 am
Aprie itu marketingnya ya…cowok apa cewek?
Januari 1, 2010 pukul 7:03 am
setuju mas..bisakah dijelaskan koronologis lengkapnya? jika mas fadhlie keberatan karena berfikir akan memperburuk citra PB, saya rasa pembaca nanti sudah cukup dewasa dapat melihat apakah masalah ini masalah personal atau BRAND secara keseluruhan 🙂
supaya terbuka aja mas dan gak menimbulkan persepsi yang buruk nantinya
Januari 1, 2010 pukul 4:14 pm
wah bener tuh ya di PB cuma ada 1 dinding pemisah antar rumah…berabe donk kl punya baby tar tengah malam nangis tetangga pada protes deh..kebetulan saya sih niat mw ngontrak setahunan di PB kalo emg cocok baru ambil…kl jadi mw mabil kontrakan di blok D ataw E6 yg depan kali kecil itu..mohon pencerahannya…
Januari 4, 2010 pukul 9:33 am
dinding pemisah harusnya bisa request ke pemborongnya supaya dibikin sendiri dg memberi sejumlah uang tentunya karena kan nambah material…kalo pengalaman saya di VIP
di VIP stdandarnya satu dinding dipakai berdua, tapi dengan uang 5jt bisia dibuat dinding sendiri…..jadi lebih nyaman jika pasang paku di tembok gak takut tembus ke tetangga
Januari 4, 2010 pukul 4:19 am
Mau nanya bolehkan itu rencana tol cinere ke serpong kapan dimulai dan jalanya lewat mana?,pintu/gate masuknya ada disebelah mana,berapa lebarnya, adakah perumahan2 yg tergusur?,kalau ada,..yg terkena kemana minta ganti untung. maklum harga 3-4 kaliNJOP aja belum BALLANCE,debgab harga2 runah sekarang bisa2 pindah kehutan,…..jauh deh kekantor ,….segitu ajah mau tanya sebe;lumnya THANK YOU VERY MUCH
Januari 4, 2010 pukul 4:40 am
Mau nanya bolehkan itu rencana tol cinere ke serpong kapan dimulai dan jalanya lewat mana?,pintu/gate masuknya ada disebelah mana,berapa lebarnya, adakah perumahan2 yg tergusur?,kalau ada,..yg terkena kemana minta ganti untung. maklum harga 3-4 kaliNJOP aja belum BALLANCE, dengan harga2 rumah sekarang bisa2 pindah kehutan,…..jauh deh kekantor ,….segitu ajah mau tanya sebelumnya THANK YOU VERY MUCH, nyang mo dibuat jalantol dimane? jalan tol ape jalan til sih
Januari 4, 2010 pukul 6:10 am
kalo dulu pencetusnya Ibu Tien Soeharto mungkin dinamain jalan TIL mas..sayangnya yang ngebangun dulu Pak Harto jadi dikasi nama jalan TOL :p
Rencana jalan tol ada banyak tuh di google, tapi so far kalo liat rencananya sih gada gate/pintu tol buat Jalan Raya Parung – Ciputat itu..CMIIW yak…
/me masih menunggu respon dari Bung Fadhlie nih 🙂
Januari 21, 2010 pukul 8:30 am
Dear konsumen…
Maaf baru bales, krn ada kesibukan di awal tahun ini maka izinkan saya kembali menjelaskan prihal yg menimpa saya dan keluarga serta beberapa kerabat.
Sebenarnya hal ini terjadi tahun 2008, saat kami dan keluarga meninjau Tamansari Puri Bali, lalu singkat cerita kami memilih sebuah rumah dan mulailah marketing Puri Bali atau Aprie itu melayani kami. Pada saat itu saya sangat sibuk dgn urusan kantor dan tugas tugas yg mengharuskan saya berpergian ke luar negri utk waktu yg cukup lama, maka proses pembelian rumah pun jadi lambat, tapi saat itulah muncul sosok Aprie sbg Marketing Tamansari Puri Bali. Aprie sangat komunikatif dan helpful, seringkali dia menjadi pemberi solusi saat saya dan keluarga mengalami kesulitan dlm proses pembelian rumah, hingga trust kami muncul pada pribadi Aprie yg nota bene adalah karyawan PT Wika utk Pemasaran Tamansari Puri Bali…
Saya dan keluarga percaya penuh kpd Aprie dan itu saya tularkan kpd beberapa rekan di kantor dan rumah saya, kami mempercayakan Aprie utk menyelesaikan urusan pembelian rumah dan prosesnya. Sampai pada saat kami akad kredit di BRI kami masih sangat terbantu dgn Aprie, hingga pada suatu saat kami mendapat tagihan dari akunting PT Wika menyangkut uang muka…
Padahal bagaimana mungkin BRI mau menyalurkan kreditnya kepada saya bila saya blm melunasi Uang Muka pembelian rumah…? ternyata selama ini uang muka kami telah digelapkan oleh Aprie, yg memang saat itu saya dibolehkan membayar UM dgn “Liquid” dan selalu disertai kwitansi PT. Wika dan materai 6000.
Maka saat ini berhati-hatilah dgn proses pembelian rumah apalagi proses kredit, krn saat itulah kebanyakan konsumen tdk memperhatikan tahapah demi tahapan, dokument demi dokument yg sangat membingungkan…ketika saat itu muncul marketing yg bisa memfasilitasi itu semua, maka trust itupun muncul…sayangnya trust itu hancur kemudian dgn membawa trauma dan amarah…dan yg sangat disayangkan adalah reputasi PT Wika…
Masalah ini masih diklarifikasi oleh pihak terkait, mudah-mudahan bisa selesai dgn segera dan kami bisa tinggal di Tamansari Puri Bali dgn tenang….
Thanks a lot…
Fadhlie & Family
Januari 22, 2010 pukul 3:13 am
Wah..terimakasih mas, harus lebih hati2 nih.. 🙂
Januari 23, 2010 pukul 8:35 am
Sy sebagai alumni marketing puri bali sekaligus teman dari aprie, benar2 tidak percaya dan menyangka kenapa dia bisa begitu bodoh mempertaruhkan keluarga hanya demi sejumlah uang. sy pun tidak akan munafik klw masih membutuhkan uang tapi sy tidak akan sebodoh itu mau mengorbankan harga diri,nama baik, dan keluarga hanya demi mendapatkan ” UANG CEPAT “.
Pesan sy untuk aprie : kenapa loe prie…kenapa loe bisa begitu bodoh, karena gw yakin tanpa melakukan itupun loe bisa mendapatkan materi sesuai dengan kemampuan loe.. karena jujur penilaian gw terhadap loe diantara semua marketing pria di puri bali termasuk diri gw, diri loe yang paling menonjol dan loe punya kemampuan untuk bisa mempengaruhi konsumen, tp sayang kemampuan loe itu loe gunain buat hal yang salah…sayang banget prie gw prihatin sama loe.. Mendingan loe balik kekeluarga loe, loe minta maaf sama keluarga loe dan coba loe selesaikan semua masalah yang udah loe buat, kasian sama anak loe…gw yakin dimanapun loe berada loe ga pernah bisa tenang. JADILAH LAKI2
Januari 29, 2010 pukul 11:49 am
Oh gitu…jd masalahnya sebenarnya lebih ke arah personal ya…karena pengelapan Uang Muka…btw buat para calon konsumen perumahan manapun ada baiknya lebih berhati2 & tidak mudah percaya begitu saja pada orang lain…cek & ricek sangat diperlukan…apalagi jika akan membeli rumah…Uang Muka yg di butuhkan pastinya tidak sedikit kan…???
Februari 5, 2010 pukul 9:02 am
Permisi ikutan nimbrung ya,
Apa ada yang tahu kalau perumahan didaerah cinere-meruyung, apa yang paling baik dengan harga terjangkau, dan kisaranya berapa ya? Ada rencana pengin pindah rumah dari parung-bogor ke cinere, karena terlalu jauh dari tempat kerja.
Februari 6, 2010 pukul 2:39 pm
@ rizky: benar tol cinere serpong memang sedang dalam proses, ya spt di tempat lain, yg paling lama & alot tuh pembebasan lahan… banyak spekulan/pada minta harga tinggi.. akhirnya pemenang tender repot ngitung biaya investasi yg sdh dimenangkan di tender. Kalo jalur tol, sebagian yg aku tahu lewat Wisma Mas, trus sebagian Pamulang Estate, Universitas Pamulang, Bukit Nusa Indah (arah stasiun Sudirmara), dst. Kalo mau jelas, liat aja jalur gas yg ada di antara pool bis Kramatjati & pool BlueBird.. nah jalur tol lewat situ. Pintu tol, salah satunya ya deket pool BlueBird itu
Februari 13, 2010 pukul 6:24 am
Untuk tol Bogor, katanya selesai tahun 2014. Kemungkinan yang ini lebih lama lagi?
April 2, 2010 pukul 7:08 am
dear rekan2 semua,
saya adalah konsumen taman sari puri bali sawangan yg ada di blok E8 (amlapura). adapun sy ingin menyampaikan keluhan sedikit kecewa dgn pihak puri bali dgn proses pembangunan yg tak kunjung dibangun sampai skrg. perlu diketahui saya membeli rumah di sana krn bbrp pertimbangan:
1. PT. WIKA REALTY salah satu BUMN yg sudah terkenal dgn reputasi nya yg baik dan terpercaya
2. landscape yg diberikan sangat menarik
3. janji marketing nya, yg janji saya saat sblm SPK katanya dgn DP 5% rumah akan siap dibangun.
tapi kenyataan nya stlh saya beli di januari 2010 sampai sign kontrak (akad kredit) tgl 2 maret 2010 sampai skrg terhitung tgl 2 april 2010, rumah belum ada kejelasan utk dibangun…!! saya kena janji surga si marketing serta pihak puri bali.
dan lebih dongkol nya lagi, setiap saya tanyakan informasi lbh sering si marketing tsb tdk mengangkat tlp saya serta sms saya. cenderung menghindar !! kok bs marketing kayak gini, saat saya sudah beres full DP dan akad kredit tidak di maintenace….
klo begini jadinya, niat saya beli rumah jadi sedikit tergoyahkan…. wong sy beli rumah karena janji dan kebutuhan.
utk yg lain, next time klo minat di puri bali minta bukti janji tertulis jgn terbuai dgn omongan serta janji surga marketing dan developer !!
jadi nya kt sbg konsumen yg merasa dibohongi…. rencana jika memang sampai pertengahan bln april 2010 tidak dibangun juga, saya minta batal dan akan saya muat di surat pembaca serta media cetak.
wassalam
andhi
konsumen puri bali
April 4, 2010 pukul 11:46 pm
Salam kenal semua, ikutan discuss ya,, kebetulan ada rencana beli rumah di Puri Bali C10, mungkin disini ada yg tingggal disana atau deket2, boleh dong diminta pengalamannya (positif dan minusnya).
C10 bedugul itu kan jalan buntu, di depan rumah cuma ada tembok, di atasnya perkampungan sepertinya, ada infokah tentang hal tsb? trus saya baca di awal blog ini (masih 2007) itu ada peternakan ayam, dimana ya? maaf blom sempet baca semua, panjang banget 😀
o iya, saya mau belinya second, gak langsung dari developer.
April 8, 2010 pukul 7:54 am
apa benar…puri bali ada masalah dengan IMB ??? kalo iya bagaimana update statusnya..ada yg tau ??
April 28, 2010 pukul 9:31 am
Seru juga baca koment PV Vs VIP, kebetulan saya dulu tinggal di VIP dan rencana dalam waktu dekat ini mau tinggal di PB.
salam kenal semuanya.
Mei 11, 2010 pukul 2:14 am
Salam Kenal buat semuanya…
Saya calon penghuni baru Puri Bali.
Ada yang bisa update kondisi terkini di Puri Bali, terutama terkait masalah fasilitas dam hubungan sosial penghuni?
Terima kasih.
Mei 24, 2010 pukul 11:05 am
dear semuanya,
saya berencana ambil rumah di pura bali Gilimanuk depan .
saat ini apakah kendala yg paling di rasakan di puri bali .
Apakah masalah ayam sudah terselesaikan ?
apakah masalah surat surat sudah jelas semuanay ?
kebetulan saya minggu depan mo kasih DP, tapi saya pantau dulu deh komentar di Puri Bali ini.
Oktober 1, 2010 pukul 9:58 am
saya sudah tinggal di PB dari th 2008 blok C1/40. Untuk tinggal di PB memang nyaman dan akrab diantara penghuninya. Dengan dibangunnya Mesjid di PB maka semakin lengkap fasilitas umum di PB. Sayang sampai saat ini sarana olahraga yang dibangun untuk TPA sampai saat ini belum diresmikan. Untuk pak Gendon yang berencana tinggal di cluster Gilimanuk, menurut saya sangat bagus, tapi mengenai masalah ayam memang sampai saat ini belum ada solusi, baru hanya meninggikan tembok pembatas saja dari Wika. Akan tetapi mengenai surat2 saya sdh terima sertifikatnya. Selamat berdomisili di PB untuk pak Gendon.
Oktober 27, 2010 pukul 11:31 am
Salam Semuanya,
Kemarin lusa Jakarta macet ampun2an karena banjir..nha di PB kena banjir juga gak??bagaimana akses2 yang menuju PB, banjir kah? Saya lagi survey rumah, ada 3 opsi, PB(ada cluster baru), Graha raya Bintaro dan Citra raya Tangerang. Boleh minta saran??
Saya kerja di daeraah Semanggi Sudirman
Thx b4
November 1, 2010 pukul 5:16 am
untuk ricops yang sedang survey, sy bantu masukan untuk menentukan pilihan. Karena sy dulu juga sulit dalam menentukan pilihan, antara Bintaro Jaya, Serpong, Graha Raya, dan Puri Bali. Tapi setelah dilakukan beberapa pertimbangan, maka jatuh pilihan adalah Puri Bali. dengan pertimbangan Konsepnya OK, Tidak Banjir dan tidak lewat daerah banjir, dekat tempat belanja kuliner, dan relatif murah. maka untuk ricops sy sarankan unt pilih Puri Bali. Kalau masalah ketempat kerja saya tempuh 1,5 jam ke kantor di daerah BLOK M. OK selamat memilih!
November 4, 2010 pukul 4:18 am
Salam kenal untuk semua.
Sy sdg berencana membeli rumah di selatan jakarta. Setelah survey di beberapa lokasi saya tertarik dgn Puribali tepatnya di Blok H. Mohon masukan dari penghuni PB.
Terima kasih
November 29, 2010 pukul 8:42 am
Apakah anda bermaksud akan melakukan pindahan rumah, apartemen & kantor dan tetap beraktivitas bisa tanpa harus menganggu kegiatan anda, beX Movers solusinya. beX Movers adalah perusahaan jasa relokasi yang telah berdiri sejak 10 tahun untuk terus mengabdikan diri kepada anda bagi para pengguna jasa pindahan. Kami dalam mengerjakan sesuatu selalu berpegang kepada tanggung jawab dan profesionalisme sebab andalah yang menyebabkan kami ada saat ini dan tanpa anda kami tidak akan mungkin ada. Kami akan selalu memberikan layanan yang terbaik dalam membantu anda dalam hal relokasi rumah, apartemen, brangkas & kantor. Untuk lebih jelasnya, silahkan hubungi kami di 021 – 8778 1313 — Kami Akan Selalu Siap Melayani Anda —
Desember 19, 2010 pukul 10:18 am
Puri bali bagus tidak yah? saya sedang cari2 rumah. Kira2, harganya brpan?
Januari 20, 2011 pukul 11:42 am
aku baru pindah di PB di Blok E, saya kalo kerja pulang jam 22.90 kaget banget ngeliat jalan dari jalan raya ke perum PB nya gelaaaaap banget hanya ada lampu 2 dengan jarak berjauhan bukan lampu jalan yang biasa di jalan raya, kapan kira2 jalanan itu bisa terang ya kasian yang ga punya kendaraan pribadi kaya akuuu 😥
April 1, 2011 pukul 3:43 pm
Waduh, info di sini komplit sekali.. sangat membantu buat saya yang sedang mencari hunian di daerah pamulang, cinere dan cirendeu
April 11, 2011 pukul 5:03 am
hai hai all penghuni PURI BALI. salam kenal, aku juga baru ambil di banjar jimbaran,,skarang lagi proses dibangun, mudah2an lancar yaa,,amiiin….kira2 kalo mau gabung paguyuban PB dimana yaa…terima kasih.
April 12, 2011 pukul 2:52 am
hai mba rika, kita sama di Jimbaran juga. kebetulan aku udah serah terima di Blok H :)… salam kenal..
kalau menurut aku PB memang lumayan jauh, tapi worth it dengan lingkungannya.
April 13, 2011 pukul 11:53 am
Salam semua..
pak katamsi thx infonya..akhirnya deal juga sama PB. Btw yg tinggal di sini ada yg kerja di daerah sudirman-semanggi ga? transportasi yg paling gampang, irit, dan ga makan waktu lama lewat arah mana yah? apa KA ada yg terdekat?
kalau soal air gmn?ada kah blok yg kurang bagus airnya?
dari sobat2 yg sudah lama tinggal di PB, biasanya pembanguan di PB memakan wkt brp lama yah?
dah 3 bln dr akad kredit tuh tanah koq belom di utak utik yah?
Salam 🙂
April 21, 2011 pukul 5:16 am
hai mb nita,
wah kita calon tetangga niy, salam kenal juga ya, aku di H4 tapi blm serah terima coz sekarang lagi dibangun,,,can’t wait rumahnya jadi..heheh..biar cepet pindah,,tapi lumayan jauh juga ya kekantorku disudirman…
Mei 4, 2011 pukul 1:34 am
@ ricops : saya kerja & suami di Sudirman, naik motor berangkat jam krg lebih jam 615 sampe kantor jam 710 an. kalau naik mobil bisa 2 jam tapi lebih pagi lagi berangkatnya. kalau naik KA naik dari Depok Lama katanya, tapi saya blm pernah coba. Kalau Air, tempat sy suka kadang agak coklat kadang bening, gak tau juga kenapa gitu, jadi sy ga pernah masak dari Air sumur langsung.
@ mba Rika : aku di Blok H1 mba & udah mulai tinggal di PB minggu ini, jadi lagi sibuk komplain sana sini hehee.. kalau uda serah terima biar langsung bisa tau kekurangan rumahnya setelah ditempati agar Garansi 1 bulan untuk komplainnya gak hilang. karena pengerjaan nya butuh ekstra tenaga dan waktu juga :)..
Mei 12, 2011 pukul 6:35 am
Semua komplek tuh sama nyamannya, gimana kita bisa mensyukuri… Ga usah saling menjatuhkan & menjelekkan… Bersyukurlah dibanding orang yang masih ngontrak yang ga jelas kapan bisa kebeli rumah… Apapun itu, itu anugerah Allah… Syukuri saja…
Mei 15, 2011 pukul 4:07 am
mau info saja, minggu lalu di Blok H ada yang kecurian malam setelah pindahan (mereka belum pasang teralis mungkin atau kecapean karena baru pindahan).. harap hati2 pas pindahan ya :).. gud luck & Welcome at Puri Bali..
Juni 25, 2011 pukul 3:11 pm
hi.. ada yang tau soal pembangunan blok H yang baru di bangun knp jadi batako-an smua ya? bukan nya kesepakatan spesifikasinya masih bata merah, kalo soal begini bs nanya or komplen kmn ya?
Juni 28, 2011 pukul 6:47 am
Betul, kenapa di Blok H Taman Sari Puri Bali dindingnya jadi batako? jauh dong kualitas dan harganya dengan bata merah…padahal saat penawaran spesifikasinya bata merah. Harga rumah tetap sama, tapi spesifikasinya berubah…siapa yang bisa kasih penjelasan mengenai ini ya??? karena penjelasan pihak marketing tidak memuaskan…
Juli 8, 2011 pukul 1:43 am
kalau saya sih, kalau komplain lewat marketing yg waktu itu menghandel rumah saya, memang kita harus rajin follow up (bahkan saya juga sudah cape follow up terus, tapi karena hak kita ya saya tetap komplain sampai diselesaikan). Sekarang saya sdg komplain kalau dek sampah saja belum dibuat dengan alasan kontraktornya berbeda dengan yang membangun blok H. bener-bener deh…
Juli 18, 2011 pukul 7:08 am
by the way mba nita blok H brapa? mungkin aja bisa ketemu ketika dsna?sudah ada pencerahan atas komplain2nya?
Juli 10, 2011 pukul 9:46 pm
bpak/ibu…..blok a7 no 49..atas nama siapa…..ya….terima ksih……
Juli 18, 2011 pukul 7:06 am
saya sempet minta penjelasan dari main kontraktor wika.. tapi sangat disayangkan jawabannya mengecewakan.. ketika kami minta analisa data ttg perubahan spesifikasi beliau hanya mampu membandingkan harga i-brick dan harga bata merah.. tanpa memperhitungkan adukan dan plesteran jika menggunakan bata merah.. (*terkesan nubitol gt main kontraktornya.. sigh -_-“,, belum lagi yang sangat disayangkan cara pemasangan yang jauh dari standart.. masyaallah.. makin pusing aja kepala liat rumah2 itu.. kolom yang tidak menempel dengan dinding, pembuatan kong leong(*atau lubang untuk kusen dan pintu.. tanpa adanya kolom praktis.. wah terlihat ringkih.. ada yang bs bantu jelasin kondisi puri bali skrg ga ya.. kenapa pembangunannya smakin kesini bukan mengedepankan kualitas lagi??padahal pilihan kami melihat disana.. karna developernya sudah punya nama yang baik?
Agustus 7, 2011 pukul 2:22 am
Selamat Siang Semua,
Salam kenal, sy calon penghuni Blok H 5, masih nunggu rumahnya selesai dibangun. Tadi sudah kirim email untuk join di group. Mohon di approve ya..:)
Salam,
Oktober 2, 2011 pukul 5:28 am
jual rumah dengan kualitas terbaik. Pemandangan dan suasana danau, udara segar.
Dp 13,4jt. Sudah tidak ada biaya lain2 lg.
Hanya 24unit, cluster.
Lihat selengkapnya di Perumahan depok terbaik
Oktober 14, 2011 pukul 10:33 am
Salam kenal buat warga Puri Bali semuanya, saya sedang proses KPR menunggu Approve dan Akad Type 46/119 C1/4 (5)
Kalau liat history di atas, harga yang saya keluarkan sudah naik jauh banget ya?! (384jt)
Istri kepincut duluan sama perumahan Tamansari PuriBali sewaktu survey bulan lalu, menurut dia nyaman banget suasananya. Padahal saya jauh banget dari kantor (Daan Mogot), berharap tol-nya cepet jadi deh… supaya gak capek bangun pagi dan pulang ngantor telat! hiks.. 😦
Oktober 17, 2011 pukul 11:08 am
iya, ngomong-ngomong tol nya kapan jadi yah rencananya? dan masuk tol terdekat dari PB dimana yah? ada yang tahu
Oktober 18, 2011 pukul 4:08 am
udah dibangun toh ? soalnya kabar ini dah lama bgt
http://www.ferdinandljproperty.wordpress.com
November 23, 2011 pukul 6:42 am
halo.. aku mau jual rumah ni di cirendeu..model tampak depan mirip2 dengan rumah di bali view..tapi harga jauuhhhh dari BV..tepatnya di jl Kirai Cirendeu (sebelum pd cabe) sebelum Komp D’Diamond (belakang TK AL FATH)
Lt 310 Lb 180 ; SHM ; 3+1 kmr tidur ; 2+1 kmr mandi
listrik 2200, 1 line telepon, 3 bh AC, 1 water heater, carport ; garasi ; halaman depan dan halaman belakang luas ; jalan depan rumah lebar..dekat dgn resto dan cinere
pls hub email pvos2002@yahoo.com atau 021 70979039
tks yah..
September 6, 2012 pukul 3:34 am
It’s in point of fact a great and helpful piece of info. I’m satisfied that you shared this useful info with us. Please keep us up to date like this. Thank you for sharing.
Juli 16, 2013 pukul 6:30 pm
Take a few of your very own very best photos and also submit them to stock photography websites.
For example, you may utilize the high ISO setting to be able to
be effective to increase the shutter speed when maintaining a field of depth.
To write one image which captures the essence of the topic without requiring some kind of explanation.
Oktober 3, 2013 pukul 1:49 am
DerEntscheidungvon Obin Siea, Einheit wirdnicht entspannen ausschließlich der mode Fotograf.
Lacoste biig style workshops sind tatsächlich Riesige unnd Abdeckungen viele
Gebäude Sektor as enannten o. sowie sie, mit ma level
training, Excel at Grad Therapie und level Strategie. so, dass sie sind wirklich prdaktisch erste mehrere
Srategiein die jeder Kleid als Teil der Vergleichezu Alle anderenZubehör Die geschehen werden für Sie
verfügbar. leider, oft, der capture würde sicherlich Sachee die Material.
Februari 20, 2015 pukul 1:52 pm
[…] Puri Bali vs Villa Inti Persada Pamulang | Bicararumah.com – Bagaimana perbandingan antara Puri Bali dengan Villa Inti Persada Pamulang, mengenai jarak saya sudah cukup tahu karena saat ini saya tinggal di Parung Bogor. But …… […]